Dua Puluh Five

574 35 0
                                    

"Kenapa gak pada pulang?" Tanya gue ke dua pria tampan rupawan minta diajak ke pelaminan yang seenaknya selonjoran di sofa orang.

Kasur di kamar gue masih luas padahal.

"Gak, kita gak mau pulang. Kita mau jagain kamu." Duh ahjussiqhu, bikin daku malu lagi...!

"Makasih ya, Om. Hehe. Maafin juga tadi salah sangka, ya? Hehe." Gue tautin tangan dan gelengin badan kanan-kiri kek bocah punya niat terselubung.

"Kenapa gak tidur di kamar, sih? Kamar aku masih kosong tuh." Kata gue polos. Mereka langsung tatap-tatapan.

"Ehm, nggak usah. Makasih." Mereka balik tiduran di sofa dengan selimut dan bantal di masing-masing tubuh. Gue balik dari kamar dan ngambil bantal sama selimut doang.

Soalnya kan udah ada dua guling yang lebih ena di ruang tamu.

Hnghhh.

"Misi," kata gue sambil nyempil di antara dua kaki panjang mereka.

"Loh, kok?" Kata Sehun bingung.

"Apa? Kenapa? Gak suka?" Jangan harap menang kalo adu bacot sama gue. Hehe.

"Gak, gak jadi."

"Kamu tidur di kamar sana, nanti masuk angin." Om Suho dengan perhatiannya ngusir gue ala suami ngantuk gitu.

Makin unch!

"Gak, gak, gak mau. Kalo kalian gak tidur di kamar, ya aku juga gak mau." Kata gue mutlak.

"Lo mau godain kita?" Kak Sehun duduk dari tidurnya.

"Nggak, kan kalian nggak kek gitu." Bales gue sambil senderan dan nyelimutin kaki gue.

"Kalo kita kayak gitu gimana?" Om Suho ngedeketin wajahnya diikuti Kak Sehun.

"Minggir, ih!"

"Sana di dalem!" Usir Kak Sehun dorong-dorong gue, gue cemberut dan nyender ke Om Suho.

"Ya udah gini aja, kalo Jye gak mau tidur di dalem tanggung sendiri akibatnya." Om Suho nyenderin kepalanya di bahu gue, Kak Sehun melotot begitu juga gue.

"Iya, kalo lo gak tidur di dalem, lo tidur bareng kita." Kak Sehun ikutan nyender di bahu gue sebelahnya.

Hnghhhh, Jye kuat menghadapi cobaan nikmat dari saiton-saiton kurang belaian ini...!

"Apa sihh," gue dorong-dorong tapi mereka malah ndusel di gue. Pake acara meluk segala lagi. Gila!

Gue belom siap dibobol!

"Hmmm," desahan mereka menggelitik nafsu lonce gue buat kambuh.

Gue ini apasih-apasih tapi dalem hati udah bersorak girang, udah teriak-teriak: "kapan masuk ih, kapan muasin akuh?".

Hnghhhh.

"Melon lo gede juga, ya?" Kak Sehun ngomong gak tau malu bikin dia ditabok sama bokapnya plus jambakan dari gue.

Dan gue ditidurin oleh dua saiton yang nguselin tete gue mulu.

Hnghhhh.







===

Kuatkan hamba-Mu, Tuhan.... - Jye

Kelihatannya kecil, tapi pas kesentuh gede ternyata. - Suho, Sehun

DicabeinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang