Perpecahan Umat (2)

420 20 2
                                    

Boleh Menyingkir dari Masyarakat Ketika Menghebatnya Huru-hara dan Merajalelanya Hawa Nafsu

Sebagaimana disabdakan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam hadits riwayat Hudzaifah Radhiyallahu Anhu tersebut diatas, dimana dia bertanya kepada, "kalau mereka tidak memiliki pemimpin atau jemaah?"

Maka jawab beliau, "Maka tinggalkan semua golongan itu, sekalipun kamu harus menggigit pangkal pohon, sehingga maut datang menjemputmu, sedang kamu tetap seperti itu."

Juga sebagaimana dinyatakan dalam hadits shahih yang lalu, "Islam bermula merupakan sesuatu yang asing, dan akan kembali menjadi asing seperti semula."

Dan diriwayatkan pula dalam sebuah hadits:
"Kiamat takkan dialami seseorang yang tetap mengucapkan Allah, Allah."
Maksudnya, jika huru-hara merajalela, maka waktu itu boleh menyingkir dari masyarakat.

Demikian pula disebutkan dalam sebuah hadits,
"Apabila kamu melihat kikir telah dipatuhi, hawa nafsu telah dipeturutkan, dan setiap orang yang berpendapat mengagumi pendapatnya sendiri, maka berpeganglah kamu pada pendirianmu, jangan pedulikan penilaian masyarakat umum."

Ditiwayatkan pula oleh Al-Bukhari meriwayatkan Abi Sa'id, sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
"Takkan lama lagi waktunya, dimana sebaik-baik harta seorang muslim adalah kambing yang digiring sampai ke puncak-puncak gunung, dan tempat-tempat terpencil untuk menyelamatkan agamanya dari huru-hara."
Di waktu itu, yakni merajalelanya huru-hara, diperbolehkan meminta mati. Padahal mati sendiri sebenarnya tidak boleh diminta tanpa alasan seperti itu, sebagaimana dinyatakan dalam hadits shahih yang lain.

Huru-Hara Hari KiamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang