Kesetiaan Seorang Sahabat

Part 3

Aku menunggu ka ilham di depan rumah,ternyata dia membawa motor untuk mengantarku ke sekolah
"Neta?ayo kita berangkat kan kamu lagi MPLS ntar telat" tanya laki laki yang tepat berada di depan ku.
"E e eh ka ilham?,Ayo ka" jawab ku.
Di perjalanan ka ilham bertanya.
"Neta kenapa gugup gitu? Ka ilham ga bakal gigit kamu kok tenang aja" katanya
"Hehehe,gapapa ka" jawabku
Ternyata dugaan ku tentang ka ilham salah ku duga ka ilham adalah seseorang yang galak,kasar tetapi sebaliknya ia sangat baik kepada ku dan sepertinya dia orang yang humoris.
"Neta kalo sama kaka jangan canggung ya anggap aja kaka sendiri" ucap ka ilham.
"Iya siap ka,makasih ya ka" jawabku.
"Makasih apa" tanya ka ilham.
"Makasih udah mau anterin aku" jawabku.
"Ohh iya sama sama neta" ucap ka ilham.
Setelah sampai di sekolah, aku berpamitan kepada ka ilham,mengapa dia tidak sekolah padahal kan satu sekolah?karena  siswa kelas 8 dan 9 selama 3 hari di liburkan.
"Ka duluan ya,makasih udah anterin aku sampe sekolah" ucapku.
"Iya hati2 neta,jangan makasih terus ah, kebanyakan, nanti diabetes,hehe" jawab ka ilham
"Hehe ka ilham bisa aja,yaudah ka aku masuk ya ,assalamualaikun"ucapku.
"Wa alaikum salam,hati hati neta,itu kasian sepatunya jangan di injek" ucap ka ilham yang membuat ku tertawa.
"Hahahaha ka ilham ka ilham" ucapku.
"Entah mengapa aku senang berada di dekat ka ilham,aku merasa ada orang yang melindungiku" ucap ku dalam hati. "Eh apaan sih ko aku jadi mikirin ka ilham gini" kataku yang berbicara kepada diriku sendiri.
Bel pun berbunyi tandanya semua calon siswa berkumpul di lapangan untuk olahraga bersama. Tema olahraga hari ini adalah senam gembira, pemandu senam nya adalah bu dewi, bu dewi berada di atas panggung permanent, sedangkan siswa berada di lapangan.
Senam gembira berlangsung dengan gembira seperti namanya.