Happy reading guys!! :)
Awal pertemuan kita sepertinya akan jadi awal kisah yang rumit.
*Alvie
***
Di sudut kota jakarta, tepatnya di halte bus, sesosok gadis berseragam putih abu abu sedang menunggu bus. Tidak beberapa lama bus berhenti tepad dihadapannya dan tanpa basa-basi ia segera masuk ke dalam bus.
Ya, Viera Andira atau sering di sapa dengan sebutan Viera. Anak salah satu donatur SMA Jaya dimana ia bersekolah. Sebenarnya Viera tadi pagi berangkat menggunakan mobil kesayangannya, namun karena ban nya bocor terpaksa ia harus naik bus. Dan alasan lain, dia ingin terbiasa hidup sederhana dan bahagia seperti orang lain. Tidak ingin membanggakan harta.
Oh, sudah jam 7.15, sebentarlagi gerbang akan di tutup. Bagi saswa maupun siswi yang terlambat akan menunggu diluar gerbang sampai jam istirahat atau pulang tapi alpa. Syukurnya Viera datang tepat waktu.
Viera bejalan di koridor dengan wajah lelah, rambutnya acak acakan, dasi berantakan, dan baju tidak di masukkan kedalam.
"eh, sejak kapan seorang Viera jadi bad, keq gini? " seru salah satu sahabat Viera-Desyca atau sering dipanggil Des-dari belakang yang entah datang darimana.
"sejak tadi pagi" jawab Viera sambil memutar bola matanya.
"lo duluan aja, gue mau ke toilet" sambungnya.
Tanpa menunggu jawaban Des, Viera sudah pergi duluan tanpa menghiraukan Des yang meneriakinya dari belakang.
Akhirnya Des hanya pasrah ditinggal pergi sahabatnya ke toilet, lebi baik ia ke kelas.
Di toilet Viera melihat dirinya dicermin, sungguh hari ini ia sangat kacau, rambut juga dasinya berantakan, baju keluar, benar benar terlihat seperti bad girl, Viera hanya menghembuskan nafas panjang lalu segera ia merapikan penampilannya.
Di kelas XI Ipa 3, Viera sedari tadi hanya memfokuskan matanya pada papan tulis sembari tangannya yang memegang pena menari nari di atas kertas dengan lincah.
Viera gadis cantik dan tentunya pintar harus selesai menyalin tugas yang di berikan kepadanya karena ia akan mengikuti olimpiade matematika di sekolah sebelah bulan depan. Bagaimana tidak? Ia adalah palarel nomor satu. Karena cantik dan pintar tak ayal banyak yang memuja dan mengagumi Viera tapi karena sikap dingin dan cuek bebeknya tak sedikit juga yang enggan berteman dengannya karena takut tak bisa menyesuaika diri. Maybe.
Hanya dua oranglah yang kini menjadi sahabatnya selama 1 tahun sudah ia bersekolah SMA. Desyca Ariya Gerd blasteran indo-eropa yang makan banyak tapi gak gendut gendut. Dan Keyna G Aryn cewek tomboy plus judes tapi orangnya sebenarnya asik kok, baik dan perhatian malah :).
"guys, kantin kuy, laper nih"ajak Des
"kalian duluan aja"jawab Viera yang masih sibuk dengan ritual menyalin.
"ya udah, kuy lah Des" ajak Keyna pada Des
"mau nitip gak, Ra? " tanya Des pada Viera.
"gausah, nanti nyusul" jawab Viera tanpa mengalihkan pandangannya.
"oh, oke. Cepetan yah Ra. Kita duluan" seru Keyna, lalu di angguki oleh Viera.
Tidak perlu terlalu lama, setelah 5 menit sahabatnya keluar, Viera sudah selesai dengan ritual menyalinnya dan bergegas menuju kantin sebelum bel masuk berbunyi.
Diperjalan dikoridor menuju kantin menyusul kedua sahabatnya. Oleh karena tak memperhatikan jalan Viera tanpa sengaja menabrak sesuatu eh seseorang maksudnya. "aaaaw" Viera meringis ketika tubuhnya terhuyung kebelakang bahkan sekarang bokongnya sudah mencium lantai koridor.
Seketika ia langsung berdiri tanpa memperdulikan sakitnya dan ia menatap cowok yang di tabraknya yg memiliki muka ganteng dan cool dan hanya menatap Viera datar.
"sorry. Gak sengaja. Gue duluan" kata Viera lalu ingin pergi tapi tangannya di cekal oleh cowok itu.
"lo siapa?" tanya cowok itu, masih dengan tatapan datarnya.
"manusia" jawab Viera ketus sambil berusaha melepaskan cekalannya, dan akhirnya berhasil.
Viera langsung pergi dari hadapan cowok itu untuk menetralkan jantungnya akibat debaran yang entah kenapa, Viera tidak mengerti.
Duhh jantung gue!! Batin Viera. Namun tetap berjalan menuju kantin.
***
Aldi, Gio dan Eko kini berjalan menuju kantin, di koridor Gio dan Eko hanya memperdebatkan masalah sepele.
"Yo! " seru Eko kepada Gio
"hm" hanya dehaman yang Gio keluarkan dari suara mulutnya.
"hem, ham, hem mulu lo" kata Eko kesal.
"trus?" tanya Gio
"ck, tanya apa gitu?" jawab Eko
"iya, apa?" kata Gio yang mulai pasrah oleh ocehan Eko.
"hmmm, lo pernah mikir gak sih, sebenarnya.... Antara telur sama ayam, yang duluan keluar yang mana ya? " tanya Eko serius
"Ayam lah"jawab Gio yakin.
"masa sih. Menurut gue telur deh" Eko sambil memegang dagunya.
"ya jelas ayam dong. Gak ada ayam ya gak ada telur, pe'a"
"telur lah, telurkan menetas dan keluar ayam."
"ayam"
"telur"
"ayam"
"tel–"
pletak
"adaaaww"
Pletak
"Hshhh" Gio meringis sambil memegangi jidatnya.
Eko dan Gio dapat jitakan pedas dari Aldi karena mereka sedang memperdebatkan hal yang tidak penting semacam itu. Dasar bego.
"lo berdua bego atau apasih? Kayak gitu diperdebatkan. Aneh" Aldi berujar sambil menggelang-gelengkan kepala heran.
Eko dan Gio nyengir gak jelas.
"yaudah kalian duluan aja, gue mau ketoilet" kata Aldi kepada kedua sahabatnya dan langsung berbalik pergi ke toilet.
"ayai captain" jawab mereka berdua dari belakang lalu melongos pergi ke kantin--surganya makan, menurut Eko.
Setelah dari toilet Aldi langsung menuju ke kantin, karena tidak terlalu memperhatikan jalan ia tertabrak seorang gadis yang juag tidak memperhatika jalan
"aaaw" orang itu meringis lalu berdiri.
Orang itu mendongak lalu menatap Aldi sebentar
"sorry, gue gak sengaja. Gue duluan" ucap cewek itu lalu segera ingin pergi namun tangannya di cekal oleh Aldi
"lo siapa? " tanya Aldi sambil menatap mata Viera, tatapan Viera membuat jantungnya berdebar setelah sekian lama tak merasakan debaran itu.
"manusia" jawab orang itu ketus.
Aldi memutar bola matanya. Orang-orang juga tau kalau dia manusia. Ck gadis itu unik. Lalu Aldi melonggarkan cekalannya dan membiarkan Viera pergi.
Debaran jantung melanda Aldi yang masih terpaku ditempat yang masih sama.
jantung gue kanapa nih? Batin Aldi. Lalu ia bejalan menuju kantin menyusul teman temannya.
Oke guys, gimana ceritanya, sorry kolo ada typo ya.. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Viera [ON GOING]
Teen FictionDiprivat. Jadi harap follow dulu baru baca ^^ Cinta itu akan datang ketika kita berani tuk memulainya. Cinta itu akan datang ketika kita berani dengan segala frekuensinya. Mampu menerima dan menjadi bagian dari orang yang dicinta. Maka jangan takut...