"Aranel apa kamu akan tidur sepanjang hari? " teriak Ana dari lantai bawah.
Merasa tidak ada yang menanggapinya tanpa pikir panjang Ana langsung naik ke lantai 2 menuju kamar Aranel. "Tok tok tok "suara ketukan pintu yang lumayan keras cukup mengganggu di telinga Aranel.
"Aranel cepat bangun apa kamu tak ingin sekolah, sudah jam 07.30"
Sedangkan yang dibangun kan masih bergelayut manja dengan selimut nya, menghiraukan triakan dari luar kamar nya.
Tanpa pikir panjang Ana langsung masuk ke kamar putri semata wayang nya dengan membawa segelas air "Byuuuurr""Mama apa-apaan sih? Udah kayak anak tiri aja main siram-siram, liat tubuh Aranel jadi basahkan " ucap Aranel setengah berteriak.
"Udah gak usah ngomel-ngomel, sekarang kamu cepat mandi mama udah siapin sarapan dibawah ""Arrrghh"gerutuk Aranel. "Iya, iya maa... Sekarang mama keluar Aranel mau mandi" ucap Aranel sambil menuntun mama nya menuju pintu keluar dan langsung menutupnya.
Sambil menggerutuk Aranel berjalan menuju kamar mandi.
5 menit kemudian.....
Aranel keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang menutupi tubuh putih mulus nya.Tak ingin berlama-lama Aranel langsung memakai seragam sekolah nya, dan mengambil sedikit bedak my baby yang ada di nakas lalu menuangkan nya ke telapak tangannya. Sambil berjalan menuruni anak tangga, Aranel mengusap kan bedak my baby yang ia taruh di telapak tangannya ke wajahnya. Merasa sudah cukup Aranel menghampiri orang tua nya yang berada di meja makan.
"Pagi... Ma pa "sapa Aranel pada kedua orang tuanya.
"Kamu nggak sarapan? " tanya Herman pada Aranel dan tak sedikit pun mengalih kan wajah nya dari koran dihadapan nya."Nggak ahh pa, udah telat "jawab Aranel sambil menyalami tangan papa nya.
Dan ketika Aranel ingin menyalami tangan mama nya, mama nya melihat ada sesuatu diwajah putri kesayangan nya."Kamu masih pakek bedak my baby ya nel? " tanya mama Aranel menyelidik.
"Iya" jawab Aranel singkat.
"Lain kali kalo pakek bedak itu ngaca, biar gak blepotan kayak bayi " kata mama Aranel sedikit menahan tawa.
"Masak sih ma" jawab Aranel tak yakin, takutnya ia hanya dikerjai oleh mama nya."Iya tu liat, sini mama rapiin" ucapa mama Aranel sambil meratakan bedak yang ada di wajah Aranel.
"Udah kan mah, kalo udah Aranel mau langsung berangkat aja ya" kata Aranel sambil menyalami tangan mama nya.
Aranel langsung menyambar kunci mobilnya dan berjalan menuju bagasi.Oh iya kayaknya gue belum ngenalin diri kekalian, Ok! Baiklah perkenalkan nama gue Aranel Manda Pradhipta, gue sekolah di SMA Merah Putih, sekolah gue termasuk sekolah elite maka dari itu banyak orang yang berminat masuk ke sekolah gue, tak hanya itu saja. Sekolah gue juga terkenal ama yang namanya cogan tapi gue gak terlalu paham sih ama cogan-cogan sekolah gue soalnya gue orang nya gak terlalu doyan yang namanya berghosip, gue tau nya dari sahabat-sahabat gue. Ok stop kenapa jadi bahas cogan.
Nah yang pagi tadi nyiram gue itu mama gue namanya Ana, gue gak tau nama lengkapnya Ana siapa? Upss durhaka sekali kau Aranel sampai-sampai nama mama sendiri aja nggak tau, nggak nggak gue bercanda nama mama gue itu Hana Wiranda.
Dan yang terakhir papa gue, namanya Hermansyah Pradhipta.Udah ya gue berangkat sekolah dulu, takut nya telat kan barabe jadi nya.
______________________________________
Kalo ada salah kata tolong di komen ya, soal nya ini cerita pertama gue.
Dan jangan lupa tekan tanda bintang dibagian kiri pojok. Kalo kalian tekan tanda itu author bakal sangat bertrima kasih.
Muachh 💋
KAMU SEDANG MEMBACA
save taste
Teen FictionKau tau rasanya menyimpan perasaan pada orang yang dulu sangat kau benci? Pasti rasa Gengsi begitu menyelimuti pikiran. Lebih baik kau ungkapkan ketimbang dikejar dengan rasa menyesal, atau bahkan telah lari kedalam pelukan seseorang. ____________...