Incognito (ON HOLD)

Incognito - Chapter 3

Whoa! Aku tidak sadar kalau aku telah berada di markas Guardians. Markas itu sangat besar, luas dan tinggi. Markas dipenuhi benda-benda futuristik seperti motor atau mobil yang dapat melayang maupun benda seperti modem namun sebenarnya memancarkan sinyal layar yang dapat diotak-atik seperti komputer (A/N: Seperti di Iron Man, aku agak susah mendeskripsikannya). Selain itu terdapat ruangan yang dipenuhi senjata berwarna perak, mulai dari pisau, pedang, pistol, serta segala jenis senjata yang ada dan sepertinya senjata itu sangat canggih.

Ketika mataku menjelajahi tempat itu, aku kembali dikagetkan ketika melihat Tress. Tress sudah mengenakan pakaian hitam seperti Cielo dan semua anggota Guardians lainnya. Semua pakaian mereka memiliki ciri masing-masing. Ciri-ciri pakaian Tress adalah garis-garis merah dan Cielo berwarna hitam, sehingga tidak terlihat perbedannya dari bajunya. Garis-garis itu sepanjang 5cm dan berada didada sebelah kanan. Garis-garis itu terlijat seperti cakaran Singa.

Tress terlihat sangat cantik. Rambutnya yang berwarna merah lurus tergerai sepunggung. Matanya berwarna biru cerah, hidunhnya mancung dan bibirnya merah. Garis pipinya juga tegas. Ia memang cocok dijadikan primadona di sekolah.

Disampingnya, berdiri seorang pria yang berusia 20-an. Ia kelihatan berotot namun proposional. Ia memiliki rambut berwarna abu-abu seperti warna matanya. Garis di pakaiannya berwarna abu-abu.

Aku memandangi satu persatu orang di ruangan itu dan Cielo mulai memperkenalkan satu persatu. Ia memperkenalkan mulai dari Wakilnya, yang ternyata adalah pria berambut abu-abu tadi. Ia bernama Derryn.

Selanjutnya ia memperkenalkan Glenn. Glenn cukup tinggi dan memiliki badan proposional. Ia memiliki mata dan rambut berwarna hitam serta ia satu dari dua orang Asia ditempat ini. Dan garis dipakaiannya berwarna oranye.

Artemis adalah perempuan yang sekilas terlihat seperti sedang sedih, namun ketika ia berbicara, suaranya renyah dan menghilangkan kesan pertama itu. Ia cukup cantik dan sepertinya ia seusia dengan Derryn. Ia memiliki garis putih.

Herald sepertinya tidak cukup mudah untuk didekati. Pria ini hanya berdiri menyendiri dan tidak suka mengobrol. Tatapan matanya membuatku tidak nyaman karena ia seperti ingin mengulitiku dan mencari informasi sedalam-dalamnya. Aku rasa dia selalu soliter seperti itu dan aku mencoba untuk mengenyahkan pikiranku tentang dia. Garis dipakaiannya berwarna ungu.

Xander dan Xanxus adalah kembar. Mereka sangat mirip sehingga kau akan susah membedakannya dalam sekali lihat. Mereka sama-sama memiliki ramput pirang yang dipotong ala militer namun senyum diwajah mereka terlihat jail. Sepertinya mereka suka berbuat onar, ditambah mereka masih remaja seumuranku. Garis di baju mereka sama, yaitu berwarna kuning.

Finn memiliki rambut merah seperti Tress, namun warna matanya adalah abu-abu. Ia cukup tinggi dan memiliki lesung pipit yang membuatnya terlihat manis. Ia memiliki garis merah muda.

Gerry sepertinya orang yang bersahabat. Ketika Cielo memperkenalkanku, ia menjabat tanganku dan tersenyum lebar. Ia memiliki aura pertemanan. Aku langsung memutuskan aku menyukai orang ini untuk menjadi temanku. Hal yang cukup mengejutkan karena biasanya aku tidak membuka diri dengan mudah. Gerry sama tinggi denganku dan rambut hitamnya bermodel jabrik ke depan. Ia memiliki garis nila.

Zen adalah seorang pemuda dengan rambut botak dan wajah tenang serta damai. Ia seperti seorang biksu Buddha atau Shaolin dan serta salah satu dari orang Asia. Ia sepertinya selalu tenang dan tak pernah marah. Garisnya berwarna hijau.

Sementara, Cielo, sang pemimpin adalah yang paling tua diantara kami. Ia berusia pertengahan 20-an dan memiliki aura sebagai pemimpin. Ia seperti seseorang yang akan langsung kau anggap sebagai kakak. Ia memiliki mata hijau dan rambut cokelat.