7

975 66 1
                                    

Karena hari ini hari minggu, jeno dan renjun menghabiskan waktu untuk bermesraan. Ciah pengantin baru mah beda.
"Sayang" Ujar jeno sambil mengelus rambut istri imutnya.
"Apa?" Balas renjun.
"Aku mencintaimu untuk istriku, aku menyayangimu untuk uri aegy, Dan jangan terlalu manja pada mommy mu ini aegy" Ujar jeno. Renjun terkekeh. Ternyata jeno yang masih kelas 12 SMU sudah seperti seoarang daddy, ia bahkan sudah sangat seperti suami yang sangat pengertian.

"Sayang, aku keluar sebentar. Aku ingin membeli susu kehamilan. Daddy beli makanan untukmu yah, aegy" Ujar jeno sambil mengecup perut renjun.
"Nde! Appa!" Ujar renjun yang menirukan suara anak anak. Menggemaskan sekali.

Akhirnya jeno pergi untuk membeli susu kehamilan istrinya.
Renjun menuju ke dapur, sekedar membantu ibunya memasak. "Mama. Biar renjun saja" ujar renjun yang berniat membantu ibunya yang sibuk menyiapkan sarapan dengan beberapa maid yang membantunya.
"Ani-ya renjunie~ kamu tidak boleh terlalu capek. Jaga kondisimu dan uri aegy. Ingat, Kamu tak membawa satu nyawa sayang, Kamu membawa 2 nyawa sekaligus yang sangat kami sayangi. Mama, papa dan jeno yang sangat menantikan kehadirannya" Ujar ibu renjun yang kini menghampiri renjun dan mengelus kepalanya lembut.
"Tapi, mama.. Renjun ingin membantu" Ujar renjun memaksa.
"Jangan~ mama takut kamu akan kecapekan, sayang. Kembalilah ke kamar untuk sekedar bermain game online atau apapun itu" Ujar ibu renjun dengan lembut.
"Iya mama. Renjun akan kembali" Ujar renjun sambil tersenyum simpul.
"Tapi ingat, jangan terlalu mengejar skor sayang. Itu tak baik untuk kesehatanmu dan aegy" Ujar ibu renjun mengingatkan dan renjun hanya meneriakkan kata "iya" dari kamarnya.





Jeno kembali kerumah dengan membawa satu kantung plastik yang banyak isinya. Mulai dari es krim untuk bersedia bila renjun ingin makan es krim, sayuran, Roti, Susu kehamilan untuk istrinya, Daging, dan kebutuhan lainnya.
"Mama. Ini belanjaan yang udah jeno beli" Ujar jeno yang meletakkan belanjaannya.

"Nde. Gomawo jeno-ah." Ujar ibu renjun sambil tersenyum.
"Renjun dimana mama?" Tanya jeno.
"Oh. Dia dikamar. Tadi dia berniat membantu mama. Tapi mama terlalu khawatir dengan keadaanya, mama takut dia kecapekan. Jadi mama suruh renjun kembali ke kamar" Ujar ibu renjun panjang lebar.
"Ah. Keras kepala sekali dia. Tapi uhmp--" kata kata jeno terhenti saat ia tiba tiba merasa mual dan ia langsung berlari menuju ke westafel.

"Jeno? Gwenchana?" Ujar ibu renjun khawatir dan memijit tengkuk jeno pelan. Jeno memuntahkan isi perutnya dan terlihat sangat lemah.
"Nde. Gwenchana" ujar jeno sambil tersenyum meskipun wajahnya pucat.
"Aigoo~ biasanya yang seperti ini renjun. Kenapa hari ini berubah yah?"Wanita paru baya itu terkekeh mengingat masa hamilnya dulu pada saat memasuki bulan ke 5, suaminya sama dengan jeno, malah suaminya yang mengalami hal seperti orang hamil.

Jeno hanya terkekeh melihat tingkah mamanya yang menatapnya kagum.
"Mama tau, kenapa kamu seperti ini, jeno. Mama tanya nih, Kamu sayang banget yah sama renjun?" Tanya mama dengan muka yang antusias.

*yaiyalah kalo gak sayang napa dinikahin? _-
"Ehmm.. Iya. Tentu saja mama kkkk~" Ujar jeno sambil terkekeh.
"Katanya nih. Kalo suami yang sayang banget ama istrinya biasanya kalo istrinya hamil, suaminya yang bakal ngalamin kaya ngidam, Mual-mual, bahkan manja banget. Ini tanda tanda nih kamu bakalan kaya baba renjun dulu" Ujar mama.
"Emang baba kenapa ma?" Tanya jeno.
"Baba renjun dulu tuh yah, pas mama hamil renjun, pas bulan ke 5 malah dia yang ngidam, pingin ini-itu, kalo pagi dia mual mual, bahkan jadi manja banget. Kata orang jaman dulu tuh kalo kaya gitu artinya suami nya sayang banget ke istrinya" Ujar mama renjun antusias. Jeno hanya terkekeh mendengar penjelasan mama. Dan jeno juga menyadari jika ia sangat sayang pada istri imutnya yang tengah mengandung dan yang pasti akan melahirkan manusia imut juga.

'Aigoo setelah ini aku akan memiliki dua bayi sekaligus kkkk~'batin jeno.

Jeno menuju kamar.
Menemukan istrinya yang sedang sibuk bermain di smartphone nya.
Dengan posisi duduk yang membelakangi pintu.

Jeno langsung duduk dibelakang istrinya dan langsung memindahkan tubuh mungil istrinya dipangkuannya.
"Jeno yah~~"Ujar renjun dengan suara yang menggemaskan. Tangan jeno memeluk erat pinggang istrinya dan mengelus perut buncit itu.
"Jangan diseriusin game nya. Sayang" Ujar jeno yang kini menenggelamkan kepalanya di leher renjun.
"Ngghh~~ geli~" Desah renjun. Dan you know lah apa yang di lakukan jeno :)

"Yang, Ayo keluar"Ajak jeno.
"Kemana?" Tanya renjun.
"Beli baju bayi. Unch.. Aku pengen banget ihhh" Ujar jeno yanh excited banget. Dan aneh, biasanya yang ngebet beli perlengkapan bayi itu renjun, tapi kenapa sekarang jeno?
"Gamau ah mager" Balas renjun santai sambil bermain game.
"Oh~ ayolah~ " Rengek jeno. Renjun benar benar tak habis pikir dengan kelakuan jeno yang sangat manja seperti ini, Biasanya kan suaminya yang selalu bersikap dewasa.

"Oke. Ayo" Tukas renjun.
"Yeah!!" Ujar jeno girang.

Namun tiba tiba jeno merasa sedikit mual, jadi ia memuntahkan isi perutnya terlebih dahulu sebelum bersiap siap.


Di toko peralengkapan bayi.
Setelah membeli beberapa perlengkapan, Mereka berdua membayarnya dikasir.
Jeno mengeluarkan Black card pemberian baba dan memberikannya pada sang kasir.
"Sudah? Tidak ada lagi?" Tanya jeno pada renjun.
"Iya.." Balas renjun yang sedikit lemas karena terlalu lelah mengelilingi toko perlengkapan yang begitu luas ini.

Mereka menuju ke mobil dan meletakkan belanjaan mereka.
"Tidak ada yang ingin dibeli lagi?" Tanya jeno.
"Anii. Ayo pulang, aku sangat lelah~" Rengek renjun.
"Nde Lee renjun" Balas jeno sambil tersenyum tamvan :v

At 22.00
-Bed room

Jeno berbaring disebelah istrinya yang kini menatap matanya dengan berbinar.
"Apa sayang?" Tanya jeno penasaran. Karena tak biasanya renjun seperti ini. Oh iya, seharian ini jeno lah yang mengalami masa ngidamnya. Mulai dari keinginannya membeli ice cream strowberry padahal jeno sangat jijik melihat warna pink, sangat aneh bukan? Lalu jeno juga membeli banyak jelly dan makanan manis saat di minimarket.

"Tak apa. Apa gigimu tidak sakit?" Tanya renjun pada suami tampannya. Jeno terkekeh kemudian mengelus surai cokelat istrinya. "Ani-yo" Balas jeno sambil mengecup pucuk kepala istrinya.
Jeno melihat renjun yang ber-blushing hanya terkekeh, baginya itu sangat menggemaskan.
"Aigoo~ lihatlah eomma mu, aegy. Dia sangat menggemaskan" Ujar jeno seolah berbicara pada a anaknya yang didalam perut renjun.
Kemudian keduanya saling terkekeh.

"Sayang, eomma tadi bilang padaku, jika besok ia harus kembali ke jepang. Kau ikut mengantarnya kan?" Tanya renjun pada jeno.
"Akan ku usahakan, baby" Balas jeno sambil mencuri kecupan di bibir istrinya.
"Tapi, eomma sebenarnya tak tega meninggalkanku, Tapi aku mengatakan tak apa, aku bisa mengatasi" Ujar renjun. Jeno hanya mendengarkan ucapan istrinya dan memperhatikan istri manisnya itu.
"Uhm.. Apa kita perlu menambah pekerja?" Tanya jeno.
"Aniyo. Aku bisa melakukan nya dengan 3 maid saja" Ujar renjun sambil tersenyum.
"Tapi kamu juga harus jaga kesehatan sayang, Aku gamau kamu nanti sakit, stress, dan kelelahan. Kau tau kan aku sangat mengharapkan kehadiran anak kita dan aku sangat mencintaimu. Jadi sebisa mungkin jaga kesehatanmu untukku yah" Ujar jeno panjang lebar sambil mengelus rambut halus renjun.
"Okay!" Ujar renjun sambil tersenyum.
"Jja! Mari kita tidur"ajak jeno.

Mereka menikmati alam mimpi mereka bersama dalam pelukan hangat.

Jangan lupa vote :)
Ga di vote gapapa :)
Aku ikhlas :)

When Love Comes Arround -NoRen-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang