Chapter 2

26 2 0
                                    

"Ayo, kita makan siang Hinata" ajak kaa-channya.
"Ha'i,, ano... Kaa-chan"
"Nani?"
"Ah tidak, tidak jadi,,hehe"

'Haaah, padahal aku ingin tanya sesuatu tapi kenapa tidak bisa ya'

Mereka pun tiba di ruang makan, mulai makan. Dan setelah selesai Hinata pamit menuju kamarnya.

Dikamarnya Hinata memainkan ponselnya, sambil tiduran. Namun sesaat Hinata merasa ada yang memperhatikannya. Hinata melihat sekeliling kamarnya, namun nihil tak ada apapun yang mencurigakan.

OTHER SIDE

"Apa yang kau mainkan Hinata?
Seseru itukah isi ponselmu? Aku jadi penasaran."

.

Back to Hinata

"Hoaaam, ngantuk tapi gamenya belum selesai"
Hinata memaksakan matanya untuk tetap terjaga–bermain game. Namun, matanya yg sudah 5watt mulai menutup perlahan. Dan tanpa disadari Hinata tertidur.

.....

.

.

.

I Hate It

Genre; Slice of life, Romance, dsb

Disclaimer; Naruto by Masashi Kishimoto

Warning; Cerita absur, Alur kadang cepat and lambat, Bahasa tidak baku, maybe typo(s), dsb

Happy reading

.

.

.

Hinata POV.

Hmmm, dimana? Kasur ini? Kamarku toh

Wah wah ternyata aku ketiduran ya. Hp ku lowbat, dan sekarang jam 5 sore.
...
Hah jam 5 sore?
"Huuuaaaaaahh. Sial, aku belum ganti baju seragam ini, dan belum mandi sore pula. Game belum selesai, hp lowbat,,arrhg...bisa bisa Kaa-chan marah" aku hanya bisa uring uringan di kamarku. Tiba-tiba Hanabi masuk kamar, menegurku

"NEE-SAN, jangan teriak teriak nanti Kaa-chan dengar terus marah" Hanabi terlihat kesal, tentu saja dia terganggu oleh teriakanku tadi, soalnya kamarnya ada disebelahku.

"Maaf maaf aku tau itu Hana, tapi saat ini aku sedang kacau"
Hanabi melihatku dari ujung rambut sampai ujung kaki

"Lahh trus kenapa pake teriak segala, kan bisa langsung mandi ganti baju"

"Tapi aku bingung mau apa dulu" jawabku polos

"Soalnya gameku belum selesai tapi baterainya lowbat, disisi lain aku belum mandi belum ganti ba–"

"Wakatta wakatta, sekarang kaka cepet mandi sana" ucap Hanabi sambil mendorongku ke kamar mandi

"Tapi game–"

"Batrenya masih ada sedikit lagi, biar aku mainkan sampe tamat atau mungkin sampe batrenya abis" Hanabi mengambil hp ku yg tergeletak dikasur dan memainkannya dengan lihai.

"Kenapa tak sekalian di cas saja"

"Baka, kalau dimainkan sambil di cas ntar hp nya cepet rusak"

Sebelum masuk kamar mandi aku memperhatikan Hanabi.
"Hana, kau memang berbeda. Didepan Kaa-chan kau lugu sopan santun. Tapi tak ada Kaa-chan kau bisa bossy ya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Hate ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang