Takdir

10 0 0
                                    


Tidak perlu dibahas lagi". Pernyataan tegas itu diiringi dengan pukulan di meja yang sama tegasnya.

Terjadi keheningan. Keempat pria yang duduk di salah satu sisi meja memandangi wanita yang duduk dihadapan mereka dengan ekspresi tak percaya karena wanita yang selama ini mereka kenal dengan kelembutannya dan juga kelugasannya ternyata bisa hilang kendali.

Wanita itu duduk kembali dengan tenang dan juga memandang satu persatu para pria yang duduk dihadapannya dengan kegeraman yang tak bisa dideteksi oleh siapapun. Ini sudah kelewatan, bagaimana mungkin mereka merasa yakin bahwa kecerobohan ini akan lolos begitu saja dari mataku, oh Tuhan mereka percaya bahwa aku selama ini adalah wanita baik hati yang akan meloloskan apapun yang mereka lakukan. Suara hati wanita itu berbicara.

"Semuanya kembali ke pekerjaan masing-masing. Saya akan bicarakan masalah ini dengan Pak Varo." Geram wanita itu dengan suara rendah dan dingin.

Dengan segera keempat pria tersebut meninggalkan ruangan wanita tersebut, yang mungkin akan menimbulkan tawa dimulut wanita itu dengan segera jika bukan karena kejadian ini.

"Shit!!" Gumam wanita itu.

****

Tok tok tok

"Masuk"

"Permisi bu, ada yang bisa saya bantu untuk mencairkan hati ibu yang sedang kebakaran???"

"Pergi kau!!" Tukas wanita itu dengan sengit

"Hahaha....Nada nada...kalau lagi kumat sisi bataknya gini nih. Gak bisa yah keluarin aja sisi jawa atau sunda nya gitu biar lembut?? Hmm"

Vicente Bahuwirya, 35 Tahun. Pria ini yang sekarang ada di hadapanku ini adalah salah satu atasan ku alias anak pemilik perusahaan tempat aku bekerja. Walau dia anak pemilik perusahaan tapi sikapnya kepada bawahan selalu seperti partner, memberi saran, ikut terjun langsung jika ada masalah, tidak pernah hanya nyuruh-nyuruh aja. Wajahnya tampan diatas rata-rata, tingginya 190cm yang diturunkan dari ayah nya yang orang luar. Sifatnya yang hangat dan juga senyum yang menghanyutkan para wanita di luar sana, pintar dan juga sopan. Sahabatku ini benar-benar pria idaman para wanita. Walau aku gak tahu apa dia romantis atau tidak karena buat ku menjadi sahabatnya bukan berarti aku perlu tahu bagaimana perlakuannya kepada lawan jenis yang menarik perhatiannya.

Sekarang saja dia sedang tersenyum sumringah dengan menaik turunkan alis nya menggodaku dengan tempramenku yang jarang muncul ini. "Sisi Batak" itu lah yang selalu disebut nya untuk menggodaku ketika aku tak bisa mengontrol amarahku. Tapi bagaimana mungkin aku bisa mengontrol amarah ketika masalah ini membuat ku mumet, dongkol dan juga mau berteriak – teriak serta membanting barang – barang.

"Huft.. Udahlah Vic, jangan menggodaku. Lu tau kan gue lagi emosi tingkat dewa" Sergahku dengan menunjukkan senyum kecilku saking gak tahannya di berikan senyum menggodanya itu.

"Hei Nada ku sayang, jangan darting ah, udah tua juga masih aja darting, nanti gak ada yang naksir sama lu baru tau rasa deh"

Qotrunnada Adine Nasution, 30 Tahun. Wanita ini adalah Super Woman. Wanita yang penuh dengan kejutan, kejujuran, kelugasan, kebijaksanaan dan juga kehangatan. Wanita yang gue kenal 6tahun terakhir ini. Seorang wanita yang ditinggal suami yang sangat di cintai nya yang merupakan sahabat gue sendiri Tyo Al – Farizi setelah berpacaran 8 tahun dan juga menikah 1tahun. Penuh dengan penderitaan kehidupannya kalau kata gue. Tapi buat dia semua itu takdir yang memang tertulis untuk nya.

"Bagaimana pun kita berdoa dan juga sekuat tenaga berusaha untuk merubah takdir kita, tapi jika Tuhan sudah menentukan jalan kita maka akan terjadi seperti yang telah di suratkan walau tak menampik kemungkinan bahwa Takdir kita akan berubah sesuai dengan kedekatan kita dengan Tuhan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Long Journey [Nada In My Heart]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang