Hay kamu!
Iya kamu!
Kamu yang dulunya selalu mengukir lengkungan di wajahku!
Kamu yang dulunya selalu berbagi rasa denganku!
Kamu yang dulunya selalu bergandengan denganku!Tapi, itu hanya sebatas dulu. Dulu, dulu, dan dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You
PoetryDear You, Melalui surat ini, aku wakilkan seluruh perasaanku. Selama kita menghabiskan setiap senja hingga gelap, selama kita bersepeda melewati hamparan ilalang yang hampir menguning, selama kita berjalan di bawah guguran daun pohon palm. Hingga sa...