Prolog

17 2 1
                                    

Senin pagi di SMA Bhakti Mulya selalu seperti ini. Penuh dengan siswa dan siswi yang tertib, walaupun hanya sehari. Saat ini mereka semua telah berbaris rapi dilapangan, tentunya untuk melaksanakan upacara bendera. Itu adalah salah satu alasan mengapa siswa dan siswinya berpakaian rapi dan tertib. Tetapi tidak untuk Elmero dan teman-temannya. Genk Garudaadalah salah satu geng yang sangat berpengaruh disekolah. Mereka adalah Elmero Leon Janice si ketua, Davin Prasetya, Rizfa Januar dan Aidan King. Mereka sangat nakal, jahil, suka bolos dan selalu melakukan hal-hal aneh yang menurut mereka asik dan sesungguhnya sangat menjijikkan bagi orang lain. Tetapi mereka tidak pernah melakukan bullying kepada orang lain, dan point itulah yang satu-satunya menjadi point plus untuk Genk Garuda.

"Yaelah lama amat sih," celetuk Davin yang berada tepat di depan Elmero.

Saat ini mereka sedang memasuki bagian pengibaran bendera yang diiringi dengan lagu Indonesia Raya.

"Nikmatin aja, gausah banyak omong. Gak guna Vin," saut Elmero yang sesungguhnya sudah lelah menghormati tiang bendera.

Di antara Genk Garuda, Davin lah yang paling sering mengeluarkan ide-ide gila. Sedangkan Rizfa dan Aidan hanya mengiyakan, tetapi Elmerolah yang memutuskan semuanya.

"Iye El, bawel betul," jawab Davin yang kini fokus ke bendera yang sudah bekibar apik di udara.

*

Upacara telah selesai, dan sekarang murid-murid SMA Bhakti Mulya sudah memenuhi seluruh penjuru kantin. Memang disekolah ini, selesai upacara akan ada break sekitar 20 menit. Tidak terkecuali untuk Genk Garuda. Mereka sudah berada dipojok kantin dan sedang menikmati teh manis serta ketoprak.

"El, kita mau masuk atau mabal? Pelajaran pertama, biologi. Demi apapun, kalo masuk gue bakalan cuma tidur sepanjang jalan kenangan," kata Rizfa yang memulai obrolan.

"Masuk lah, udah berapa kali kita mabal." jawab Elmero yang langsung diiyakan oleh teman-temannya.

Elmero beruntung memiliki teman-teman yang sangat menyayanginya. Sesungguhnya Elmero tidak hanya berteman dengan Genk Garuda saja, ia berbaur dengan murid lainnya. Jadi Elmero bukanlah sosok yang angkuh dengan ketampanan wajahnya yang diatas rata-rata.

"Denger-denger, ada anak baru. Cewek cuy. Pada tau?" kata Aidan.

Aidan memang yang paling tahu segala hal dan paling pintar di SMA Bhakti Mulya.

"Cantik?" tanya Davin yang telah selesai melahap habis ketopraknya.

"Gak tau gue, ya yang gue tau ada anak baru trus dia cewek." jawab Aidan yang sedang meminum tehnya.

"Zonk gak tuh?" kata Rizfa dengan nada penasaran.

"Kalo cantik, bisalah El lo deketin." kata Davin dengan wajah meledek.

"Ha-ha-ha. Cewek mana yang gak mau sama Elmero?" kata Aidan seakan menyindir Davin.

Lalu tiba-tiba bel sekolah pun berbunyi. Yang menandakan pelajaran akan segera dimulai. Dan sesuai keputusan Elmero, mereka semua masuk kelas tanpa aba-aba.

*

Kelas 11-IPA 2.

Disinilah Genk Garuda itu berada. Elmero dengan Aidan, dan Rizfa dengan Davin. Mereka tidak duduk diberdekatan. Melainkan ujung dengan ujung. Lalu tiba-tiba Aidan bergerak pindah dan duduk dengan Rachel Putri-pacarnya Aidan. Melihat pergerakan itu, Elmero merasa wajar. Ya, memang seperti itukan seharusnya?

Biologi.

Pelajaran yang sangat dibenci Elmero. Ralat. Elmero membenci semua pelajaran, kecuali olah raga. Tetapi jangan salah, Elmero merupakan siswa yang paling pintar, diantara Rizfa, Aidan dan Davin bukan diantara teman sekelasnya.

Elmero mengecek handphone yang berada disaku celananya.

Mom
sayang, belajar yang bener ya. Mama sayang El.

Elmero hanya tersenyum saat membacanya dan tidak berniat membalasnya. Lalu ia keluar dari room chat dengan Mamanya dan bergerak melihat pesan yang masuk ke Whatsapp-nya.

Shanon G
El, aku kangen.

Elmero
Geli

Setelah mengetik empat huruf tersebut, ia langsung mengunci layar handphonenya dan menidurkan kepalanya diatas meja dengan kedua tangannya yang menjadi bantalannya.

"Good morning, everyone." sapa Bu Ardita dengan senyuman cantiknya.

"Hari ini kalian akan kedatangan siswi baru. Ayo masuk Nak, perkenalkan nama kamu kepada teman-teman kamu ya," kata Bu Ardita dengan lembut.

Dengan langkah yang percaya diri, seorang gadis berjalan menuju tempat yang menjadi pusat perhatian murid kelas 11-IPA 2. Senyuman diwajahnya tak pernah luntur, selalu tersenyum untuk membuat orang yang melihatnya juga akan tersenyum.

Ia adalah Audrey.

Audrey Revalia Chesa. Cewek dengan badan mungil, kurus, rambut lurus panjang sepunggung, dan cantik. Ralat. Sangat cantik.

Hingga membuat suasana kelas menjadi hening. Menunggu si pembuat keheningan memecahkan suasana.

"Perkenalkan, nama aku Audrey Revalia Chesa. Kalian semua bisa panggil aku Audrey. Semoga kita bisa jadi teman baik ya," ungkap Audrey yang langsung digoda oleh banyak murid laki-laki, kecuali Elmero.

Kaya ada yang aneh, batin Elmero.

"Baik, Audrey. Silahkan duduk disamping Elmero ya." pinta Bu Ardita yang langsung diiyakan oleh Audrey.

Mendengar namanya disebut, Elmero tak terima. Mengapa pula harus duduk dengannya?

"Bu! Saya gak mau duduk sama anak baru itu," protes Elmero seraya berdiri.

Entah apa yang membuat Elmero sangat tidak menyukai teman kelas barunya itu. Hanya saja, Elmero merasakan hal yang aneh saat melihat Audrey.

"Elmero, ada apa?" tanya Bu Ardita.

"Udahlah El, kenapa lo? Udah duduk sama dia aja. Lagian gue bosen duduk sama lo terus," kata Aidan yang merasa yakin bahwa Elmero akan menyebut namanya.

"Nikmatin aja, gausah banyak omong," ucap Davin dengan nada yang sama saat ia protes karena upacara bendera yang sangat menghabiskan waktu lama.

"Audrey, duduk disamping Elmero. Tidak ada celaan lagi ya!" ucap Bu Ardita yang kini telah duduk di kursi guru.

Audrey pun menghampiri Elmero. Audrey merasa tak enak hati atas kehadirannya. Ia pun tersenyum getir ketika menghampiri meja Elmero.

Tidak bisakah hari ini berjalan baik-baik saja? batin Audrey berteriak.

*

Halo teman-teman! i hope you enjoying my story. maafkan kecacatan yang tidak disengaja ini yaaa!

with love,

destira.

ELMEROWhere stories live. Discover now