Blood, Sweat, and Tears (BTS)

24 4 0
                                    


Inspired from
'Blood, Sweat, and Tears- BTS'

Selamat membaca!!!

🍂🍂🍂

🍂🍂🍂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍂🍂🍂

Dia mengambil darahku lagi. Meski aku menjerit dia tetap mengambilnya. Aku berkeringat dan menangis karena rasa sakitnya.

Tapi entah kenapa aku tidak mau dia berhenti walau aku sakit seperti ini. Mungkin karena dia sudah memiliki hati, jiwa dan tubuhku. Aku memberikan semuanya.

Dan dia tahu itu dengan sangat baik. Dia masih terus mengambil darahku dan menciumku di bibir setelahnya. Dia berbisik di telingaku.

"Manis seperti krim dan persik. Lebih manis dari kata manis. Aku sangat kecanduan oleh dirimu sayang"

Setelah mengatakan itu, dia kembali mengikatku. Dia melangkah keluar meinggalkanku yang sudah lemah.

Mungkin sebaiknya dia tidak perlu mengikatku karena aku tidak akan pergi dari tempat ini. Aku terlalu jatuh ke dalam pesonanya.

Ruang bawah tanah ini bukanlah tempat yang buruk. Dibanding dengan rumahku di dunia manusia ini masih jauh lebih bagus.

Dengan nuansa warna merah dan ranjang yang luas. Yang kurang dari ruangan ini adalah jendela. Disini hanya ada lubang kecil tempat dimana aku mengintip ke dunia yang gelap disana.

Mungkin aku akan tidur sebentar. Aku harus mengistirahatkan tubuhku sebelum ia kembali.

🍂🍂🍂

Dia datang kembali untuk menghukumku. Aku tidak tahu kesalahanku apa. Tapi aku menikmati hukuman ini karena aku sudah terlalu biasa dihukum seperti ini.

Darahku kembali bersarang di mulut indahnya. Bibir kami kembali dipertemukan. Manis sekali rasanya.

Sayapnya melebar. Mungkin karena senang atau nafsu yang memuncak? Entah apapun itu, sayap hitamnya sangatlah indah.

"Tuan silahkan tutup mataku jika aku bertindak tidak sopan dengan melihatmu"

Aku berucap di sela tangisku akan rasa sakit. Kelelahan layaknya seekor kucing yang dikejar anjing.

Dia mengangkat wajahnya untuk melihatku. Memunculkan seringaian di bibirnya. Mengelus pipiku.

"Sebenarnya aku sengaja untuk menunjukkannya. Aku ingin kau jatuh dalam pesonaku lebih dalam. Ini rahasia kita"

RandomsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang