“Saya yakin dengan bergabungnya saya di perusahaan ini, saya bisa bekerja dengan baik karena sesuai yang sudah saya sebutkan pada curriculum vitae saya, bahwa saya adalah seorang pekerja keras dan sangat mampu bekerja dibawah tekanan. Saya juga dapat menjanjikan pada Anda bahwa saya adalah orang yang berkompeten dan sangat konsekuen dengan pilihan saya. Uh...Saya tidak bisa menjanjikan banyak-banyak , tapi saya mau dan saya mampu untuk bekerja dengan keras dan tidak akan mengecewakan perusahaan ini”, ucap Eunbi dengan sangat percaya diri ketika ia menjalani sebuah interview untuk pekerjaan di sebuah perusahaan saham terkenal di Seoul.
“Baiklah, Song Eunbi-nim. Terima kasih sudah mengikuti interview ini dengan baik dan terima kasih sudah menjawab semua pertanyaan yang diberikan dengan baik. Kami akan menghubungi Anda paling lambat 1 minggu dari sekarang.” ucap salah satu interviewer kepada Eunbi. “Sekarang Anda boleh meninggalkan ruangan ini”
“Ne, Kamsahamnida. Annyeonghigyeseyo” ucap Eunbi, membungkuk sambil meninggalkan ruangan.
Perusahaan ini sebenarnya sudah lama diincar oleh Eunbi. Selain karena popularitasnya, gaji yang diberikan oleh perusahaan juga sangat baik. Selain itu Eunbi juga mendaftar di perusahaan ini karena ada salah satu sunbaenya yang menjadi karyawan di perusahaan ini.
Namanya adalah Do Kyungsoo. Eunbi sudah lama mengagumi Kyungsoo. Selain karena wajahnya yang tampan, tapi juga kecerdasan dan sifat Kyungsoo yang sangat supel membuat seorang Eunbi menjadi menyukainya. Kyungsoo juga perhatian dengan Eunbi.
Eunbi duduk di depan lobby sambil menyeruput vanilla frappe yang dibelikan Kyungsoo. Ia menunggu Kyungsoo karena mereka memang berangkat bersama dan Kyungsoo berjanji untuk mengantarnya. Hanya saja Kyungsoo masih harus menyelesaikan laporan sehingga ia menyuruh Eunbi untuk menunggunya sebentar.
“Baru saja mengikuti interview ?” tanya seorang laki-laki berambut pirang duduk disebelahnya.
Eunbi menatap laki-laki itu sambil mengangkat alis sebelahnya. “Ne”
“Ah—Posisi apa ?” tanya laki-laki itu
“Uh ? Accounting.” jawab Eunbi seadanya
“Oh...Tidak pulang ?” tanya laki-laki itu lagi
“Sedang menunggu orang” jawab Eunbi
“Ah—Pacar ?” tanya laki-laki itu lagi. Eunbi menggeleng.” Ah, maaf jadi kesannya kurang sopan. Nama saya Kim Junmyeon”
Laki-laki itu mengulurkan tangannya. Eunbi menjabatnya.“Song Eunbi”
“Hujan perak ?” tanya Junmyeon
“Ne ?” tanya Eunbi tidak mengerti
“Ahahaha. Maaf saya memang punya selera humor yang rendah” jawab Junmyeon terkekeh
“Hujan...Perak...” Eunbi berpikir “Ah Eun Bi. Hujan...Perak. Aah~”
Junmyeon terkekeh. “Sudah...sudah lupakan. Mengapa Anda ingin bekerja di sini, Eunbi-ssi ?”
“Gajinya besar” jawab Eunbi ceplas ceplos membuat Junmyeon membelalakkan matanya
“Oh. Gaji. Ahahahahaha” jawab Junmyeon sambil berusaha tertawa
“Uhm...Maaf, Junmyeon-ssi. Tapi, setahu saya perusahaan ini tidak memperbolehkan karyawannya untuk mengecat rambutnya. Tapi Anda berani sekali mengecat rambut Anda menjadi...Menjadi...Kuning begitu” ucap Eunbi sambil menunjuk rambut Junmyeon
“Ah—Uh saya...Saya bukan karyawan” jawab Junmyeon terbata-bata
“Oh. Bukan karyawan sini. Baru interview juga ? Bagian mana ?” tanya Eunbi
Jumyeon menaikkan alisnya sebelah, baginya Eunbi adalah seorang gadis yang unik. “Accounting juga”
“Ah ! Berarti besok kita akan bekerja sama ! Wah ! Salam kenal kalau begitu !” ucap Eunbi sambil menjabat tangan Junmyeon sekali lagi.
Junmyeon tersenyum. “Apa yang membuat Anda begitu yakin Anda akan diterima di perusahaan ini ?”
“Yakin saja. Orang seperti saya dibutuhkan di perusahaan ini, tahu” jawab Eunbi sambil menyesap vanilla frappenya
“Memangnya Anda orang seperti apa ?” tanya Junmyeon
Eunbi menatap Junmyeon. “Eyyy, kalau saya beritahu nanti Anda tahu jawaban saya untuk interview! Itu sama saja dengan mencontek ! Yang jelas, semua kriteria dari perusahaan ini ada di saya”
“Ah—Begitu. Baiklah saya harus uh—harus masuk ke dalam dulu--” ucap Junmyeon
“Ah—Baru mau interview ? Baiklah ! Semangat, Junmyeon-ssi !” ucap Eunbi sambil mengepalkan tangannya ke arah Junmyeon yang berjalan menuju lift
“Eunbi-ya !” sapa Kyungsoo yang baru saja keluar dari lift. “Oh, annyeonghaseyo”
Junmyeon mengangguk dan memasuki lift.
“Oppa ! Kau ini lama sekali ! Untung saja ada Junmyeon-ssi yang menemaniku. Dia interview juga, accounting juga sama dengan aku !” jawab Eunbi sambil berjalan ke arah Kyungsoo
“Hah ? Ya! Kau ini jangan mengada-ada ! Junmyeon itu yang punya perusahaan ini, tahu !” ucap Kyungsoo sambil menjitak kepala Eunbi.
“MWO ?!” ucap Eunbi sambil memelototkan matanya.
“Jangan-jangan kau.........” ucap Kyungsoo sambil diiringi anggukan Eunbi. “Aish. Matilah kau, Song Eunbi”
“Aaaaaaaaaaaa ! Oppaaaaaa !” ucap Eunbi sambil menjambak-jambak rambutnya sendiri.