Pagi itu untuk pertama kalinya Azzan kembali belajar di sekolah dan bertemu teman-temannya setelah libur semester.....
"Assalamu'alaikum brother" sapa sahabat baiknya Ian dari beberapa jengkal didepannya "Waalaikumsalam"mereka bersalaman
"Gimana liburan lo di Singapura? Lo kagak lupa oleh oleh buat gue kan"
"Amazing wkwk, kagak dong masa gue lupa buat sahabat gue sendiri, gue udah bungkusin tuh baju kotor gue dari singapura" balasnya sambil merangkul Ian
"Yaelah kirain oleh-oleh beneran,..."
"Haha, kagak brother, gue dah siapin tuh dirumah buat lo ntar mampir aja kerumah gue" "Wah ni baru sahabat gue haha" sabil bergurau dan berjalan masuk ke kelas
Mereka berjalan masuk ke kelas karna bel masuk sudah berbunyi
Jam pertama pun dimulai Hari itu dimana gue kagak ketemu mapel yang paling gue benci, "fisika" walaupun gua jurusan ipa dan mapel itu wajib buat gue, jujur gue nggak suka mapel itu dari awal masuk sma, tapi mau ngga mau gue harus belajar itu biar bisa naik kelas, yaudah apa boleh buat, mudeng nggak mudeng, faham nggak faham, seneng nggak seneng ya harus gue ikutin tuh mapel, itulah pilihan...
"Teng teng teng....."
Bel istirahat pun berbunyi, Azzan pun bersama kawan kawannya pergi ke masjid buat sholat dhuha
"Yuk bro sholat dulu, udah kangen gue sama suasan masjid disini" ajak Azzan
"Yuk let's go" seorang teman menjawab perkataan Azzan, merekapun segera keluar kelas dan beranjak ke masjid, sambil jalan mereka ngobrol dengan asyik nya tentang pengalaman apa saja yang mereka alami waktu liburan lalu. "Azzan!!" teriakan dari sahabat perempuannya dari kecil "Masya" yang sekarang satu sekolah dengannya.
"Eh zan gimana kabar lo, sehat sehat aja kan ?"
"Alhamdulillah gue sehat sehat aja, lo sendiri gimana?"
"Gue baik baik aja kok, ngomong ngomong mau kemana sih ?"
"Gue mau ke masjid nih bareng anak anak, gue mau sholat dhuha dulu, kangen gue, udah lama kaga singgah di rumah megah itu. Lo sendiri mau kemana ?"
"Gue mau ke kantin mau beli minum, yaudah gue duluan ya, daaaah..."
"Okee,daah..." Sesampainya di masjid pun dia duduk melepas sepatunya dan memanjakan kakinya itu sambil merasakan sejuknya berada di rumah Allah itu, seraya dia berkhayal "Seandainya aja suasana kelas bias sejuk kayak gini, mungkin gue bakalan betah di kelas"...........
"Iya bener sih kata lo, belajar itu harus merasakan nyaman juga biar cepet nyantol sama yang diajarin guru" sahut salah satu temannya
"Yaudah yuk segera sholat, ntar keburu bel masuk lagi" balas Azzan ke temannya
Merekapun segera ambil air wudhu dan masuk kedalam masjid. Selesainya mereka sholat, bel masuk pun berbunyi dari sebrang gedung sekolahnya. Mereka pun bergegas segera memakai sepatu dan kembali ke kelas.. Saat azzan mulai berdiri dan melangkahkan kakinya tiba tiba "brukkk!!" tak sengaja Azzan menyenggol sosok perempuan dan kemudian mukena yang dibawa perempuan itu jatuh di bawah kaki mereka....
Saat itu juga ngga tau juga sih reflek atau gimana Azzan dan perempuan itu berasamaan meraih mukena yang jatuh itu, kedua mata manis itu saling bertatapan dan menyampaikan sebuah isyarat untuk sebuah pertemuan, dan tanpa sengaja juga tanpa mereka sadari tangan perempuan yang halus itu terpegang begitulama oleh Azzan...
"Sorry sorry, aku ngga sengaja nabrak kamu" kata kata pertama kali yang keluar dari mulut sosok lelaki yang menabraknya itu
"Iya nggak papa kok" balas perempuan yang ditabraknya tadi
"Are you okay ?, ngga ada yang luka kan ?"
"Emm..... Enggak kokok" balas perempuan itu
"Aku minta maaf sekali lagi, oh iya ini mukena mu, kenalin my name Azzan, you ?" Sambil mengulurkan tangan nya dan memberika mukena nya
"Iya nggak papa, namaku Jihan" balasanya sambil meraih tanggan azzan dan berkenalan dengannya
Tak lama kemudia pipi manis perempuan itu memerah dan segeranya melepaskan jabat tangan itu.
"Maaf aku harus segera sholat dulu" kata perempuan itu sambil terlihat salting saat dia melepaskan sebuat isyarat pertemua pertamanya itu.
Balas Azzan dengan senyum lesung pipinya yang keluar dari kedua pipinya itu. Segeralah azzan dan kawan kawannya kembali ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi sejak tadi.
"Jihan" nama yang terlintas di setiap langkah yang mengiringinnya masuk kedalam kelas,
"Kok gue baru liat dia hari ini ya ?" rasa heran keluar dari fikirannya itu
"Setau gue sih dia anak pindahan dari sekolah favorit di jakarta" balas sahabatnya Ian
"Pantesan aja gue baru liat dia hari ini"
"haha..., Jangan jangan????" Sambil meledek azzan
"Kenapa lo, aneh aneh aja hmm"
"Jangan jangan lo suka ya sama dia, wkwk" balas ian dengan maksud mengejek azzan
"Ah sok tau aja lo, kenal juga barusan masa gue udah suka" balasnya dengan sedikit sebel
"Ya bisa aja kan lo emang suka sama dia, haha udaah ngaku aja, daripada ntar lo nyesel"
"Kagak, yang tau perasaan gue suka sama siapa hanya gue dan Tuhan yang tau" sengaknya kepada Ian
"Masa sih ?. Lo mah kalo disuruh ngibul jago, tapi kalo masalah ini sorry lo ngga bias ngibulin gue haha..."
"Ah lo ngomong apaan sih ngaco aja lo kalo ngomong, gue jitak baru kerasa lo, udah lupain lupain yuk ceptan udah masuk dari tadi nih"
"Haha okee okee"
Segeralah mereka mempercepat langkahnya dan segera menuju ke kelas, sesampainya mereka di samping kelasnya
"eh kok gue denger suara guru ya di dalam kelas" kata Azzan
" gua juga denger sih, jangan jangan udah ada gurunya lagi di dalam" balas Ian
"Bentar gue intip dulu ya dari jedela...., wah mampus kita, dah ada guru killer didalamnya pun keluar sambil membawa pedang andalannya "Penggaris"
"Heh kenapa kamu masih diluar kelas, ayo masuk!"
"Iya bu kami segera masuk"
Sampainya Azzan dan kawan kawannya di kelas, mereka pun meminta maaf kepada sang guru itu....
"Maaf bu kami terlambat, kami habis sholat duha di masjid bu" kata yang tak begitu jelas keluar dari mulut Azzan mewakili teman temannya
"Baiklah silahkan duduk, lain kali jangan diulang lagi ya, kalo sampe terulang kalian ibu hukum nggak boleh ikut pelajaran ibu selama dua pertemuan" balas guru killer itu
"Baik bu, makasih ya bu" hanya itu kata yang berani mereka ucapkan
Karena kejadian tadi azzan mulai teringat oleh sosok perempuan itu "JIHAN"
KAMU SEDANG MEMBACA
Syahadat Titipan Mu
SpiritualAzzan Al-Ghazali Tsaqib, sosok lelaki tampan dan unpredictable yang mempunyai cerita hidup yang mengesankan & skaligus sangat kelam, suatu saat dia bertemu seorang wanita muslimah yang membuatnya berubah menjadi orang yang sangat berbeda, tetapi per...