Seoul, 17 September 2011
Namja dengan paras yang sangat manis terlihat tengah berdiri memandangi setiap brosur - brosur yang tertempel di setiap toko ataupun tembok. Sesekali ia mengecek dompetnya lalu memandangi brosur tersebut lagi dan terakhir pasti ia akhiri dengan helaan nafas kecewa.
Yah~ ia kini tengah mencari sebuah apartemen sewa yang murah. Mengapa? Karena ia baru saja pindah dari Jepang ke seoul. Dan sialnya, di pertengahan jalan tas namja itu yang didalamnya berisi kartu kredit dirampok. Sungguh malang~
"Huft~ Bagaimana ini? Aku hanya punya uang sedikit. Nanti malam aku akan tidur dimana?" Keluhnya.
Ia kembali menghela nafas lalu berjalan perlahan sambil menunduk. Pikirannya sudah melayang ke mana - mana.
Bruk!
Jaemin nyaris terjatuh jika ia tidak di tolong oleh pemuda tinggi nan tampan yang ditabraknya.
Jaemin segera berdiri dan membungkuk berkali - kali "Ahh... Mianhamnida dan Kamsahamnida karena telah menolongku"
"Gwenchana dan maaf juga karena aku tidak berhati - hati" ucap namja itu sambil membungkukkan badannya juga.
Jaemin segera melanjutkan perjalanannya namun langkahnya terpaksa terhenti ketika tangan pemuda tadi mencengkram lengannya.
"Kau mau kemana?"
"Eh?" Tanya Jaemin bingung
Pemuda itu langsung melepaskan cengkramannya dan menggaruk tengkuknya salah tingkah "Eh! Tidak. Tidak usah dipikirkan hehehe... Mianhe"
Jaemin tersenyum tertahan melihat tingkah pemuda itu "Aku tidak tau... Aku sedang mencari apartemen yang murah." Jawab Jaemin sambil tersenyum.
"Jinjja? kau bukan orang Korea?"
Jaemin menggeleng "Aku orang Korea, tapi lama tinggal di Jepang"
"Kalau begitu tinggal saja di apartemenku! Aku hanya sendiri kok!" Ucap pemuda tersebut dengan cepat.
"Eh? Tidak usah. Aku tidak mau merepotkanmu" Jawab Jaemin
"Aniyo, Gwenchana... Lagian aku kesepian. Mau tidak?"
Jaemin terlihat berpikir sesaat sebelum akhirnya mengangguk menyetujui "Baiklah, gomawo"
Pemuda itu tersenyum sembari mengulurkan tangannya "Lee Jeno"
Jaemin membalas uluran tangan Jeno "Na Jaemin" balasnya sambil tersenyum.
Deg deg deg~
Apa ini?
Kenapa sentuhannya terasa seperti sengatan listrik?
Tidak~
Jantungku~
Oh Ayolah! Jangan macam - macam
'Berdetaklah dengan normal!' Batin Jaemin
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Pain •NOMIN
FanfictionAwalnya pertemuanku dengan dia sangat sempurna. Hingga ia datang dan merubah segalanya. Kini siapakah aku dimatanya?