OSH 1

1.3K 17 0
                                    

"Sehun-ah" panggil irene kepada laki-laki tampan itu yang akan memasuki mobilnya.

"ya, irene?"

"Bisakah kamu membantuku untuk mengantarkan motor ini ke bengkel?" Jawab irene, seraya menunjukan motornya yang sedang rusak itu.

"Ah, bisa. Tapi, saat kamu akan pergi ke kampus bagaimana?" Tanya sehun.

"Tidak masalah, aku bisa naik bis"

"Bagaima kalau kamu ikut saja denganku naik mobil untuk pergi ke kampus bersama. Sampai motormu beres di betulkan" tawar sehun kepada irene.

Tanpa pikir panjang, irene menerima tawaran sehun. Lagi pula, motor irene juga tidak akan memakan waktu lima hari di bengkel untuk di benarkan.

Setelah itu, sehun mengeluarkan handphone nya untuk memanggil salah satu pegawai bengkel yang ia kenal agar membawakan motor irene yang rusak itu.

"Aku sudah meminta salah satu pegawai bengkel itu untuk membawa motormu kesana, sekarang kamu ikut aku pergi ke kampus bersama" ucap sehun seraya senyum tipis kepada irene.

Irene hanya mengangguk setuju lalu mengkuti sehun yang berjalan menghampiri mobilnya.

"Naiklah" ucap sehun seraya membuka 'kan pintu mobil untuk irene.

"Terima kasih" jawab irene lalu masuk ke mobil sehun.

setelah itu, mereka pergi ke kampus bersama. Di dalam mobil, mereka hanya bicara sedikit.

"Sehun-ah" ucap irene.

"Apakah kamu tidak keberatan nanti jika aku terus ikut berangkat ke kampus bersamamu?" Tanya irene.

"Tidak iren, aku senang jika kamu berangkat ke kampus bersamaku" jawab sehun

"Tapi, apakah kekasih mu tidak akan marah?"

Lalu, sehun melirik irene yang sepertinya keceplosan menanyakan hal itu.

"Kenapa harus marah? Kekasihku ini ada disampingku, bersamaku" jawab sehun lalu tersenyum.

"Sehun-ah, aku serius"

"Aku juga serius"

Mendengar jawaban sehun, irene menjadi salah tingkah, dan memutuskan untuk diam.

Setelah sampai di kampus, sehun mengantarkan irene ke kelas.

"Terima kasih sehun" irene lalu berbalik dan melangkah untuk meninggalkan sehun. Tetapi, sehun menahan tangan irene.

"Bagaimana jika nanti pulang, aku akan mengantarkan mu lagi kerumah?" Tawar sehun.

Irene hanya bisa diam saja. Dia tidak bisa menolak, tapi ia ragu untuk menerima.

"Aku anggap jawaban mu iya. Yasudah, setelah pulang aku akan menunggumu di parkiran" ucap sehun seraya senyum kepada irene dan meninggalkan irene.

Irene masih gugup untuk bicara dengan sehun semenjak sehun mengatakan kekasihnya adalah irene.

Irene tidak menyangka bahwa sehun menyukainya, irene pikir cintanya bertepuk sebelah tangan. Ternyata tidak.

Irene terdiam dan disadarkan oleh joy yang menepuk pundaknya.

"Kamu kenapa irene? Ayo masuk"

Irene hanya mengangguk dan masuk ke kelas bersama dengan joy.

Saat istirahat telah tiba, irene pergi ke kantin bersama dengan joy, dan seulgi.

Di tengah-tengah irene berjalan menuju kantin, ia berpapasan dengan sehun. Sehun hanya tersenyum kepada irene dan dijawab oleh anggukan irene.

Irene semakin gugup dan salah tingkah. Untung saja joy dan seulgi tidak menyadari jika tadi sehun tersenyum kepada irene.

Irene terus menerus memikirkan sehun. Ia hampir saja tidak bisa fokus dengan dosen yang sedang menjelaskan di depan kelas.

Saat pulang tiba, irene membereskan buku-bukunya dan memasukan ke dalam tasnya. Lalu, ia melihat jam yang ada di tangannya dan menunjukan pukul dua siang.

Setelah itu, irene keluar dari kelas dan berjalan keluar.

"irene!" Panggil seseorang dibelakang irene.

Irene langsung menghadap kebelakang dan melihat siapa yang memanggilnya. Ternyata sehun.

Ia hanya tersenyum dan melihat sehun yang sedang menghampirinya.

"Ayo ren" ucap sehun lalu menarik pelan tangan irene dan membawa menuju parkiran.

"Irene, aku akan mengajakmu kerumahku dulu. Boleh?" Tanya sehun.

"Memangnya ada apa?"

"Tidak, tetapi aku ingin sekali mengajakmu kerumah ku. Lagian, rumahmu dan rumahku tidak jauh irene"

"Baiklah"

Lalu mereka berdua naik ke mobil.

"Sehun-ah"

"Ya?"

"Apa maksud yang dikatakanmu kepadaku tadi pagi?"

"Kamu adalah kekasihku irene" sahut sehun

Irene terdiam.

"Irene, aku menyukaimu sejak saat aku masih duduk di bangku SMP" Lanjut sehun. "Dulu ibuku selalu membanding-banding kan mu denganku. Ibu bilang, kamu sangat cantik, mandiri, ramah. Ibuku ingin kau menjadi menantunya. Andaikan saja dulu aku berani mengatakan cinta kepadamu irene. Tapi tak apa, toh sekarang kau adalah kekasihku"

Mendengar perkataan sehun, dada irene berdegup kencang. Irene juga tak menyangka bahwa sehun menyukainya sedari dulu.

"Apakah kau menyukaiku juga irene?" Tanya sehun.

"A..aku.. juga menyukaimu sehun"

Sehun sangat senang mendengar irene juga menyukainya.

Setelah sampai di rumah sehun, sehun mempersilahkan masuk. Lalu membuat minum untuk irene.

"Irene, jika kau ingin makan, masaklah saja sendiri, anggap saja ini rumahmu. Aku ingin pergi mandi sebentar" ucap sehun lalu mengecup kening irene sekilas.

Perasaan irene benar-benar campur aduk. Irene memutuskan untuk duduk di sofa menunggu sehun selesai mandi.

Setelah beberapa menit menunggu, sehun pun akhirnya selesai mandi dan menghampiri irene.

"Irene, apakah kau ingin melihat-lihat kamarku?"

Annyeong...
Jangan lupa vote dan comment nya ya!
See you next part.

OSH [nc21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang