prolog

39 2 0
                                    


Nisan berjejer, hujan mulai menetes awalnya hanya rintik-rintik tapi lama kelamaan berubah menjadi deras. Di tengah makam dan di tengah hujan yang deras terlihat gadis remaja yang menatap nisan yang bertuliskan "Zelia Wulandari (07-09-2002).

"Hai Ma" ucap gadis itu.

"Akhirnya hari ini datang juga, hari dimana aku berharap gak akan pernah ada, hari saat aku lahir dan mama pergi untuk selamanya " ucap gadis itu lagi dengan air mata yang membasahi pipinya.

Gadis itu duduk di makam dan menggenggam bunga tulip putih kesukaan ibunya dan menangis sejadi jadinya.

"Mama tau gak, papa gak bisa lupain mama, papa juga selalu menyalahkanku atas meninggalnya mama. Kata papa seandainya mama gak ngelahirin aku pasti mama masih ada disini, bersama papa dan kakak" kata gadis itu.

Gadis itu berkata lagi "Kak Tyo juga selalu marah saat melihat ku, katanya aku seorang pembunuh. Pembunuh seseorang yang sangat di cintainya dan karena aku dia kehilangan kasih saying seorang ibu."

"Ma, kapan aku bisa ikut bersama mama? Aku sudah tidak kuat lagi berada disini, walaupun aku berat meninggalkan papa dan kakak" Ucap gadis itu dengan mata yang sembab.


Sudah 4 jam gadis itu berada di makam ibunya, matanya yang sembab karena habis menangis menyebabkan dia mengantuk dan akhirnya tertidur di makam ibunya. Tapi, tanpa ia sadari ada seorang remaja laki-laki yang terus memperhatikannya dari dia datang dan tertidur di makam.

Remaja laki-laki yang meliat gadis itu tertidur mengambil handphonenya dan menelpon seseorang.

"Halo Dim"

"Halo Bram, kenapa? Tumben nelfon."

"Gue bisa minta tolong gak?"

"Minta tolong apa? Asal jangan yang susah-susah yah hhehehe"

"Gak susah kok. Lo bisa gak datang ke makam nyokap gue?"

"ih ngeri njirr, ngapain lo disana?

"Gue gak bisa ngomong di telfon, nanti lo nyampe sini baru gue jelasin. Yah Dim, gue minta tolong banget tapi lo harus bawa mobil yah."

"Okedeh gue kesana sekarang, tunggu gue disitu jangan kemana-mana"

"Oke gue tunggu, yang cepet ya Dim" Tut tut tut panggilanpun terputus.


Beberapa menit kemudian terlihat mobil Honda jazz merah mendekati lelaki yang bernama Bram itu. Mobil itupun berhenti tepat di depan Bram dan terlihat lelaki dengan hodie abu-abu turun dari mobil dan lagsung menghampirinya.

"Hai Bram" sapa Dimas.

"Hai Dim" sapa Bran juga.

"Ngapain lo nyuruh gue ke makam? Serem tau, lo taukan gue takut hantu, kalau hantunya muncul gimana? Kalau gue mati jantungan gegara liat hantu lo yang gue gentayangin duluan" cerocos Dimas.

"Santai kali Dim, lagian ini kan baru jam 12 siang, mana ada hantu siang-siang gini" kata Bram

"Ohya sampe lupa, lo ngapain nyuruh gue kesini?" Tanya Dimas.

"Gue mau minta bantuan sama lo. Tolongin gue, lo anterin Zelia pulang dong. Dia ketiduran di makam nyokap." Jawab Bram.

"Kenapa gak lo aja yang anterin Zelia? Lo kan abangnya."Tanya Dimas

"Lo taukan Dim ceritanya. Gue gak pernah suka sama Zelia biarpun dia adik gue tapi dia yang udah buat nyokap meninggal" jawab Bram dengan wajah yang terlihat marah.

"iya gue tau, tapi itu juga kan bukan kemauan Zelia. Itu udah takdir Bram, ini bukan salah dia" kata Dimas.

"Gue gak perduli itu bukan kemauan dia atau takdir atau apapun alasanya gue gak peduli. Yang gue tau dia penyebab nyokap meninggal, kenapa gak dia aja sih yang mati" kata Bram dengan emosi yang tertahan.

"Yaudah terserah apa kata lo aja deh Bram. Kalau gitu gue anterin Zelia pulang dulu. Dan lo pulang nya ntar aja jangan nyetir kalau lo masih emosi bisa bahaya. Bye" kata Dimas dan berjalan menuju Zelia dan membopongnya masuk ke dalam mobil.


Setelah mobil Dimas menjauh Bram duduk di bawah pohon yang ada di makam sambil mengingat kembali kata-kata yang barusan dia ucapkan "benarkah aku ingin dia mati?, bagaimana jikalau dia benar pergi? Apakah aku bisa kehilangannya? Ada apa dengan hatiku ini? Bukankah aku membencinya? Tapi kenapa hatiku sakit jikalau melihatnya menangis?.


Besambung...


Dududdudu maapkan author kalau ceritanya kurang baguss ya, maklumlah aku tuh newbie bru belajar jadi baik baik ya sama aku. Makasih chingu <3

Jangan lupa Vote&Comment ya!

Follow me in Ig : @vhyadrian

Just For UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang