Part 2
Aku meraih tas tangan Chloe dan merogoh-rogoh, sampai akhirnya tanganku menemukan semprotan merica yang selalu ia bawa. Sosok itu mengulurkan tangan dan mengeluarkan suara degukan, seolah mencoba bicara. Aku mendorong Chloe ke belakang tubuhku,
"Jangan mendekat!" Seruku.
Aku mencoba bersikap berani, tapi sosok itu terus mendekat. Ia terus mengerang dengan suara tidak jelas. Aku mengangkat semprotan merica itu dan membidik matanya. Tidak berhasil. Sosok itu terus mendekat, dan masih bergumam tak jelas.
Akhirnya, aku berhasil memahami satu kata yang ia keluarkan dari mulutnya.
'Chloe.'
Tubuhku langsung dingin. Astaga, dia tahu Chloe. Dia tahu kami!
Aku menerjang maju dan mendorong sosok itu kuat-kuat. Dia mencoba menangkap tanganku, tapi aku segera menariknya. Dagingnya terasa lembek di bawah telapakku. Ketika dia jatuh terjengkang, aku menarik tangan Chloe dan menyeretnya berlari, sementara sosok itu akhirnya menjerit keras.
Aku masih berlari sebelum truk itu muncul dan menabrakku.
Chloe melihat truk itu lebih dulu. Dia melihat ke depan, aku melihat ke belakang, ke arah sosok itu. Cahaya terang lampu truk membanjiri kami, dan Chloe melepaskan tanganku untuk menghindar. Aku mendengarnya menjerit. Hal terakhir yang kulihat adalah bagian depan truk Dodge putih itu. Supirnya nampaknya tak melihatku karena suasananya gelap, sampai semuanya terlambat.
Ada suara rem berdecit, tapi truk itu tak berhenti sebelum menabrak dan menggilasku. Semuanya menjadi gelap, walau samar-samar aku masih sempat melihat Chloe menghampiriku dan berlutut di sampingku sambil menangis.
Lalu, aku terbangun. Aku terbaring di tengah jalan, sendirian.
Dimana Chloe?
Aku mencoba berdiri, dan aku tercengang menyadari bahwa tubuhku tidak kesakitan. Malah, sekujur tubuhku seperti mati rasa. Rasanya aneh, tapi aku berhasil berdiri. Aku menatap jalanan. Tak ada darah. Tak ada bekas ban. Tak ada bekas kecelakaan apapun. Apa yang terjadi?
Aku mulai berjalan. Aku harus ke rumah sakit. Mereka mungkin bisa menjelaskan sesuatu. Berjalan agak sulit bagiku karena aku harus menyeret kakiku yang patah, tapi aku terus melangkah maju. Aku berhasil menapak beberapa ratus yard sebelum aku mendengar suara orang mengobrol. Mereka bisa menolongku! Saat aku mendekat, aku mulai bisa mendengar obrolan mereka.
"Chris Thompson, kau pembohong."
"Tidak, aku sumpah, Chloe, ini sungguhan. Jadi, pemuda ini dan pacarnya kencan di dalam mobil di jalanan pinggir kota. Tiba-tiba, radio menyiarkan berita ada pembunuh gila lepas dari rumah sakit jiwa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita creepy dan twist plot
Short StoryKumpulan beberapa cerita creepy yang ditulis dari berbagai sumber. dan dari karangan sendiri.