4

317 44 5
                                    

.

.

.

.

.

"Nadine..."

"Daniel..."

"Kalian saling kenal?" tanya james.

"Ohh iya dulu kami se SMA" pekik daniel.

Nadine hanya terus menatap daniel tidak percaya.

"Sayang..." panggil james.

"A-ah iya ada apa?"

"Kamu ko bengong gitu"

"Eumm tidak apa james"

"Saya akan memeriksa kaki anda" pekik daniel.

"Baiklah"

Setelah memeriksa james, daniel menjelaskan keadaan james sekarang. Setelahnya daniel keluar dan dianta oleh nadine.

Diluar kamar rawat james.

"Nadine...tolong jangan buat james banyak bergerak itu akan memeperlambat penyembuhannya"

"O-oh baiklah"

"Oh iya" "oh iya"

Mereka serempak mengatakan sesuatu yang sama.

"Kamu dulu" pekik daniel.

"Ah tidak kamu aja dulu"

"Eumm gimana kabar kamu sekarang?"

"B-baik, kamu gimana?"

"Aku juga baik"

"Udah lama banget ya"

Nadine mengangguk.

.

.

.

Sedangkan disisi lain...

James melihat nadine dan daniel sedang asyik berbincang bincang dari jendela yang berada di pintu kamar rawat nya.

"Ishh!! Mengapa mereka lama sekali ngobrolnya, kalau mau
reuni ngga usah disini bisa ngga sih!Deket banget lagi, ahhh kesel"

Selesailah perbincangan nadine dan daniel, nadine masuk dengan wajah sangat ceria.

"Mengapa wajah itu?" tanya james datar.

"Hah? Apa? Maksudmu?"

"Ceria sekali sepertinya" sekarang james bersikap sangat dingin.

"Ah tidak, aku senang kaki mu baik baik saja"

"Ya! Kaki ku tidak baik baik saja!"

#2 Back × JadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang