Bagian 4

1.8K 31 1
                                    

Aku sudah lebih dari 1 hari tidak saling sapa dengannya, entah mengapa aku sangat kesal padahal saat itu dia sudah berjanji namun saat itu pula dia mengingkarinya, namun pada suatu pagi dimana setelah solat subuh dan tepatnya hari minggu dia datang ke rumahku tanpa sepengetahuanku.

" Tok tok tok asalamualaikum "
" ya tunggu sebentar "
( namu ko gelap gelap kaya gini ) ucapku dalam hati.

Setelah dibuka pintu depan rumah ku ternyata dia. Dengan pakaian seolah mau olahraga dan lucu nya dia memakai peci dikepalanya. Rasanya ku ingin menertawakannya namun disitu aku sedang tidak ingin tertawa karna kita kan marahan sejak hari kemarin..

" ada apa kamu datang kesini? Ini masih pagi kau sudah gila? "
" aku tidak gila aku hanya ingin mengajakmu berolahraga. "
" rumah kamu kan jauh, mengapa harus mengajakku ? "
" rumah ku memang jauh, tapi..."
" tapi apa? Yausudahlah tunggu dulu sebentar aku mau ganti baju "

Setelah 10 menit aku siap siap. Akhrinya kita pergi, namun anehnya dia memakai sepedah motor. Padahal tadi dia mengajakku olahraga..

" mengapa memakai motor? Bukan kah kamu mau mengajakku olahraga? "
" iya, namun nanti sekrang kamu ikut aku dulu.."
" lahh? Kemana? "
" untuk melihat si jingga "
"Mengapa harus naek motor? "
" karna aku ingin melihatnya lebih dekat,"
" dimana? "
" di bukit dekat lapang "

Setelah sampai dia mengajakku berbicara..

" sudah tidak marah lagi kan? "
"Siapa ?"
" kamu lah"
" memang aku marah? "
"Bukan kah kamu marah?"
" tidak , aku hanya kesal saja.."
" padaku? "
"Bukan!"
" lantas, pada siapa kamu kesal ? "
" pada rumput "
" rumput itu tidak salah, kamu jangan kesal padanya.. biar kamu kesalnya sama aku aja.."
" ih dasar , aku memang kesal padamu sejak kemarin pagi "
" hehe yaudah aku minta maaf ya.."
" aku mau kamu jangan kesiangan lagi "
" baiklah aku tidak akan kesiangan lagi "
" kurang kenceng, aku belum memaafkannya "

Dan dengan nekatnya dia berteriak sekencangnya padahal hari masih pagi dan aku takut..

( aku minta maaffffff, akuuuu janji tidak akan kesiangan lagiiiiiiiiiiii )
" eeeeehhh sudah sudahh "
"Mengapa sudah?"
" sudah, suara mu berisik "
" ehh liat deh , si jingga itu indah ya "
" memang indah , aku kan sudah sering bilang "
" tapi ada yang jauh lebih indah.."
" apa ? "
" senyuman mu "
"............"
" mengapa tidak tertawa? "
" kamu tau kerupuk ?"
" tau. Mengapa? Kamu lapar ? Mau sarapan ?"
" tidak."
" lantas mengapa menyanyakan kerupuk "
" candaan mu kaya kerupuk GARING " hahahahha..
" kenapa ketawa? "
" karna lucu lah.."
" tadi katanya garing "
" -__-"

Setelah itu kita pulang, dan sore hari sebelum matahari tenggelam kita bermain lagi untuk melihat senja..

Aku Kamu Dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang