Tulisan ini menceritakan perasaan yang tak pernah berpaling.
Ku persembahkan surat ini, perwakilan dari pengorbananku.
Kamu ingat, awal kita bertemu?
Awalnya, kamu mempersembahkan lagu indah untukku.
Lalu kamu mencoba menelusuri hatiku.
Setelah berhasil, kamu ciptakan hubungan khusus di antara kita.
Kamu berjanji setelahnya.
Aku pikir itu spesial untukku.
Tidak, kamu juga seperti itu kepada perempuan lain.
Kamu berselingkuh, tapi dengan bodohnya aku masih setia denganmu.
Kamu ingkari janji yang pernah kamu ucapkan, dan lagi-lagi aku masih setia.
Hingga aku sadar, bodoh jika aku tetap setia padamu. Tetap setia padahal di khianati.
Apa kamu tau apa yang aku rasakan kala itu? Kala itu, aku merasa kamu jatuhkan, kamu hempaskan, kamu injak-injak.
Kenapa yang setia selalu di sakiti?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You
PoetryDear You, Melalui surat ini, aku wakilkan seluruh perasaanku. Selama kita menghabiskan setiap senja hingga gelap, selama kita bersepeda melewati hamparan ilalang yang hampir menguning, selama kita berjalan di bawah guguran daun pohon palm. Hingga sa...
