Selamat ulang tahun, putri mahkota!
👑👑👑
Audrina dan Jasper kini berada di depan pintu sebuah rumah yang sangat sederhana. Audrina menggenggam jemari Jasper seraya tersenyum kepadanya. Sekali lagi Audrina mengetuk pintu rumah tersebut.
“Kita sedang berada di rumah siapa?” tanya Jasper berbisik.
“Ini rumah sahabat kecilku, kau harus bertemu dengannya.” Audrina balas berbisik.
Jasper menaikkan sebelah alisnya. “Sahabat kecil?” gumamnya. Jasper tampak bingung karena ini pertama kalinya dia tak mengetahui sahabat Audrina. Baginya, tak ada yang tak diketahuinya mengenai sahabat-sahabat Audrina dan ini sungguh mengusiknya. “Apakah dia laki-laki?” tanyanya menyelidik.
Audrina tertawa kecil. “Jangan bilang kau cemburu?”
“Cemburu? Ah tidak! Aku hanya bertanya apa sahabat kecilmu ini laki-laki?” elak Jasper.
Lagi-lagi Audrina tertawa. “Kau akan menyukainya, Jas!”
Pintu rumah terbuka tepat pada saat Audrina akan mengetuk lagi, tampak seorang wanita paruh baya di ambang pintu membelalakkan matanya melihat siapa yang mengetuk pintu rumahnya.
“Salure, Celentina.” Wanita itu, Zilda, memberi salam.
“Zilda!” Audrina langsung memeluk wanita paruh baya itu. “Aku merindukanmu,” bisiknya.
“Celentina,” gumam Zilda, lalu dia membalas pelukan erat Audrina.
“Ah, aku membawa seseorang mengunjungimu.” Audrina melepaskan pelukannya kemudian mengenalkan Jasper. “Dia pengawal pribadiku.”
Zilda memberi salam lalu mempersilahkan Audrina dan Jasper masuk ke dalam.
“Kau pasti ingin bertemu Ariana?” tanya Zilda.
Audrina mengangguk dengan cepat. “Apakah dia ada? Aku ingin menepati janjiku padanya.”
“Dia sedang keluar dengan ayahnya, tunggulah! Sebentar lagi mereka akan kembali.” Zilda mengusap lembut punggung tangan Audrina. “Apa kau tidak merindukan Raul?”
“Tentu saja aku merindukannya, aku juga ingin menemuinya.” Audrina mengerucutkan bibirnya.
Zilda terkekeh lalu dia melirik Jasper, hatinya mengatakan bahwa Jasper bukan sekedar pengawal pribadi bagi putri mahkotanya. Kemudian dia kembali menatap Audrina. “Maaf jika harus menunggu, aku akan menyiapkan jamuan untukmu. Apa kau mau furae?”
“Aku mau sekali!” pekik Audrina. “Dan… garballo,” bisiknya.
Zilda mengusapkan tangannya ke pipi Audrina. “Akan aku siapkan, Celentina.” Audrina mengangguk lalu dia duduk bersama Jasper di sofa ruang tamu rumah itu.
“Apakah Ariana yang kau maksud sahabat kecilmu?” bisik Jasper bertanya. Belum hilang rasa penasarannya tentang sahabat kecil putri mahkota.
Audrina melirik Jasper lalu memasang senyum bahagia. “Kau akan menyukainya Jasper.”
“Bagaimana jika dia menyukaiku?” Jasper bermaksud menggoda Audrina.
“Hmm, tidak apa-apa.” Audrina memasang ekspresi pura-pura tidak peduli.
“Kau tidak akan cemburu?” Jasper bertanya dan dia ingin sekali tahu jawaban Audrina.
Audrina memutar tubuhnya menghadap Jasper. “Untuk apa aku cemburu? Kau kan milikku, Jas! Kau sendiri yang selalu mengatakan, kalau aku selalu memilikimu.” Dengan cepat Audrina mengecup singkat bibir Jasper.
KAMU SEDANG MEMBACA
CROWN PRINCESS (GALLARDINA)
Romance[COMPLETED] ❤ A MODERN ROYAL LOVE STORY ❤ Putri Mahkota Audrina Rosemary La Corsiva De Gallardino harus mengalami nasib tak pernah mengenal ibunya, Ratu Allanira Rosarie La Clementine De Gallardino karena sang ibu meninggal secara tiba-tiba saat dir...