Kebangkitan Sang Kegelapan

65 2 0
                                    

Aku semakin kehilangan kesadaranku, mataku semakin buram, sangat sulit bagiku untuk menjaga tubuhku tetap terjaga dalam kondisi yang sedang dikendalikan oleh sang kegelapan.
Aku melihat 2 ekor griffon sedang berdiri didepanku, mereka memiliki cakar yang sangat besar dan kuat, teman - temanku juga sedang terbaring terkapar dibelakang tubuhku, aku tidak dapat menahan ini lebih lama lagi, mataku pun tertutup

~●●●~

Akupun mulai siuman, terlihat samar - samar wajah temanku dengan raut panik mereka, menunggu agar aku terbangun, aku juga melihat terdapat sosok aneh yang berdiri diujung sana.

"Hey! Kalian kenapa? Kok panik gitu sih" ucapku berusaha mencairkan suasana

"Kamu gimana sihhh kenapa selalu aja nekad sendiri" ucap khanisa sambil memelukku.
Kulihat, butiran - butiran air mulai berjatuhan dari matanya.

"Ehh, jangan peluk - peluk, malu tuh dilihatin orang, By the way, griffon tadi kemana?" Ucapku sambil berusaha menutupi rasa sakit dan lelah yang dialami tubuhku.

"Iya..."
khanisa pun berhenti memelukku dan segera mengusap air matanya.

"Lu emang gak inget kejadian apa - apa ya tadi?" Ucap Sena sambil memerhatikan kondisi tubuhku, dan aku melihat ekspresi aneh diwajahnya

"Kamu gak boleh jadi seperti tadi lagi!" Ucap Khanisa menambah lagi, sambil menutup - tutupi mukanya yang sepertinya sedang ketakutan

"Hah, maksudnya?" Spontan kata tersebut keluar dari mulutku.

"Sepertinya memang kita tidak dapat melanjutkan petualangan kita ini lebih lama lagi." Ucap Sena terdengar lesu.

"Hey! Ada apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi!?" Ucapku heran

"Sory banget Naufaz, kayaknya gua gak bisa lanjut perjalanan ini lebih jauh lagi." Ucap Aidil menambahi perkataan Sena

"Hey! Ayolah... kenapa kalian tiba - tiba menjadi begini? Baiklah, kita hentikan ekspedisi ini, tetapi jelaskan apa yang terjadi!?" Ucapku heran sambil menerka - nerka apa yang terjadi sebelumnya. Sial! Aku tidak dapat mengingat apapun

"Berani sekali kamu melupakan apa yang kamu lakukan kepada Khanisa tadi!" Ucap Aidil sambil teriak kepadaku.

Akupun mulai menerka - nerka kembali kejadian sebelumnya, akhirnya, aku mendapatkan sedikit petunjuk.

Beberapa saat sebelumnya.

Aku terkapar ditanah, seluruh tubuhku tidak dapat digerakkan, Akupun berusaha bangkit namun itu hanya sia - sia, inginku menyerah saja, dan menyerahkan semuanya kepada takdir, namun semuanya luput ketika melihat wajah kawan - kawanku yang merintih kesakitan. Seketika itu akupun marah! Marah kepada diriku sendiri yang tidak mampu menjaga teman - temanku, juga marah kepada griffon sialan itu yang sudah membuat teman - temanku tidak berdaya.

Terdengar samar - samar, suara dari dalam tubuhku yang berusaha membisikku. Tetapi aku tidak dapat mendengarnya dengan jelas. Akupun berusaha memfokuskan pendengaranku kepada suara didalam tubuhku tersebut.

"Kau butuh kekuatan? Biarkan aku memegang alih tubuhmu." Aku berusaha mendengarkan suara dari dalam tubuhku.

Aku yang saat itu sedang putus asa, tidak dapat menahan godaan makhluk tersebut, dan tanpa bisa melawan, tubuhkupun perlahan diambil alih olehnya.

Seketika itu aku merasakan tubuhku, yang kini tak dapat kukendalikan

Aku merasakan kekuatan kegelapan merasuki tubuhku, ditambah dengan kemunculan pedang yang memiliki aura jahat yang sangat besar terbang menghampiriku. Seketika itu, aku mulai melihat seonggak bayangan, datang menghampiriku, dari dalam tubuhku, dan mengatakan padaku.

"apa kau butuh kekuatan untuk mengalahkan griffon itu? Wahai The Choosen One?"  Kata makhluk dari dalam tubuhku

Diriku yang saat itu tidak dapat menahan godaan dari sang kegelapan, terpaksa mengiyakan tawarannya.

Pada saat itu, bumi berguncang, badai pun menerjang, dan disana, diriku dengan kekuatan kegelapanpun menerjang segala sesuatu tanpa mengenal kawan maupun lawan.

Akupun memotong sayap griffon tersebut, dan mengiris kaki griffon tersebut. Aku menyerang layaknya angin, yang menerjang segala sesuatu yang ada didepannya.

Hingga terjadi hal yang sangat tidak ingin kuingat kembali. Saat itu Khanisa berada tepat didepanku. Dengan kutukan dari pedang terkutuk muramasa, Akupun berniat untuk memutilasi tubuhnya.

Hingga datang sesosok makhluk yang tinggi, tubuhnya tercipta dari tumbuh - tumbuhan. Diapun dengan segera berlari kearahku dan membacakan mantra tepat didepanku.
"

Wees bewus daarvan dat jy die gekose is" Setelah itu, kegelapan didalam dirikupun memberontak.
Akupun tidak lagi sanggup menahan rasa sakit tersebut. Dan akhirnya, akupun pingsan.

~•●•~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Miracle"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang