Mabuk pt.2

2.8K 124 17
                                    

Melihat seluruh teman-temannya yang sudah cukup-sangat-mabuk membuat Naruto pusing sendiri.

Ah, tidak—lebih tepatnya, dia pusing bersama Sai.

Ya, di salah satu meja besar yang panjang, Naruto bersama sahabat-sahabatnya berkumpul. Entah bagaimana ceritanya mereka bisa berakhir minum sake bersama.

Yang jelas, berawal dari Naruto, Sakura dan Sai yang datang bertemu Hokage untuk misi, secara tak sengaja malah bertemu dengan tim 8 yang datang untuk laporan penyelesaian misi.

Melihat sang kekasih yang tampak kelelahan pun membuat Naruto secara dadakan mengajak Hinata makan sore itu. Namun siapa sangka, perut Shino, Kiba, Sakura dan Sai juga menginginkan hal yang sama.

Dan siapa yang bisa menebak kebetulan, dalam perjalanan mereka menuju restoran Yakiniku-Q yang sebelumnya telah disepakati, mereka berenam juga secara tak sengaja bertemu dengan Tenten dan Lee.

Dilihat darimanapun, mereka berdua seratus persen dipastikan baru selesai melakukan latihan.

Jadilah mereka berdelapan pergi bersama untuk makan siang—yang sebetulnya sudah sangat telat sekali karena saat itu hari sudah hampir petang.

Dan mereka sukses tertawa, melihat lagi-lagi kebetulan telah mempermainkan mereka. Naruto, Sakura, Sai, Hinata, Kiba, Shino, Tenten dan Lee menemukan Shikamaru, Ino dan Chouji di salah satu meja restoran.

Dengan Shikamaru memanggang daging, dan Chouji yang menikmati daging panggang dan nasi panas. Sementara Ino sibuk berpidato ditengah-tengah keduanya.
Pada akhirnya, mereka bersebelas duduk dalam satu meja panjang yang disatukan. Menikmati makan siang—atau mungkin lebih layak disebut makan malam itu dengan suasana menyenangkan.

Satu yang benar-benar mereka syukuri, mereka akhirnya dapat berkumpul lagi—setelah rasanya sudah lama sekali mereka sibuk dengan urusan masing-masing.
Ino dan Sakura adalah yang paling ribut. Mereka berdua tampak seperti tsundere yang saling melempar kalimat pedas, padahal saling rindu.

Sementara Tenten bergabung dalam obrolan para pria, yang dengan seru membicarakan jalannya misi yang mereka lakukan akhir-akhir ini.
Dan juga Hinata...
Oh, tidak, dia manis sekali...
Gadis cantik itu—Hinata, dia memilih tak berbicara, hanya terus tertawa kecil menanggapi guyonan teman-teman disekitarnya.

Wajah Naruto bersemu memerah tanpa sadar saat memperhatikannya. Apalagi kekasihnya ini duduk tepat disampingnya. Membuat Naruto berkali-kali salah fokus ketika gadis itu menebar senyum, sementara dia bercanda dengan yang lain.

Tapi saat malam semakin larut, siapa yang menyangka, berjam-jam mereka betah duduk ditempat yang sama, bertukar cerita yang seru... lalu, merubah acara reuni itu menjadi sedikit lebih dewasa.

Maksudnya, dengan melibatkan sake.
Para pria yang paling semangat atas ide yang pertama kali disuarakan oleh Kiba tersebut. Lee pun sampai berjanji hanya akan minum sedikit.

Sementara Ino, Sakura dan Tenten menyetujui itu sebagai ide yang menarik. Dan yang membuat Naruto sangat terkejut adalah... Hinata.

Naruto sama sekali tidak menyangkan gadisnya akan mengangguk kecil seperti itu dengan wajah polos sambil berkata lirih, "Itu, boleh juga..."

Tentu saja Naruto syok, dia buru-buru segera mencoba melakukan pencegahan, "A-apa maksudnya Hinata? Kau tidak boleh minum—"

Hinata mendongkak, dan menatap Naruto yang jauh lebih tinggi darinya itu dengan wajah yang super polos, "Tapi aku sudah cukup umur Naruto-
kun ..."

Amethyst-nya yang membulat seperti itu membuat semua perkataan Hinata seolah tak punya dosa di mata Naruto.
Naruto sampai mengerjapkan matanya berkali-kali, mencoba mengenyahkan pikirannya untuk mengijinkan Hinata minum atau—

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MabukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang