// AYAM DAN KUDA NIL \\

2K 24 0
                                    

Pada suatu hari, datanglah seekor anak singa yang sedang kelaparan. Si ayam yang sedang mencari makan tak sadar bahwa dirinya diincar anak singa itu untuk dijadikan santapannya. Ketika sedang lahapnya si ayam menikmati makanannya, tiba-tiba…

“Hahahaaa, makanlah sepuasmu karena sebentar lagi kamu akan aku makan” teriak anak singa.
Ayam kaget, dia sedikit gugup karena dia sendirian kali ini. Namun dia teringat pesan kudanil untuk selalu tenang menghadapi sesuatu.
“Apa mau mu, singa kecil” ucap ayam.
“Yang aku mau?, kamu lucu sekali ayam, ya tentu saja aku mau memakan kamu karena aku sangat lapar sekali. Kamu ketakutan ya?. Hahahahaha.” kata singa.
“Takut!!.. Buat apa aku takut. Kamu hanya singa kecil yang masih belajar makan” ejek ayam.
“Kurang ajar kamu ayam, kamu telah menghinaku, rasakan ini” teriak singa.
Tiba-tiba anak singa itu menerkam ayam, ternyata ayam menghindar, singa itu melakukan yang kedua kali, ayam pun tetap bisa menghindar. Anak singa itu tampak kesal dan marah.
“Ternyata cuma segitu saja kemampuanmu hai singa kecil” ucap ayam.
“Asal kamu tahu, ayam. Aku lah yang paling jago menerkam dibanding anak-anak singa lainnya di hutan ini.” kata singa.
“Haaahh, paling jago?..Tidak salah aku mendengarnya” ejek ayam.

“Kemampuan seperti itu kamu bilang yang paling jago, hahahahaa..Sombong sekali kamu singa kecil” tambah ayam.
“Ayahku raja hutan, aku tak takut pada siapapun” kata singa.
“Kamu tidak perlu menyombongkan ayahmu, pasti ayahmu sedih melihat anaknya seperti ini” jawab ayam.
Anak singa itu sombong sekali, tiba-tiba ayam punya ide untuk memberi pelajaran anak singa itu.
“Aku akan membuat dia malu dengan sifat sombongnya” gumam ayam.
Singa kecil itu meraum kemudian berlari kearah ayam, ia kembali mencoba menerkam ayam, kali ini ayam hanya terdiam tidak langsung menghindar, setelah terkaman singa kecil itu dekat, ayam langsung terbang ke ranting pohon, singa kecil itu pun kepalanya terbentur pohon besar.
“Hahahaaa.. Rasakan itu singa kecil” ejek ayam.
“Aduh, kepalaku sekait sekali. Tolong ayah, tolong.” teriak singa.
Dari kejauhan, ada seekor singa besar berlari, ternyata itu adalah si raja hutan ayah singa kecil itu. Melihat anaknya kesakitan, raja hutan marah.
“Siapa yang berani berbuat ini kepada anakku!!..” teriak raja hutan.
“Anakmu seperti itu karena perbuatannya sendiri, ia ingin memakanku, aku hanya menghindar menyelamatkan diri” jelas ayam.
“Aku tak terima anakku kesakitan seperti ini, aku akan membalasmu, ayam. Aku akan memakanmu sekarang juga.” ucap raja hutan.
Ayam sangat ketakutan, karena singa besar si raja hutan itu cukup lihai, ia bisa memanjat pohon, jika raja hutan itu menyerangnya, ia tidak bisa apa-apa. Sementara itu, kuda nil sedang asyik mandi di sungai, ia tak tahu kalau ayam sedang dalam bahaya.
“Tolong, tolong, tolong aku..” teriak ayam.
Mendengar suara minta tolong, kuda nil kaget. Ia langsung berlari menuju arah suara itu. Betapa kagetnya kuda nil ternyata sahabatnya sedang dalam bahaya.
“Apa yang terjadi, ayam?” tanya kuda nil.
“Raja hutan ingin memakanku, karena anaknya kesakitan terbentur pohon sewaktu ingin menerkamku” jawab ayam.
“Kuda nil, jangan ikut campur urusanku” raja hutan menyela.
“Begitu juga kamu singa, jangan ikut campur urusanku” jawab kuda nil.
“Dia anakku, maka sudah sepantasnya aku membela dan melindungnya” ucap raja hutan.
“Ayam juga sahabatku, maka sudah sepatutnya aku melindunginya dari bahaya” ucap kuda nil.
Raja hutan adu mulut dengan kuda nil, raja hutan berpikir dua kali bila harus berhadapan dengan kuda nil, selain tubuhnya besar, kulitnya pun sangat keras. Ia tak mampu menerkam apalagi menggigit kuda nil.
“Aku tidak takut walau kamu raja hutan, selama benar aku akan menghadapimu” tantang kuda nil.
“Lebih baik, didiklah anakmu. Kesombongannya yang membuat dia seperti itu” imbuhnya.
Akhirnya raja hutan pulang, ia memarahi anaknya karena telah melakukan perbuatan yang memalukan. Sementara ayam lega ia akhirnya selamat, ayam sangat berterima kasih sama kuda nil karena telah menyelamatkannya.

Cerita FabelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang