Sesampainya di sekolah Aranel tidak langsung menuju kelasnya, karna ia yakin jika masuk kelas sekarang pasti ia akan mendapatkan 3 sabda, 10 hadist, dan 1 jus Al-Quran. mengingat siapa yang lagi mengajar di jam pertamanya sekarang, siapa lagi kalo bukan Bu Maysah guru yang paling ganas melebihi macan betina, membayang kan nya saja membuat tubuh Aranel bergidik ngeri.
Aranel terus berjalan menyusuri koridor sambil bersenandung ria, tiba-tiba handphone Aranel berbunyi nenandakan ada pesan masuk. Tanpa pikir panjang Aranel langsung membuka handphone nya dan ternyata pesan dari Rara sahabat nya.
Rara si cabai 🌶
"Lo dimana nel? Bu maysah nyariin lo tuh "Aranel cantik
"Bilang aja gue gak masuk, sakit"'Dasar si Rara tinggal bilang gue sakit aja kok repot banget sih' guman Aranel sambil memasukkan handphone nya ke saku seragam.
"Aww.... Anjirr siapa sih yang berani nimpuk gue pakek ni batu, mana batu nya lumayan besar lagi" gerutuk Aranel dengan sangat kesal.
"Pasti ini ulah nya anak sekolah sebelah "guman Aranel "awas aja ya... Kalo sampek gue tau orang nya gue penyet-penyet tu orang kayak adonan bakwan" ucap Aranel setengah berteriak.
Di perjalana Aranel tak henti-henti nya menggerutuk sambil mengucapkan kata-kata mutiara nya.
"Udah ahh... Ngapain sih gue mikirin sesuatu yang gak pasti, gue kan niat nya kesini mau ngehindar dari bu Maysah" ucapa Aranel pada diri nya sendiri."Halahh Bodo amat gue ngantuk, gue mau cepat-cepat tidur" kata Aranel sambil menaiki tangga menuju rumah pohon yang ada di belakang sekolah nya.
Ya, dibelakang sekolah Aranel ada satu rumah pohon yang sengaja dibuat Aranel dan sahabat-sahabat nya. Rumah pohon itu dibuat dengan tujuan untuk menenang kan pikiran mereka jika terlalu pusing dengan pelajaran-pelajaran sekolah.
Tak banyak orang yang tau tentang rumah pohoh itu, karna memang tempatnya cukup jauh dari gedung sekolah dan kata murid-murid disini tempat itu lumayan angker, maka dari itu tak ada satu pun murid yang berani datang kesana kecuali Aranel dan ketiga sahabat nya.________
Bel istirahat berbunyi...
"Ehh Ra, Aranel kemana kok gak kelihatan batang hidung nya" ujar salsa sahabat Aranel. "Iya nih, kemana ya tu anak dari jam pertama udah gak ada dikelas" ucap Chika yang juga salah satu sahabat Aranel.
"Halahh kalian kayak gak tau Aranel aja, paling yaa... Tidur ditempat biasa nya" jawab Rara sambil memain kan handphone nya.
"Oh iya ya, kok gue gak kepikiran ya" ujar salsa.
"Yuk buruan samperin kesana "ajak Chika ke kedua sahabat nya.Setelah sampai disana mreka sama sekali tidak melihat keberadaan Aranel
"Kemana ya Ra si Aranel" tanya Salsa pada Rara.
Rara mendengus kesal "yaa mana gue tau Salsa......gue kan dari tadi bareng lo bukan barang Aranel" jawab Rara geram.
"Yakali aja kan Raa, lo kan cenayang serba tau gitu" ujar Salsa cengengesan
"Serah lo dah" ucap Rara dinginSalsa hanya mengindikan bahu menanggapi sikap teman nya yang gampang sekali merajuk
"Ehh.. Ra btw si Chika kemana ya? Masak ikut ngilangi juga"Mendengar ucapan salsa lantas Rara celingak celinguk mencari sosok chika yang ikut menghilang
"Aranel aja belom ketemu masak si curut satu itu ikut ngilang juga sih, bikin pusing aja" dengus Rara kesal melihat kedua sahabat nya menghilang tanpa jejak.Tiba-tiba dari arah belakang ada orang yang memegang pundak mreka secara misterius
Rara dan Salsa hanya bisa saling melirik satu sama lain.
"He sal lo tau gak mitos nya sekolah kita? " tanya Rara setengah berbisik dengan pandangan masih mengarah lurus kedepan.
Mendengar pertanyaan dari Rara lantas Salsa hanya menganggukan kepalanya pelan,
karna memang mereka yang sekolah disini rata-rata tau akan mitos sekolahnya.Katanya, sebelum menjadi gedung yang indah, dulu sekolah mereka hanya lah tempat pemakaman. jadi tak jarang siswa siswinya ada yang kerasukan makhluk-makhluk ghoib.
"Raa, lo kentut ya? " tuduh Salsa pada Rara.
"Enak aja lo nuduh gue kentut, lo kali yang ngentut" ujar Rara tak terima
"Lah terus kalo bukan lo siapa? Gue juga kagak kentut tuh" kata Salsa setengah melirik kearah Rara begitu pula dengan Rara yang sedikit melirik kearah Salsa.
"Jangann-jangannn....... " ucapa mereka bersamaan dengan nada curiga
Setelah Rara dan Salsa mengatakan seperti itu tak lama dari arah belakang terdengar suara cekikikan seperti orang yang sedang menahan tawa.
Lantas dengan refleks Rara dan Salsa menoleh kan wajah nya kebelakang sambil memasang wajah garang nya. Dan detik berikutnya,
"ARANELLL.......... CHIKAAA......... "
Triak Rara dan Salsa bersamaan dengan wajah merah padam nya.
"Keep calm baby, gak usah pakek triak-triak segala udah kayak Tharzan aja" ucap Aranel santai.
"Tai lo pada, gue ama Salsa dari tadi nyariin kalian ampek betis kaki gue membengkak" ujar Rara sambil menunjukan betis kaki nya yang sama sekali tak membengkak bahkan baik-baik saja.
"Yaudahh gue aminin moga aja betis kaki lo beneran membengkak" ucap Aranel dengan menahan tawa nya
Sebelum Rara menjawab, Aranel telah berjalan dengan santai nya menuju ke kelas nya dan di susul oleh Chika dan Salsa.
Melihat ketiga sahabat nya pergi begitu saja Rara hanya bisa menghentak-hentakkan kaki nya ke tanah sambil mengumpat dan langsung menyusul sahabat - sahabat nya yang telah berjalan cukup jauh.
______________________________________
Sorry ya kalo banyak typo,
Gue cuma mau ngingetin jangan lupa vote dan komen ya.Salam dari author cantik ( pd banget yak )
KAMU SEDANG MEMBACA
save taste
Teen FictionKau tau rasanya menyimpan perasaan pada orang yang dulu sangat kau benci? Pasti rasa Gengsi begitu menyelimuti pikiran. Lebih baik kau ungkapkan ketimbang dikejar dengan rasa menyesal, atau bahkan telah lari kedalam pelukan seseorang. ____________...