ONE

163 8 5
                                    

Boom... hariku dimulai dengan sebuah ledakan, bukan ledakan seperti bom C4, atau seperti ledakan emak lagi ngomel - ngomel, tetapi ini adalah ledakan semangat, semangat karena hari ini kami akan melaksanakan misi rahasia

~●●●~

Pagi itu keringat membasahi tubuhku, aku merasakan kepanasan sekali, seluruh temanku merasa kegerahan, dan benar sekali, angka di arlojiku menunjukkan pada angka 40°C. Terlihat temanku Aidil, dengan tubuh kurusnya mengipas - ngipas kegerahan, akupun sedikit tertawa, karena melihat tengkorak kegerahan, haha.

Hari ini adalah hari senin, dan seperti biasa kami harus malaksanakan upacara yang super panasnya, ditambah lagi yang dibicarakan oleh bapak kepala sekolah itu - itu saja, seperti tidak ada materi lain, aku sudah hafal mati apa yang akan dibicarakannya, dia hanya akan membicarakan soal kebersihan, kedisiplinan, Dll. Tetapi di mataku, dia hanya terlihat seperti zombie yang sedang berbicara.

Upacara pun selesai, dan tentu saja,Aku dan temankupun bergegas menuju ke basecamp tempat kami biasa berkumpul untuk membicarakan rencana yang akan kami lakukan.

"Kita harus melakukan aksi lagi nih bro, gw bosen dirumah mulu nih." Ucap Sena, sambil menyisir rambut kritingnya yang walaupun disisir berapa kalipun rambutnya tidak akan lurus.

"Lu mau ngapain sen?" Ucap Aidil sambil meminum air yang tadi dia beli dikantin.

" kalau gua pokonya harus yang menantang, lu pada tau sendirikan kalo gua paling suka hal menantang." Ucapku sambil menggaruk kepala yang sedang tidak gatal.

" tapi jangan yang serem - serem ya bro, lu tau sendirilan gua paling g suka sama hal yang kayak begitu." Bantah aidil sambil melotot kearahku menolak sepenuhnya ideku.

"Lah emang lu lupa nama grup kita?" Ucapku dengan penuh semangat.

"Yah... mulai lagi dah kambuh penyakitnya" ketus Aidil tak bisa membantah.

"Kita inikan miracle yang akan selalu menemukan dan akan selalu menjadi miracle bagi semua orang." Ucapku dengan lantang, seraya berdiri menatap langit serta menunjuk jari telunjukku kelangit yang cerah.

"Lah... itu kan nama buatan lu sendiri" ucap Aidil lesu.

Terdengar suara dari kejauhan

"Hey kalian! Ngapain nongkrong disana, cepat kembali ke kelas!" Teriak pak Rubeyl, yah dia adalah guru killer disekolah ini.

Kamipun segera berlari menuju kelas
~●●●~
Ditengah perjalanan

"Gilaaa... gua malu banget tadi, tiba - tiba pak rubeyl dateng, mana gua lagi masang pose ganteng lagi! Arghhh malu banget." Ucapku sambil menutup - nutup mukaku yang sepertinya sudah sangat merah

"Yaelah... slow aja kali, lu kan emang udah jadi artis kali, saking seringnya bolos" ucap sena sambil menyindir gua.

"Kagak lah... gua kan bolos g pernah ketahuan g kayak lu, wkwkwk" ucapku sambil tertawa.

"Yaudah ah ayok masuk ke kelas" ucap Sena kepadaku dan aidil.

Sesampainya dikelas

"Ehh... bang boss udah balik, gimana tadi?" Ucap Rae dengan tubuh mungilnya, yang tingginya hanya 149 cm walaupun sudah kelas 2 SMA.

"Wkwkwk tadi si Taqy lagi pasang pose narsis eh... pak Rubeyl dateng." Ucap Sena dan Aidil semangat.

"Wkwkwk, gila kalau gua malu banget pasti Qy, kalo jadi lu." Ucap Rae memanas - manasi.

"Udah napa" ucapku malu.
"Oh iya, btw si khanisa mana?" Tumben gak ikut ngumpul."

"Lah biasanya kan dia sama lu terus" ucap Rae.

Tiba - tiba terdengar suara triakan

"Naufaz! Gua dapet project baru nih" triak khanisa sambil berlari menuju kearahku.

Khanisa adalah gadis yang sangat cantik, dia juga lumayan pintar, dia juga cukup tomboy, bisa dibilang dia itu primadona sekolah, dan satu hal lagi, dia itu adalah temanku dari kecil.

"Slow aja mba, gua juga denger" terlihat hampir sekelas melirik kearahku.

"Hehehe, maap" ucap khanisa sambil menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Yaudah tadi lu mau ngomong apa?" Ucapku seraya menanya khanisa

"Coba lihat ini deh man teman." Sambil menunjukkan kertas yang dibawanya.

Ya... itu adalah peta, seperti peta harta karun. Bahkan sepertinya itu memang benar - benar peta harta karun

"Woy! Itu kebalik, masa cuma tulisan peta harta karun." Ketus Rae

"Ehh iya maap, nih" ucap khanisa seraya membalik kertas

"Woahhh... akhirnya kita dapet target buat minggu ini, baiklah kita akan ke goa bayangan ini!" Ucap Sena semangat.

"Ok gua setuju!" Ucapku, Rae dan khanisa serempak.

"Yaudahlah gua juga setuju, mau ga mau kan gua harus tetep ikut." Ucap Aidil agak lesu.

"Selow aja dil... lu pasti ga bakal nyesel dan ga bakalan bisa lewatin momen ini ucap khanisa menyemangati."

Aidil pun semangat karena primadona sekolah menyemangati.

Kami memutuskan untuk menelusuri goa bayangan tersebut pada akhir minggu.

Dan petualangan kami baru akan dimulai!


Yuk! Kenalan sama tokoh - tokoh Miracle!
(Hanya yang sudah keluar ya!)

Naufaz Febriansyah
Pemuda yang sangat aktif, ikut disemua kegiatan olah raga disekolah, tubuhnya sangat atletis, selalu berfikir optimis, dia juga pencetus dari nama Miracle, dan dia juga teman semasa kecil "Khanisa mulya"

Khanisa Mulya
Satu - satunya cewek di kelompok Miracle, dia juga selalu menjadi bumbu pemanis disetiap kegiatan Miracle, sifatnya tomboy, perawakannya juga cantik, dan bisa dibilang dia itu lumayan pintar, dan yang terpenting, dia adalah primadona sekolah.

Aidil Setya
Dia adalah teman sekelas Taqy, tubuhnya kurus dan juga tinggi, sifatnya penakut, tapi jangan salah! Walaupun dengan sifat penakutnya, dia sering menjadi kunci dari permasalahan Miracle, karena sifatnya yang dewasa, konon katanya dia suka sama Khanisa?.

Kartono Setya gunawan "Sena"
Dia adalah pemuda yang yang lumayan bad boy, tapi sayangnya kalo bolos selalu ketahuan, dia juga selalu bisa mencairkan suasana, oh iya! Cirinya yang paling khas itu, rambutnya kriting kribo.

Raenaldy ghifary
Dia adalah teman Naufaz satu - satunya yang paling tinggi, dia juga selalu memanggil Taqy sebagai bang boss, Mitos berkata, kalau dia memasuki wahana permainan untuk umur 13 tahun keatas, dia tidak diizinkan oleh petugas bila sendiri, bahkan pernah suatu pristiwa di karya wisata tahun lalu, dia sampai berdebat dengan petugas sampai setengah jam. Hihi

"Miracle"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang