1

17 5 6
                                    

Hai guys ini cerita pertamaku,
Aku ngebuat cerita ini karena ingin memberi tahu pada kalian tentang betapa susahnya ketika kalian membuat ikatan yang sakral di depan tuhan dengan umur yang masih sangat muda.

**Maaf ya kalau Gak jelas**

Suara musik yang bergema di sebuah club malam tempat dimana semua para manusia yang hanya mengetahui tentang kesenangan dunia, mereka yang lebih memilih jalan hidup dengan cara bersenang-senang dibandingkan mencari bekal untuk menuju akhirat.

Terutama bagi pasangan adam dan hawa ini yang hanya duduk saling berdampingan di atas sebuah sofa yang empuk, mereka hanya bungkam, tidak ada yang dapat mengeluarkan suara setelah pertengkaran dahsyat diantara mereka.

Suaram musiklah yang hanya dapat mereka dengar tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulut mereka. " Syasya..." "Reno....".  Mereka memanggil dengan cara bersamaan seketika hening lagi.

"Kau saja yang bicara terlebih dahulu...",  Reno yang memberi kesempatan Syasya untuk berbicara terlebih dahulu namun, dengan cepat dipotong oleh Syasya "tidak kau saja...". "Baiklah aku saja terlebih dahulu" Reno tidak ingin membuat permasalahan mereka semakin rumit.

"Sya..?", "hm?"
"Aku minta maaf atas apa yang telah aku lakukan dengan wanita itu, itu hanya pengaruh minuman kau tahu kan?, tatap aku Sya!". Mendengar ucapan Reno, Syasya dengan cepat menatap manik mata pasangannya itu dengan cara bergantian.

DEG
Kosong!

Reno tidak percaya semua ini gadis manisnya mentapnya dengan tatapan kosong ia sangat tidak suka ini. Gadisnya boleh saja menatapnya dengan tatapan kebencian bukan tatapan kosong yang tidak dapat Reno artikan.

"Tolong jangan tatap aku dengan tatapan seperti ini aku tidak menyukainya, kau boleh tatap aku dengan tatapan kebencian, tapi jangan tatap aku dengan tatapan seperti ini",  Reno tahu bahwa Syasya menatapnya dengan tatapan seperti ini, ia tahu bahwa hal yang telah ia lakukan telah membuat  gadisnya terluka.

Reno menyadarkan keningnya dikening gadis manis yang telah membuat hari-harinya tersenyum. Ia seolah dihantam batu besar setelah Syasya menatapnya dengan tatapan kosong.

Ia sangat tidak suka, ia tahu gadisnya sangat terluka tapi apakah Syasya tidak memberi celah sedikit untuk mengubah sikap Reno. Dia tidak dapat berubah secepat itu, dan semua itu membutuhkan waktu yang lama. Umur yang masih muda, membuat keegoisan serung muncul didalam hubungan mereka.

"Apakah kau masih mencintai wanita murahan itu?". Kali ini giliran Syasya yang membuka suara. "Sudah aku bilang beberapa kali aku hanya mencintaimu, itu saja!". Syasya memasang senyum mengejek.

"hhhh...
Itu yang kau sebut cinta? Apakah kau bisa menghitung seberapa banyak gadis yang telah kau tiduri setiap malam?",  Syasya tidak dapat lagi membendung air matanya.

Melihat Syasya menangis seperti ini membuat Reno merasa sangat bersalah pada gadisnya. Ia saat ini sangat ingin memeluknya. Namun saat Reno berhak memeluknya tangannya terlebih dahulu di tepis oleh Syasya. Reno tersenyum kecut.

"Beri aku waktu untuk memperbaiki semua kesalahanku, semua tidak bisa secepat yang kau pikirkan, untuk mengubah sikapku aku perlu butuh waktu yang lama kita hanya beda 1 tahun kau tahu kan? "

Reno memberi penjelasan kepada gadisnya bahwa ia tidak dapat berubah secepat itu, Reno tahu masa lalunya sangat gelap. Tapi ketika ia bertemu dengan gadis ini ia begitu memiliki tekad yang kuat untuk berubah.

Ketika bertemu dengan Syasya ia sangat tertarik pada gadis itu senyumnya membuat semua orang jatuh hati, ketika mereka memutuskan untuk membuat tali ikatan yang sakral pelukan yang diberikan gadis itu sangat hangat dari sinilah ia ingin berubah.

"Kau tahu aku sangat mencintaimu melebihi dari apapun, buat apa aku memintamu pada ayahmu untuk kujadikan teman hidupku untuk selamanya?  Kau begitu istimewa bagiku.

Namun,perkataan Reno dengan cepat dipotong Syasya, "Hhh.. Istimewa? Istimewa?  asalkan kau tahu ketika aku mendengar kau memiliki mantan yang temanmu katakan sangat cocok dan tidak dapat dipisahkan, aku merasa takut akan ada orang ketiga dalam hubungan kita,

Air mata Syasya mulai turun dengan sangat derasnya, ia tidak dapat menahannya, ia mengingat semua momen dimana ia dilamar oleh Reno menjalankan hubungan rumah tangga dengan lancar. Ia tidak menduga semua ini lelaki yang sudah ia percayai percayai menghancurkan kepercayaannya.

" Namun aku percaya bahwa kau dapat menjaga kepercayaanku, tapi ini semua apa?", Syasya menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kasar,  " Kau sudah terlalu terjerumus kedunia gelapmu, aku memohon tinggalkan aku, dan bahagialah dengan pelacurmu itu!"

Setelah mendengar semua yang diucapkan istrinya ia kaget, istrinya menyuruh ia pergi begitu saja? Tidak ia tidak mau perjuangannya mendapatkan Syasya berakhir seperti ini.

"Tidak....
beri aku waktu, percayalah padaku suatu hari nanti aku akan dapat berubah" ia menangkup pipi istrinya dan berkata "Kau pasti tidak semudah itukan berpisah denganku? Aku tahu semuanya, kau begitu mencintaiku juga kan? ". Reno memberikan tatapan yang sangat lembut pada istrinya.

Ia tahu istrinya tidak mudah untuk mengakhiri hubungannya dengan secepat ini. Tapi tidak lah gadisnya memberi celah sedikit untuk ia berubah?

Sory kalau nggak jelas
*Makasih udah mau baca cerita mina*

Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang