hari pertama

74 25 78
                                    

" toktoktok "

terdengar dari arah daun pintu kamarku yang membuat aku spontan membuka mata karna suara itu yang terdengar cukup keras karna bukan hanya suara ketukan tapi juga diiringi suara terikan ibu membanguni ku yang terdengar sangat jelass hinga menghancurkan mimpi ditidurku.

sambil mengusap usap mataku sebal,aku berusaha menetralkan kepala ku sambil menekan jam wekerr yang sedari tadi berdering kerass yang sengaja dipasang ibu untuk membangunkanku,aku memang sedikit sulit untuk bangun pagi sedangkan aku harus bangun pagi agar tak terlambat.
Jam berbentuk
kumbang berwarna merah itu menunjukan pukul 5 pagi.

aku yang sedari tadi tak beranjak sedikit pun dari tempat tidur yang nyaman ini membuat ibu semakin berterik kencang

"Gestaaa bangun sayanggg nanti kau terlambat"teriak ibu lagi.

aku pun cepat cepat bangun sebelum suara ibu bertambah volumenya.

"iyaiyaaaini juga sudah bangun",sahutku malas,
dengan malas aku mengambil handuk yang berada didekat pintu kamar mandi yang berda di kamarku sendiri,ku nyalakan wastafel air panas untuk merilex kan tubuhku.

selepas itu aku mengenakan seragam dan arloji mungil berwarna hitam favorit ku lalu turun kebawah utuk sarapan.

"morning sayang"ayah dan ibu bersamaan mengucapkanny sambil mengecup pipiku.

aku hanya membalas dengan senyum tipis,
tidak heran kenpa ayah dan ibu selalu memanjakanku karna katanya untuk mendapatkan ku ibu harus menunggu 8 tahun lamanya. akupun heran saat itu sambil terkekeh pelan mencerna kalimat itu perlahan.

seusai menelan segelas susu hangat dengan selembar roti berselaikan stroberry kesukaanku,akupun menuju bagasi mobil dan memanaskan mobil fortuner hitam milik ku sendiri.

ayah sempat menawarkan untuk mengantarku tapi aku menolak karena takut dibilang anak manja.

akupun beranjak dari halaman rumahku yang cukup luas,sambil mengendarii mobilku.

aku pun pergi kesekolah sendiri, pasalnya aku cukup hapal jalan disini karena aku pernah tinggal disini saat masih berusia 12 tahun sebelum aku pindah kesurabaya dengan alasan yang sama.

Aku pun masih ingat jelas jalan jalan disini namun dulu seingat ku, sekolah yang akan ku masuki ini tak begitu megah tapi entah sekarang.

sesampai disana aku disambut hangat dengan teman teman baru dan guru gurunya juga cukup ramah.

KELAS XI IPA 3,yah itulah kelasku.

sesaimpainya aku didalam kelas aku memperkenalkan diri dan blablablabla malas aku menjelaskan karena mungkin membosankan.

guru perempuan yang masih belum kukenal namanya menyuruhku duduk disamping gadis cantik dengan rambut terurai hitam legam dengan lesung pipit yang terlihat manis saat dia tersenyum.
Kulitnya putih bersih kulihat dia juga lumayan ramah.

tapi aku malas jika harus menegur karna aku takut dibilang sok kenal sok dekat,heheeee terkecuali dia yang menegurku terlebih dahulu.

"hay", sapanya ramah.

aku sedikit kaget karna aku sedari tadi melamun dan berceloteh didalam diri sendiri.

"ohiyaa ada apa", sahutku spontan.

"tidak ada apa apa,perkenalkan namaku ameliya zamora,pangil saja amel",jelasnya ramah,diikuti dengan uluran tanganya.
menurutku dia menyengkan.

"ohyaa,namaku gesta fanesa kau bisa memangilku gestaa".sahutku memperkenalkan diri.

bel istirahat berbunyi.

Waiting Without ArrivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang