"ras aku minta maaf semua ada sebab nya"
Lantang suara itu di ikuti gemuruh langkah kaki yang berusaha mengejar seorang wanita tinggi yang akrab disapa raras itu."jangan menangis, dada ku sesak melihat kamu menangis" suara itu bergeming seakan menangkap pergelangan raras seraya mencegah nya berlari lagi
"sebab seperti apa maksudmu, disini cukup ku sesalkan. bertahun tahun kita bersahabat kenapa haruss haa kenapa?" isak tangis di iringi teriakan itu membuat rian melepas cengkraman tangan nya dipergelangan raras
Ia membiarkan raras berlalu dan memandangi nya dari kejauhan hingga punggung wanita cantik itu menghilang dari hadapan nya
Beberapa tahun sebelum pertikaian itu terjadi
"ras lo harus rajin sekolah jangan kaya brandal gitu dong"
"kenapa yan, lo malu ya punya sahabat cewek tapi lebih macho dari lo haha"
"gak juga, gue juga bisa kok gabung di band sekolah kaya lo, ikut basket dan jadi terkenal"
"trus"
"gue gak mau aja buang buang waktu dan ketinggalan banyak pelajaran"
Ilustrasi seorang rian : cowok ganteng lugu dan berkacamata dengan gaya rambut rapih nya
"hai ras" pembicaraan mereka terpotong dengan hadir nya sapaan dari lelaki yang berusaha menghampiri mereka
"gue kemarin nonton lo main ngelawan tetangga sebelah"
"oiya gue Aldo, kapten basket dari grub snniper" tambah nya seraya mengajak raras bersalaman
"gue raras" balas nya
"Iya, satu sekolahan juga tau nama lo raras" balas nya tersenyum
Raras kikuk melihat aldo begitu lama menjabat tangan nya dan melupakan kehadiran rian diantara keduanya
"oiya do ini rian, sahabat gue" ucap raras
"gue ada kelas nih, gue tinggal dulu ya"
raras berlalu meninggalkan aldo dan rian, keduanya saling pandang dan kebingungan, mereka ditinggal pergi begitu saja
"buruan pulang ayuk" ucap raras ketika sekian menit menunggu rian keluar dari kelas nya
Rian hanya tersenyum mengiringi langkah raras yang begitu terburu buru, belum sempat bertanya gadis tomboy itu berusaha menjelaskan
"lo lupa ya ini hari apa"
"kamis"
"ih maksud gue ada acara apa dihari kamis" raras memaksa rian untuk berusaha mengingat apa yang di ucapkan raras
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST CALL ME A 'FRIEND'
RomanceAku bungkam, bukan berarti pengecut. Hanya saja rasa cintaku tak berarti dibanding persahabatan ini ~ Just call me a 'friend'