Diary 4

150 5 0
                                    

Dirawat (diary 4)

“Kamu tidak menyukaiku dengan sepenuhnya.. mungkin dalam satu menit pun itu akan hilang.. mungkin itu hanya rasa kasihan mu padaku saja... kamu harus mencari seseorang yang sama denganmu.. merasakan debaran yang sangat kencang.. mungkin dia di sini dekat disekitarmu..”

===========

“Min... aku akan temani kamu” Setelah Youl Qi memeluku dan berkata seperti itu mataku terasa gelap dan aku pun tak sadarkan diri

“Min Neul bangun......!!!!”

~~~~~~

Tuttutuuttttuttttt.......

Suara khas rumah sakit yang selalu sama dimana pun rumah sakit nya Perasaan ku saat ini sangat capek lemes, panas dingin tak jelas. Pikiran ku melayang
“Jika suatu saat nanti aku benar benar melupakan mu bahkan aku pergi jauh dan aku dengan yang lain, apa yang akan kamu lakukan ? Bagaimana perasaanmu? Aku sangat ingin tau bagaimana perasaan mu saat itu. Dan perlu kamu ketahui perasaannya
mungkin sama sepertiku saat tau kamu dengan yang lain.. sedangkan kamu yang bahagia dan aku yang sedih kecewa melihat dan mendengar itu..

Aku tak sadarkan diri saat ini, tapi pikiran bawah sadarku terus membayangkan banyak hal. Rasanya aku tak ingin sadarkan diri, dari pada aku harus sadarkan diri tapi terus disakiti. Bukan aku yang sakiti hati ku sendiri..

“Ku terus sakiti hati ini
Hati dengan perasaan diriku sendiri
Mengubur dalam dalam
Membunuh dengan kejam
Dengan berbagai alasan sudah ku lontarkan..
Cemburu, sesak, kecewa, bahkan sakit yg kubuat sendiri ini”  suara batinku

“Min... Min Eul..” seperti ada yang berbisik di telingaku, sangat halus lembut. Ya sekarang aku bukan tidak sadar, aku sadar tapi aku masih sulit untuk membangunkan diriku sendiri.

“Min Eul” bisiknya lagi

Mataku mulai mengerjap merjap mencoba bangun dari tidur ku. Yang ku lihat...

Dia ? siapa?

Mataku memang belum sempurna melihat dan saat benar benar sadar sempurna, mata ku terbelalak melihat siapa yang ada di depan sampingku tepatnya.

“kau sadar?” katanya membuyarkan lamunanku

Aku berbalik memunggunginya

“Apakah dia tau aku selalu memikirkan nya ? Apa dia tau aku selalu memperhatikan nya ? Apa aku berlebihan melakukan itu semua ? Apa dia tau aku sakit karna nya? Apa kah hanya karna aku terlalu bodoh sampai melakukan hal yang membuat ku sakit sendiri tanpa dia ketahui perasaan ku yang sakit?” rutukku dalam lamunan

“apa kamu sakit gara gara aku?”

Deg deg.. rasa nya ada paku tajam di tusukan ke hati ini, rasanya sakit. Seolah olah dia seperti bisa membaca pikiran ku. Ku benamkan diriku ke bantal berapi api tidak memperhatikan dan mendengarkan dia berbicara.

“apa Min Eul sudah sadar? Sunbae” suara Youl Qi, apa dia yang membawa Sunbae ke sini?

“ne, tapi dia membalikan badan nya memunggungi ku” Polos sekali dia hadeuh seperti tak ada masalah, oh bukan aku yang menganggap ini masalah tapi dia mungkin tidak

“mungkin dia butuh istirahat lebih,

sepertinya aku harus pergi” ujar nya lagi

“tidak, sunbae disini aja tungguin dia.”

Sambil berbisik namun ku tetap bisa dengar apa yang Youl Qi bisikan pada sunbae “jangan dulu pergi, dia suka
sunbae

“benarkah? Sebenarnya aku juga kagum padanya, dia selalu ceria tapi ternyata dia bisa sakit juga hehe” katanya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu. Aku bisa lihat karna di sampingku ada kaca yang cukup besar.

“Kamu tidak menyukaiku dengan
sepenuhnya.. mungkin dalam satu menit pun itu akan hilang.. mungkin itu hanya rasa kasihan mu padaku saja...” celetukku tak sadar

“Min? Kau bangun ?”

Euuuu... aku harus apa? Ok pura pura nguapp terus menggelinjat

“hoaaa” tangan ku terangkat ke sana sini berpura pura terus tidur

“dia ngigou?

“mungkin sunbae”

Ekspresi mereka yang masih melongo melihat dan mendengar apa yang ku katakan tadi.

~~~ hening

“kamu harus mencari seseorang yang sama denganmu.. merasakan debaran yang sangat kencang.. mungkin dia di sini dekat disekitarmu..” kata sunbae yang membuat ku mengerjap karena dia

berbicara tepat di telingaku dan duduk di samping ku.

Dan pergi meninggalkan aku dan Youl Qi dengan menyunggingkan senyum yang menurutku sedikit menyerampkan.

~~~~~~

“Youl Qi!!!!!!!”

“hehe ^^ jangan teriak gitu dong hehe “

“ceroboh!!! Diakan udah punya pacar, entar di banting ama pacarnya,terus masuk rumah sakit di suntik, dirawat, patah tulang segalaaaaaaaaaaaa......”

“udah ?”

“huhuhuh “ napas ku kecapean mengomeli Youl Qi

“gk apa, lagian biar dia nyadar”

“tapi kamu tau kan rasa malu nya? Ntar nyebar terus diolok olok, di bully semuanya!!!!”

“yaudah.. mian ya ... mian mian mian

jeongmal mianhae “

“keluar deh kamu! Pengen sendiri”

“ok”

Dia kok nyantai, seneng banget sih liat temen kayak gini.

Diary selalu nemenin aku kemana pun dan Youl Qi dan Mama tau kalo aku harus bawa itu kemana pun dan mereka gak pernah sedikitpun membukanya. Curhat deh sama ini buku sahabat sejatinya Min

Hyun haha :D

‘aku di rumah sakit sekarang, dirawat karena sakit yang teramat antara tubuh ku sendiri dan hati juga perasaanku.

Saat itu aku sangat lelah untuk semua ini, aku terlalu jauh terjatuh kedalam lubang yang salah.

Sekarang dia mengetahuinya, mengetahui sebagian yang ku rasakan.

Berharap setelah ini yang terjadi dia akan lebih baik dan bisa menjaga perasaan ku.

Mungkin aku sangatlah kekanakan
Tapi lihat lah dia!
Apa tidak salah jika dia lebih kekanakan dari ku?
Mengacuhkan seseorang yang dia ketahui menyukainya?
Apa itu tidak lebih keterlaluan?
Mungkin karna dia sangat kekanakan sehingga tak mengerti perasaan orang lain ?
Apa karna itu ?
Bagaimana bisa ?
Apa kekasihnya akan tahan ?
Aku tak yakin.. berpikirlah.. dan
mengertilah!!
Mengertilah dengan perasaan
seseorang!!

===========

akhirnya selesai juga part ini. semoga kalian suka ya maaf kalo kependekan haha :D

jangan lupa votemment ya ^^

Sad DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang