BAB II-1

675 55 8
                                    

Setahun kemudian.....
.

.

.

12 januari 2021
09.30

'Tingnong!'

"Sebentar......" pekik nadine.

'Cklk!'

"Eh mamah, silahkan masuk mah"

Nadine mempersilahkan ibunya masuk.

"Sayang siapa itu?" teriak james dari dalam kamar.

"Oh ini mamah kamu james"

James langsung keluar dari kamarnya.

"Mamah....ada apa datang kesini mah?" tanya james sambil tersenyum ceria.

"Mamah tadi kebetulan lewat jadi mampir aja kesini, sekalian mamah mau bicara sama nadine" jelas seorang wanita paruh baya itu dengan wajah tidak suka pada nadine.

"Oh iya mah silahkan duduk dulu" pekik nadine.

"Sayang...mau aku temani?" bisik james.

"Ahh ngga usah, kamu siap siap aja sana"

"Serius?" tanya james meyakinkan.

"Iya iya udah sana..." nadinepun mendorong james untuk pergi kekamarnya.

Setelah nyaman dengan keadaan kemudian ibu james langsung berbicara.

"Emmm nadine...tadi mamah dijalan ketemu temen mamah dia lagi bawa cucunya, cucunya lucu banget...."

Seperti ingin menangis tapi tidak bisa-nadine

"Gimana nih mamah mau banget cucu, yahh tapi sayang mamah punya menantu yang ngga bisa hamil"

Sesungguhnya disini terasa sangat sakit-nadine

"M-maaf mah, nadine ngga bisa ngasih mamah cucu...."

"Huft~~yaudah lah mamah pamit dulu"

"Iy-" sebelum nadine menyelesaikan perkataannya ibu james langsung beranjak keluar.

Nadine terduduk disofa, berusaha mencerna perkataan ibu mertuanya tadi. Benar benar menyakitkan.

James yang berada di tengah anak tangga melihat nadine yang sedang menundukkan wajahnya.

"Sayang....mamah mana?"

"(Menarik kembali air matanya) ah t-tadi mamah kamu buru buru banget, jadinya ngga sempet pamitan sama kamu"

"Kamu nangis?"

"Hah? Ng-ngga"

James berusaha memegang pipi nadine tapi nadine menepisnya.

"Ah aku tidak apa apa, oh iya kamu harus ke kantor hari ini, apa kamu ingin membawa makan siang?" nadine pergi kedapur.

"Kenapa tidak kamu saja yang membawakan makan siang untukku"

"A-aku ada janji dengan temanku siang ini, jadi tidak bisa membawakan makanan untukmu"

"Kalau begitu tidak usah, aku tidak akan makan siang jika kamu tidak membawakannya untukku"

"Jangan seperti itu james...."

"Sudahlah, aku berangkat dulu" james sangat kesal, ia memutuskan untuk langsung berangkat ke kantornya.

Setelah james keluar, nadine meluluh kelantai. Ia menangis tersedu sedu.

"Oh god! Mengapa aku tidak bisa memiliki seorang anak, mengapa semua ini terjadi padaku! Ucapan ibu mertuaku sangat membuat hatiku patah...!! Itu sangat menyakitkan!! Mengapa kau kembalikan rasa sakit ini ya tuhan!!!" 

#2 Back × JadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang