Tepat saat awan hitam berkumpul di langit sore aku kembali mengingat semua tentang kita, iya kita, kita yang pernah bersatu dalam satu kepulan rindu yang pada akhirnya kau memilih dia untuk bercumbu, entah seperti pohon yang tak berdaun, aku merasa ada yang hilang dari diriku mungkin karena kepergianmu ??
Waktu itu aku hanya bisa terdiam sesaat setelah membaca pesan singkat dari mu, kau memutuskan untuk pergi dan hilang.
Boommm....
Seketika gemercik hujan pun mulai terdengar, dan untuk kesekian kalinya aku harus kembali membiarkan air hujan jatuh bersama dengan sejuta kenangan yang terpaksa kubiarkan lusuh, tergenang dalam sendu.
Masih teringat jelas di benakku saat kau menggenggam jemari ku dan kau membisikkan kata cinta padaku hingga aku tak bergeming.
kau sangat hebat memainkan perasaan ku,
kau sangat hebat membujuk mataku agar bisa menerimamu
Iya jujur kau begitu hebat kala itu.Tetapi kata cinta itu tak lagi bermakna, seiring tak terlontar lagi kalimat perhatian dan tak ada lagi rasa rindu yang timbul diantara kita, hingga membuat kita saling menyalahkan dan saling mencaci satu sama lain. Hingga akhirnya tak pernah ada lagi saling sapa di antara kita.
Perlahan keadaan semakin menjauhkan, ketika bertahan sudah bukan lagi pilihan, sekarang kita hanya saling mengisi jalan dengan langkah dan tujuan yang berbeda sebab hanya raga yang saling sejalan namun hati sudah tak sejalan , karena kenyataan yang kita ketahui bersama.
Mungkin Pergi adalah jawaban terbaik dari sebuah pertemuan, dan mengikhlaskan adalah hal terbaik daripada melupakan
Ingatlah penyesalan akan selalu ada dan kata penyesalan tidak akan pernah merubah sesuatu yang telah berlalu
Terimakasih atas kepergianmu karena dengan kepergianmu aku mengerti arti bahagia
Terimakasih terkasih, dari ku seorang yang pernah membuatmu bahagia :)