Hey, Doctor!

6.3K 256 15
                                    

Xx CHANBAEK xX

xX YAOI xX






"Menggenggam tanganmu adalah bahagia yang tidak bisa ku deskripsikan" - Chanyeol

.

.

.

.

.

Musim hujan kembali menyapa Kota Seoul. Angin kencang berhembus kesana-kemari membawa titik hujan. Kaca berembun. Tak banyak aktifitas yang bisa dilakukan saat musim hujan tiba. Tidak begitu dengan Chanyeol. Lelaki bermata hazel itu sudah rapi dengan kemeja abu dan jas putih ber-name tag 'Chanyeol Park S.Psi'. Bekerja sebagai seorang Psikolog memang tak mudah untuk Chanyeol. Diumur 27 tahun, Chanyeol sedikit banyak mengahadapi masalah kejiwaan, menganalisanya, lalu memberikan berbagai terapi kejiwaan untuk para pasien. Anehnya, selama menjadi Psikolog, pasien Chanyeol kebanyakan adalah wanita. Wanita yang hampir tidak waras karena harta. Wanita yang sering berhalusinasi pacaran dengan boyband Korea. Wanita yang....m banyak. Dari yang penyakit agak normal sampe penyakit mental lainnya sudah pernah dihadapi Chanyeol.

Hari ini Chanyeol sedikit terkejut mendengar Seulgi mengatakan bahwa  Pasien nya kali ini adalah seorang Pria. Chanyeol membenarkan rambut dengan jari dan menggigit bibir bawahnya berkali-kali. Chanyeol gugup entah karena apa.

Chanyeol berjalan sedikit berbelok menuju ruangan tempat dimana sang pasien sudah menunggu. Memutar Knop pintu dan memasukkan kepalanya terlebih dahulu.

Seorang pria berkulit putih, rambut hitam legam yang sedikit basah. Chanyeol yakin tadi pasti sang pasien  terkena hujan. Wajah nya bertekuk. Sedang kesal. Pikir Chanyeol.

"Lama sekali kau datang Dokter Park!" seperti sudah tak sabaran suara sang pasien langsung saja menyapa Chanyeol.

Chanyeol memasukkan kedua tangan kedalam saku jas Dokter nya. Ia duduk di seberang sang pasien. Kini jarak mereka di batasi oleh sebuah meja kayu.

"Maafkan saya. Saya chanyeol. Lebih akrabnya panggil saja Loey"

Sang pasien mengernyit. Tidak suka dengan basa-basi dokter diseberangnya itu.

"Aku baekhyun. Dan aku sudah tau namamu"

Wow. Galak. aku masuk langsung di hardik. Batin Chanyeol.

Untuk seketika Chanyeol bergumam dengan pikirannya sendiri. Namun tidak lama kembali ke Mode Fokus dan Profesional.

"Baiklah tuan Baekhyun apa-"

"panggil baekhyun saja tidak usah pake tuan, bisa?" potong Baekhyun. Ash. Baekhyun tidak suka yang terlalu formal. Dokter park rekomendasi Jongin ini tidak harus di datangi lagi.

Baekhyun kesal. Ia melipat kedua tangannya di dada. Lalu bersender pada kursi. Dagu lancip nya sedikit di naik kan.

"I think I'm a gay"

Mata Chanyeol melebar. Penuturan pria galak di depannya ini terlalu terburu. Bahkan chanyeol belum sempat bertanya masalah apa yang di hadapi sang pasien. Tapi satu hal yang bisa Chanyeol tangkap, pasiennya tak suka berbasa-basi. Direct.

"Apa yang membuat mu berfikir bahwa kau adalah seorang gay?" balas Chanyeol. Chanyeol maju sedikit bertumpu tangan pada meja. Tanpa melepas pandangan dari Baekhyun, Pasien pria nya yang galak.

"Aku tak suka perempuan. Aku tak pernah punya teman perempuan. Aku pernah memiliki satu. Tapi dia mengambil milikku yang berharga. Semenjak itu aku tak suka perempuan"

Baekhyun mengibas tangan nya. Beralih menyisir dengan jari helai rambut yang sedikit basah.

"Maaf mungkin akan basah sedikit karena tadi aku kehujanan" lanjut baekhyun.

Chanyeol tersenyum miring, meng-iyakan omongan sang pasien dengan anggukan. Mata chanyeol tak pernah lepas dari sang pasien.

"Lalu apa lagi? Kau bisa ceritakan apa saja yang menurut mu penting di ceritakan. Berkaitan dengan pengakuan orientasi seksualmu tadi" lanjut chanyeol.

Baekhyun menarik nafas sedikit. Ikut memajukan tubuhnya kedepan. Dan bertumpu tangan di atas meja. Posisi Chanyeol, sang Dokter dan Baekhyun, sang pasien kini sedang bertatap- tatapan. Tidak pernah Chanyeol sedekat itu dengan pasiennya.

"Aku punya teman lelaki sewaktu kecil"

"M hm,"

"Dia bilang, menggenggam tanganku adalah bahagia yang tidak bisa dideskripsikan"

Baekhyun menunduk. Mencoba bersuara lagi. Dia terlalu lemah untuk menceritakan.

"Aku yang masih kecil tidak tau apa maksudnya. Tetapi setelah dia pindah ke luar negeri, aku merasakan kehilangan yang amat sangat. Aku rindu. Tapi hanya dengannya. Aku sekarang 25 tahun, sudah seharusnya berfikir sebagai pria dewasa. Memiliki istri, anak, sebuah keluarga besar yang bahagia. Tetapi setiap membayangkan keluarga aku hanya akan memikirkannya"

Baekhyun tertawa renyah.

"Aku memimpikan first kiss bersamanya bahkan first sex"

Baekhyun terkikik geli mengatakannya. Jari lentik miliknya tengah membuat pola-pola abstrak di atas meja.

Baekhyun menegakkan kepalanya. Menatap Chanyeol. Berharap sang Dokter dengan embel-embel Psikolog itu punya pemecah masalah untuknya. Tapi apa di dapatinya. Hening. Chanyeol tak menjawab. Tapi rahangnya mengeras.

"ternyata kau benar benar dokter bodoh"

Chanyeol tersenyum miring.

"lalu kau berhubungan atau mendapat kabar dari pria itu lagi tidak?"

"tentu saja!" balas baekhyun cepat. Ah apa-apaan dokter satu ini.

"Kau tidak menemuinya?"

"Bagaimana jika dia tidak Gay?"

Chanyeol semakin merapat kearah pasiennya itu. Menipiskan jarak yang ada.

"Dari ucapannya saja kau sudah bisa menebak. Mana ada pria normal mengucapkan kalimat itu dengan pria lain. Terkecuali, dia memiliki hati dengan pria tersebut" bisik Chanyeol lirih di depan bibir Baekhyun. Dapat  Baekhyun hirup nafas beraroma Mint milik Chanyeol.

"Kau masih saja tidak peka"

"Kau menjadi Gay karena aku?"

"Chanyeol bodoh. I Miss you. Kau memang bodoh atau pura-pura bodoh. Kau melupakan kalimat yang kau ucapkan sendiri"

"Aku tidak" CUP! CUP!

"Jangan bicara lagi. Kau berisik"

Mata Baekhyun berkaca-kaca. Satu tarikan di Jas chanyeol menyatukan dua bibir manusia yang bertingkah saling tak kenal padahal saling mencintai tersebut. Keduanya saling melumat, menggigit, menyesap dan berbagi saliva dalam pagutan itu. Menyalurkan rasa cinta dan rindu yang membuncah.


"nnngh....chanh"




Sepertinya hujan tak akan berhenti. Karena dua insan di mabuk asmara sudah saling berbagi kehangatan. Hujan dan dinginnya tak berarti lagi.

Hey, Doctor!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang