03.Deanova Dextranova

9.2K 473 9
                                    


Voment ya readers

***

Happy reading

Seorang wanita duduk di bawah pohon dengan daun lebat yang menghalangi kulitnya dari sinar matahari yang dapat membakar kulit putihnya bak susu tersebut. Rambut sebahunya terbang terbawa angin yang berhembus di pukul 09:00 pagi ini.

Dengan earphone lalu di iringi musik pop ke sukaannya dan jangan lupakan juga novel bergenre romantis yang sangat Ia sukai. Wanita itu mengangguk-anggukkan kepalanya, seirama dengan musik yang terdengar di telinganya.

Tempat ini adalah tempat favoritenya menyendiri dan juga tempat yang selalu Ia jadikan untuk melepas ke penatan saat tugas kuliah menumpuk seperti sekarang, tugas menumpuk menjelang akhir semester. Dan semua mahasiswa akan menghabiskan waktu berburu dengan materi, namun tidak dengan gadis itu. Semua mata kuliahnya sudah Ia selesaikan dengan mudah tanpa hambatan sama sekali, makanya Dia bisa bersantai di bawah pohon seperti sekarang ini.

"Hello Di." panggilan itu bahkan tidak mengusik bagaimana seorang Deanova sedang berkelana dengan dunia novelnya, pria itu mendengus.

"Oh jadi nih ya, novel itu lebih cakep dan menarik dari pada Aku?" tanyanya menyindir dengan bersidekap dada lalu melirik Deanova atau lebih akrab di panggil Didi. Astaga! Batin pria itu kesal karena Dea sama sekali tidak bergeming, bahkan jika pria itu menjerit pun rasanya akan percuma jika Dea dalam mode serius dalam menekuni novelnya.

"Ok." tanpa babibu lagi pria itu menarik novel yang tengah Dea baca, Dea mendengus. Dia sangat kenal dengan orang yang sangat berani merebut novelnya yang baru Ia baca setengah itu.

Dea bersidekap dada memandang pria di hadapannya dengan pandangan tidak kalah sinis dari pria itu. Dea juga sudah melihat Earphone yabg menyumpal telinganya.
"Apa?" tanya pria itu.

"Kembalikan buku Aku Bang." rengeknya setelah mendapat pertanyaan galak dari pria yang Ia anggap Abang nya, Andy Damar Joan.

"Ck kalian selalu saja begitu." kata Winda sahabat Dea jengah dengan tingkah Andy dan Dea, gadis bernama Winda itu ada di belakang Andy yang sedang mengomel dengan bahu menopak tangan kekar kekasihnya.

"Bang Dam nih ih." Andy memutar matanya malas saat Dea senang sekali memanggilnya Damar bukan Andy seperti yang lainnya. Dea merebut novelnya lagi dari tangan Andy saat Andy selalu kesal dengan panggilan yang Ia buat untuk pria itu.

"Kalian mau liburan ke mana?" tanya pria yang sedari tadi hanya diam melihat interaksi Dea Andy dan Winda kekasihnya.

"Gue enggak tahu, tanya saja tuh sama Didi." Dea mengerutkan alisnya, bingung dengan Andy yang melemparkan pertanyaan sahabatnya pada dirinya.

"Ke napa Gue Bang?" tanya balik Dea.

"Yah Gue mana boleh liburan kalo enggak ngajak Lo bego." Dea berdecak karena di katakan bego, nyatanya Dea adalah salah satu mahasiswa yang mendapat beasiswa bertahan sampai Dia akan jadi sarjana. Bukannya ke balik ya yang bego siapa? Karena Andy sering sekali mendapatkan dari Dosen mereka di kampus.

"Lo, yang bego Bang Dam!" balas Dea, Andy mendengus sebal. Lebih baik Ia mengalah saja dengan ndoro yang satu ini.

"Pokoknya Gue mana boleh liburan tanpa Elo! Btw hari ini Mom pengen Lo datang ke rumah.".

"Ke napa Bang?" Andy mengedikkan bahu pertanda Dia juga tidak tahu, lagian percuma juga kalau Ia mengajukan pertanyaan itu ke Mommynya yang berstatus Nyonya Ratu di rumahnya.

****

"Mommmmy!" teriak Andy dari ambang pintu saat mereka berempat tiba di sebuah rumah yang sangat mewah, rumah keluarga Joan begitu menggelegar.

Prince (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang