Chapter 2

12 3 3
                                    

Setelah mengumpulkan semua bukti baik bukti yang kasat mata ataupun yang ingin dihilangkan itu semua sudah gue kumpulkan untuk di persidangan nanti dan semua itu gue dibantu oleh bhas dan juga detektif alka.

Meskipun si bhas itu rekan gue yang sifatnya paling nyeleneh tapi di saat mengusut kasus penting seperti saat ini dia benar-benar fokus dan analisis nya tepat semua tanpa ada yang meleset sedikitpun begitu juga alka detektif muda hanya berjarak 1 tahun denganku dan bhas tapi dia juga tak kalah hebatnya dengan bhas.

Gue bersyukur banget punya tim sehebat ini.

"selamat datang asma sudah lama kamu tidak kemari? "  sapa bimo ketika gue duduk di tempat favorit gue di cafe ini paling sudut deket jendela disini gue bisa mereleksasikan pikiran gue setelah mengatasi perkara yg gue tangani

"hey bim,  iya akhir-akhir ini gue sibuk nyelesaikan kasus, hmm ngomong-ngomong  aku sangat merindukan macha green tea buatan mu bim bisakah kau bawakan untuk ku? " gue sangat menyukai hal yang berbau green tea bimo sangat pandai membuat macha green tea kesukaan ku inilah alasan makanya aku selalu datang ke cafe ini lalu duduk seharian menghabiskan waktu dengan menyesap 3 gelas varian green tea, bimo adalah orang yang sangat ramah kepada pelanggan nya bahkan aku saja sering curhat kepada bimo tentang masalah pekerjaan dan juga percintaan.

"baiklah sepertinya kau sangat lelah dan butuh energi,  aku buatkan dulu untukmu asma" ucap bimo sambil berjalan meninggalkan ku kearah dapur

Handphone gue berdering tertera nama bhas di layar hp gue

"halo bhas" awal gue memulai percakapan

"lo lagi dimana dar?" tanya bhas dari sebrang sana

"gue lagi di cafe langganan gue, kenapa lo nelpon gue? " tanya gue bingung

"dimana? Share alamat nya ke gue" baru aja gue mau nanya dia ngapain nyusul gue kesini tapi keburu udah di matiin sama tu anak kutu kupret mau gak mau gue share location ke dia deh

"pesanan sudah datang" ucap bimo seraya meletakkan pesanan gue di atas meja dengan service tambahan yaitu kue kering. Bimo sebenarnya adalah pemilik cafe ini tapi dia turun tangan langsung untuk melayani para pelanggannya bimo sangat suka berinteraksi dengan semua orang dan mendengar cerita para pelanggannya maka dari itu cafe ini sudah masuk kedalam list pertamaku
"thank's bim, wah dapat kue kering gratis lagi nih gue makin betah deh pantat gue duduk di cafe lo bim kalo tiap kali gue kesinj gue dikasih bonus mulu" ucap gue tertawa sambil menyeruput minuman kesukaan gue

"dengan senang hati aku akan melayani mu asma seberapa lamapun kau disini tidak masalah bagiku, maaf kalau hari ini aku tidak bisa menemanimu karna kau bisa lihat sendiri cafe ku ini semakin rame" ucap bimo sambil tersenyum ramah

" terima kasih bim dan tak apa jika kau tak bisa menemaniku lagi pula teman ku sebentar lagi akan datang kemari"

"baiklah kalau begitu aku tinggal dlu asma"

"ok"
-
-
-
-
-
-
-
-

"hei dar lo ngapain dah nge jogrok di deket jendela" bhas yang baru datang nepuk pundah gue

Shiitt!!

"lo mau buat gue mati muda ya!!" teriak gue sma bhas yang dtg tiba-tiba ngagetin jantung gue

"sory dar abis lo gue liat ngelamun sambil ngeliat keluar jendela" mendaratkan pantatnya di kursi depan gue

"gue lagi cuci mata tau" ucap gue sarkastik

"elah ngapain lo jauh-jauh ngeliat ke sono di depan lo udah ada yg bening gini kok" ucapnya sambil mengeluarkan senyuman yang gue yakini semua cewek pada jatuh hati ngeliat senyum nya

"ok skip, ada apa lo nyamperin gue kemari? " to the point gue tanpa basa basi

"gue pesen minum sama makan dulu ya gue lapar banget soalnya ni" katanya sambil memanggil waiters

"serah lu dah" ucap gue yg memutarkan bola mata

"gue gak suka ngeliat lo mutarin bola mata gitu" ucapnya dingin

Whatt!! 

Apa masalahnya buat dia mata-mata gue kok dia yg gak suka

Aneh









Hai-hai gue kambek nih maaf ya udah lama gue gak up cerita ini

Gue harap kalian suka baca cerita aku
Jangan lupa vote dan comment cerita ku ya
😘😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang