8

963 58 2
                                    

1 tahun kemudian.

Renjun mendengar suara tangisan anaknya di kamar yang berada disebelahnya.

"Ehmm... Sayang. " Lenguh renjun saat mencoba melepas pelukan suaminya.
Jeno seolah mengerti situasi, ia membuka mata dan menemukan istrinya yang berusaha bangun

"Apa uri aegy menangis?" Tanya jeno.
"Iya. Aku harus segera ke kamarnya" Ujar renjun
"Ani. Kau disini saja. Aku akan kesana. aku akan membawanya kemari sayang" Ujar jeno yang meninggalkan kamar untuk mengambil anaknya.

Betapa sayangnya sang suami padanya. Renjun sangat suka sifat penyayang jeno itu. Bahkan selama menikah, jeno tak pernah memarahinya dan terus bersikap sabar.

Flashback.

Setelah pesta kelulusan jeno. Renjun mengalami pendarahan dirumah. Dan pada saat itu jeno dengan sigap membawa istrinya ke rumah sakit.

"Dokter? Apa istri saya baik baik saja?" Tanya jeno panik pada seorang dokter kandungan.
"Sepertinya istri anda akan melahirkan sekarang. Mohon untuk tenang, tuan." Ucap dokter kim.
"Dan ah iya, kami akan melakukan operasi untuk hal ini. Untuk itu, silahkan selesaikan terlebih dahulu administrasinya" Ujar dokter kim yang melangkah untuk menangani renjun.

"Aku tak peduli berapapun yang aku keluarkan asal istri dan anakku selamat"Gumam jeno yang kini dengan panik berlari menuju administrasi rumah sakit.

Jeno sekarang berada diruang operasi menemani istri manisnya yang berjuang.
Jeno sedikit miris melihat perjuangan renjun yang harus dijahit sana, dijahit sini, perutnya dibelah dengan pisau bedah, sungguh mengerikan.

" aku janji, setelah ini aku akan lebih menyayngimu lagi sayang"-Batin jeno yang kini dengan berkaca kaca memperhatikan proses operasi.

Dan selang beberapa menit, Buah cintanya dengan renjun berhasil keluar. Mendengar suara tangisnya saja sudah membuat jeno cukup bahagia dan mengembangkan senyumnya.
"Tuan jeno. Selamat. Anak anda lahir dengan selamat" Ujar dokter.
"Kita harus membersihkannya dulu tuan." Ujar dokter kim yang memberikan bayi mungil itu pada perawat.

Keesekoan harinya.

Jeno tertidur dengan tangan sebagai tumpuhannya. Sejak semalaman ia menjaga bidadari cantiknya yang belum sadar.
Ia sudah memberi tau baba dan mama jika cucu mereka telah lahir ke dunia ini.

Ketika jeno dengan lelapnya tertidur. Ia merasakan ada gerakan halus yang menyentuh rambutnya.
Ia segera bangun. Dan menemukan bidadari cantiknya yang tersenyum sambil tetap mengelus rambutnya.
"Ah.. Syukurlah sayang" Ujar jeno yang kini menciumi punggung tangan renjun.
"Aigoo.. Kau jadi berubah lee jeno!" Ujar renjun sambil terkekeh.
"Itu karenamu lee renjun!" Balas jeno yang kini berdiri dan mengecup sekilas kening istrinya.

Tak lama kemudian seorang perawat datang membawa seorang bayi. Perawat itu menyerahkan bayinya pada renjun.

"Aigoo.. Apa dia yang berada didalam perutku selama ini? Sangat menggemaskan. Mommy menyayangimu" Ujar renjun sambil menghujami kecupan pada anaknya.
Jeno mengelus surai hitam istrinya dan memeluknya.
"Namanya siapa?" Tanya jeno pada renjun.
"Lee Jae un" Ujar renjun dengan semangat.
"Terdengar seperti wanita, sayang. Dia kan pria." Balas jeno.
"Apa salahnya? Namanya indah dan keren bukan?" Ujar renjun
"Ah baiklah. Aku akan menurut saja."Akhir jeno dengan wajah yang tidak ikhlas.
" aigoo.. Kau ngambek?"Tanya renjun.
"Lucunya suamiku~ kkk~" Renjun terkekeh usai menggoda suaminya yang ngambek.
Jeno mendekatkan tubuhnya pada istrinya dan menciumi setiap inchi wajahnya.

When Love Comes Arround -NoRen-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang