ANAYA
Bunda sudah berdiri di depan pintu saat mobil sport putihku sudah memasuki gerbang dan berhenti tepat di halaman depan rumah. Aku membuka pintu mobil lalu berlari kecil ke arah bunda dan memeluknya hangat. "apa kuliahmu menyenangkan sayang..."tanya bunda ketika aku sudah melepaskan pelukannya.
Aku tersenyum lembut dan menjawabnya "cukup menyenangkan...."bunda menatapku penuh tanya tetapi aku berusaha mengalihkan tatapan itu dengan menggandeng bunda menuju dapur. "saat ini badanku lelah sekali bun,apa bunda bisa membuatkanku makanan?" bunda mencubit kedua pipiku gemas lalu berkata "menurutmu bunda belum menyiapkannya? Dari tadi bunda itu udah masakin makanan buat kamu afi...."
Aku hanya tertawa lalu mencium pipi bunda sekilas dan berlari kecil menaiki tangga menuju kamarku. Pintu kamar kubuka perlahan,sehingga menampilkan arey yang sedang membaca novel di atas karpet lembutku.
"arey... apa yang membuatmu gemar membaca novelku?"arey tersenyum lebar kepadaku lalu kembali fokus kepada novel yang baru kubeli 1 bulan yang lalu. Adikku memang terlihat aneh hari ini,padahal dia tidak pernah memasuki kamarku dan membaca buku novelku. "kak afi.... apa aku boleh pinjam bukunya sebentar?"aku hanya mengangguk pelan dan menghampirinya.
Arey menatapku dengan ceria dan ia mencium telapak tanganku sekilas lalu berlari kencang keluar kamar. Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkahnya dan aku segera bersih bersih sebelum ayah datang untuk mengomeliku.
~~~
Terangnya bulan menemaniku di tepi kolam malam ini. Aku mendengarkan lagu dan mengayunkan kakiku yang kutenggelamkan dalam air. Sebenarnya udara sedang dingin malam ini,tapi entah kenapa aku ingin menikmati malam ini bersama air. Aku melihat bayangan diriku yang terlihat di gelombang genangan air,setelah aku perhatikan lebih lama,ternyata darah itu keluar lagi dari hidungku. ku hapus segera genangan darah yang berada di hidungku dengan sapu tangan yang kugenggam. Kepalaku sudah terasa penat,itu membuatku harus segera beristirahat sebelum aku terjatuh.
~~~
Aku berjalan menuruni tangga untuk sarapan pagi bersama keluargaku. Saat ku perhatikan meja makan, hanya ada arey,ayah,dan mbak ajeng yang menyiapkan makanan. Lalu kemana bunda?
"afi,kemarin malam ayah melihatmu berlari kencang menaiki tangga. Apa yang terjadi denganmu semalam?" tanya ayahku saat aku sudah menduduki kursi meja makan. "kemarin malam aku hanya merasakan pusing saja ayah. Hanya itu."
"lain kali kamu harus bisa menjaga dirimu dengan hati hati. Angin malam tidak baik untukmu." Aku hanya mengangguk lalu segera meminum segelas air susu yang telah disediakan. "hari ini ayah akan pergi keluar negeri selama 2 bulan,jika ada hal yang mengganggumu dengan arey,hubungi saja ayah".
"memangnya bunda kemana ayah?" tanyaku dengan memotong roti menggunakan pisau dan garpu. "sedari pagi tadi bunda sudah berpamitan dengan ayah untuk pergi ke bandung. Nenek sedang kritis di rumah sakit."aku hanya menghela nafas pelan lalu melahap potongan roti yang telah ku pisah.
~~~
aku berjalan menyusuri koridor kampus yang sudah ramai. tidak biasanya koridor ramai seperti ini saat embun pagi masih terlihat. aku tetap berjalan dengan santai meskipun suara keramaian sedikit menggangguku. jujur,aku tidak menyukai suasana ramai.
dosen menerangkan materi pagi ini dengan suasana tenang. tetapi tidak dengan pikiranku. yang aku pikirkan adalah teman lamaku. pagi tadi aku tidak melihatnya sama sekali,biasanya dia selalu mengikutiku meskipun aku tidak meresponnya.
~~~
arah jarum jam sudah menunjukkan pukul 14.00 saatnya untuk pulang dan bertemu dengannya. tempat parkir sudah sepi,hanya tersisa aku dan lana yang sudah berada di atas motornya. "hai ana"senyuman itu membuatku mengingat kembali kenangan masalalu kita. "emangnya kamu mau ajak aku kemana lan?"
YOU ARE READING
LANA & ANA
General Fictionini aku... afifa anaya andreson. Lembar demi lembar arah cintaku akan terasa nyata dan semakin dekat. aku bukan wanita yang sempurna,aku mempunyai fisik yang lemah. entah siapa yang menjadi jodohku,tapi aku hanya ingin seseorang pria yang menerimaku...