10

112 4 0
                                    

Sebelum baca jgn lupa vote yak...
Cekidot.
.
.

Jika memang kita ditaktirkan bersama. Allah akan mempersatukan kita. Dan jika kita tidak dipersatukan dengannya jangan pernah untuk menyalahkan takdir.

.
.

Kacau. Tentu hati Mily sangat kacau saat ini, tapi dia akan menutupi kekacauan itu dengan senyum manis di bibirnya.

Saat ini Mily akan menjelaskan semuanya pada Sifa. Dan akan merelakan Barra untuk Sifa.  Mily akan sedikit mengorbankan perasaannya untuk sang Kakak meskipun itu sangat menyakitkan untuknya.

Toh jika Barra ditakdirkan bersama Mily pasti akan ada jalan untuk mereka bersama.

Setelah melaksanakan sholat isya Mily menghampiri kamar Sifa dan mengetuk pintu itu pelan, tidak lama Sifa akhirnya membuka pintu dan mempersilahkan Mily untuk masuk.

"Kak " panggil Mily.

"Duduk dulu Mil" Kata Sifa menyuruh Mily duduk dikasurnya.

"Kak, Mily sudah menolak lamaran Barra" Sifa membelalakan matanya.

"Serius kamu Mil?" Tanya Sifa antusias, Mily hanya mengangguk pelan.

"Kamu gak main main kan Mil, kamu sudah memikirkan inikan?" lanjut Sifa

"Mily sudah memikirkan semuanya, Mily hanya terobsesi sama Barra, Kak" kata Mily dengan lirih

"Gitu dong Mil, kamu harus ngalah sama Kakak" Mily tersenyum kecut.

"Barra sekarang udah berubah gak seperti Barra yang dulu kumel, dekil, gendut. Pastilah kamu pangling sama dia" lanjut Sifa. Sungguh Mily ingin menangis saat ini tapi dengan kekuatan penuh dia menahan agar air matanya supaya tidak menetes.

"Yasudah Kak, Mily keluar dulu"

"Iya Mil, makasih kamu udah nolak lamaran Barra" Mily hanya mengangguk lalu pergi keluar dari kamar Sifa.

Mily kembali kekamarnya dia termenung dibalkon kamarnya menatap jendela kamar Barra yang masih menyala disebrang sana. perasaannya kacau. Kenapa hatinya tidak rela untuk menyerahkan Barra kepada sang Kakak. Perlahan air matanya mengalir diantara pipinya namun dengan cepat Mily menyekanya dengan lembut.

"Yaallah kuatkan hati ku untuk menghadapi semua ujian mu"

Mily kembali kedalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur untuk mengistirahatkan dirinya.

....

Hari ini Barra berangkat kerja tidak sepagi kemarin kemarin. Jam 8 Barra baru memanaskan mobilnya sambil mengusap usap mobilnya dengan kanebo basah.

"Barra" Panggil seseorang. Barra menoleh kearah sumber suara dan ternyata itu Sifa.

"Ada apa Kak Sifa?" tanya Barra

"Belum berangkat kerja?" tanya Sifa

Barra menggeleng " Siangan hari ini"

"Nebeng dong Bar, mobil aku Mogok" Barra mengangkat sebelah alisnya.

"Gak bareng Mily aja Kak?" Tanya Barra membuat Sifa gelagapan.

"Mily yak. Dia sibuk hari ini mau ketempat jahit Bunda" ujar Sifa berbohong padahal Mily hari ini mau bersantai ria dirumah.

Ana Uhibbuka FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang