2

7 0 0
                                    

"Sar? Lo tau Elmero?" tanya Audrey kepada Sarah.

Sarah menyipitkan matanya, menandakan ia bingung. Mengapa Audrey tiba-tiba menanyakan laki-laki itu?

"Kenal lah, kan temen sekelas. kenapa?" jawab Sarah dengan santai.

"Hm, gapapa. Nanya aja, hehe," jawab Audrey dengan cengiran.

Mereka pun telah sampai didepan mobil Sarah. Lalu, mereka bergegas untuk menaiki mobilnya. Tetapi, tiba-tiba handphone Sarah berdering yang menandakan ada pesan masuk di handphonenya. Ia pun membuka pesan tersebut.

Elmero
Ke Cafe bisa? Gue lupa, ga bawa dompet hehe

Sarah tersenyum sinis. Mengapa pula ia harus membantu Elmero? Bukankah perjanjiannya sudah lewat?

"Drey? Kita ke Cafe depan sekolah dulu ya. Ada yang harus gue selesaiin." kata Sarah yang kini sudah fokus menyetir.

"Oh iya Sar, gue ikut aja" jawab Audrey.

Tak lama mereka sampai di depan Cafe Kartini, lalu mereka masuk ke dalam untuk menghampiri Elmero. Sarah langsung tertuju pada Elmero yang sedang menyulutkan rokoknya dengan tatapan kosong. Ia teringat dengan kejadian tadi di sekolah. Ketika si anak baru yang memperkenalkan dirinya dan tersenyum di hadapannya.

Dia bener-bener gak inget apa ya? barin Elmero.

"Lo butuh berapa?" ucap Sarah to the point ketika berada tepat di hadapan Elmero.

Audrey sedikit bingung dengan keadaan saat ini. Jadi Sarah mengajaknya ke sini untuk menghampiri Elmero? batinnya.

"Oh. 200 ribu aja." jawabnya dengan matanya yang mengarah ke Audrey.

Sarah langsung mengeluarkan dompetnya dan mengambil 2 lembar seratus ribuan yang kini ia sodorkan kepada Elmero. Elmero langsung mengambil uang yang diberikan oleh Sarah dan mengucapkan terimakasih. Setelahnya Sarah langsung pergi meninggalkan Elmero dengan Audrey yang sedari tadi bungkam dan berada tepat di belakang Sarah. Ada banyak pertanyaan yang muncul di kepala Audrey sejujurnya, tapi ia tidak akan menanyakannya kepada Sarah dengan alasan ia tidak ingin masuk lebih dalam mengenai Elmero yang terlihat tidak suka dengannya sejak pertemuan pertamanya.

Audrey masih cantik. Gumam Elmero berbarengan dengan kepergian kedua cewek itu.

***

"Thanks ya Sar. Maaf ngerepotin lo jadinya nganterin sampe rumah jadinya," ucap Audrey ketika sudah berada di depan rumahnya.

"Santai aja sih Drey. Gue kan juga pengen tau rumah lo dimana. Biar nanti kalo ada apa-apa gue gak bingung kalo harus ke rumah lo. Gue langsung ya, gak mampir. Salamin ke nyokap lo." Ucap Sarah yang dibalas dengan anggukan oleh Audrey.

"Iya, hati-hati ya Sar! Sampai ketemu besok," jawab Audrey sembari tersenyum.

Sarah pun menancapkan gas mobilnya untuk meninggalkan rumah Audrey.

***

"Pulangnya lama banget. Kemana dulu kamu?"

Audrey yang sudah biasa dengan pertanyaan dengan nada bicara seperti itu pun hanya bisa sabar.

"Iya tadi nemenin temen dulu ada urusan," jawab Audrey seadanya.

Ya, Audrey memang tinggal bersama Ayahnya tetapi juga dengan Ibu-tirinya yang jahat. Audrey tidak membenci ibu-tirinya karena Ayahnya mencintai ibu-tirinya itu tetapi Audrey sudah sangat muak kalau diharuskan tinggal bersama ibu-tirinya itu. Tetapi mau bagaimana lagi? Audrey masih anak sekolah yang belum bisa berpenghasilan untuk menghidupkan dirinya sendiri.

"Maaf kalau Audrey pulang terlalu lama. Audrey ke kamar dulu ya, mau ganti baju," ucap Audrey yang diacuhkan oleh Ibu-tirinya itu, Sinta.

Audrey pun bergegas menuju kamarnya dan berganti pakaian. Setelahnya, Audrey langsung pergi ke dapur untuk memasak. Ya, Audrey yang memasak dan melakukan segala pekerjaan rumah tangga di rumahnya. Keluarganya tidak memperkerjakan asisten rumah tangga karena keinginan Sinta dan Ayahnya, Rome pun menuruti istrinya itu. Ibu kandung Audrey sudah meninggal sejak Audrey berumur 2 tahun dan Ayahnya akhirnya menikah lagi disaat Audrey berumur 14 tahun. Pada awalnya Audrey tidak setuju dengan keputusan Ayahnya, tetapi Audrey juga tidak bisa egois. Ia juga harus memikirkan perasaan Ayahnya.

Sejak Ayahnya menikah dengan Sinta, hidup Audrey penuh dengan tekanan karena sikap Sinta yang suka berubah-ubah.

Benar-benar seperti Ibu-Tiri yang selama ini ia tonton di sinetron televisi. Pikirnya.

***

Setelah menyelesaikan segala pekerjaan rumah, Audrey langsung mandi untuk membersihkan dirinya. Dan kini Audrey sudah duduk di pinggir kasurnya dengan ta tangannya yang sudah menggenggam handphone. Ada banyak chat yang masuk ke dalam aplikasi Whatsapp-nya tapi tak ada satupun yang menarik perhatiannya untuk dibalas. Dan kini matanya tertarik pada chatnya yang ia kirim kepada Elmero. Ternyata laki-laki itu tidak membalas pesannya. Karena penasaran, ia pun mencoba untuk mengirim pesan kepada Elmero.

Audrey
Hai El, maaf ganggu. Besok gue boleh kan duduk sama lo?

Setelah mengirim pesan tersebut, Audrey merutuki dirinya karena tidak tahu malunya yang mencoba untuk mengganggu Elmero. 2 menit kemudian ada pesan masuk ke dalam aplikasi Whatsapp-nya.

Elmero
Gak

Audrey
Terus gue sama siapa dong besok?

Elmero
G pdl

Audrey mengernyitkan dahinya. Ini Elmero bercanda atau gimana ya?

Ketika Audrey akan mengetikkan pesan kepada Elmero, tiba-tiba Sinta berteriak.

"Enak banget ya udah masuk kamar. Liat tuh pakaian masih berantakan di luar. Angkat dong pakaiannya terus setrikain jangan cuma leha-leha aja!" teriak Sinta tepat di depan kamar Audrey.

"Iya aku kerjain sekarang." jawab Audrey sembari bergegas keluar kamarnya.

Ia benar-benar seperti upik abu memang.

***

Hai!
long time no c.

with love,
destira

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 08, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ELMEROWhere stories live. Discover now