Chapter 1

263 63 56
                                    

Disc © Masashi Kishimoto

Pair : Sasuhina

Typo(s), OOC, AU, etc.

Story by me!

"Hey ... lihat lah. Itu si itik buruk rupa kan?"

"Hahaha ... kau benar. Dasar itik, tak tau malu sekali."

"Sudah tau dia itik, masih saja berteman dengan angsa."

"Mungkin dia tidak sadar betapa menyedihkannya dia."

"Dia hanya numpang tenar saja.",

"Hahaha ... dasar itik. Pergi saja sana ke neraka."

BIASA. Hinata sudah terlalu terbiasa mendengar cemoohan dari teman-temannya di sekolah. Sejak pertama kali masuk ke Konoha High School, atau sering di singkat KHS Hinata selalu saja di bully. Apa yang di lakukannya selalu salah di mata teman-temannya. Di tambah lagi pertemanannya dengan Primadona KHS ini. Penindasam terhadapnya menjadi 2 kali lipat lebih parah. Tak biasa lagi Hinata sering melihat baju olahraganya di tempat sampah, atau sepatu gantinya di comberan. Bahkan sering sekali menemukan loker miliknya di penuhi oleh berbagai sampah menjijikkan. Buku tulisnya pun juga sering menjadi sasaran pembully-an, di robek maupun di coret-coret dengan kata-kata yang sering di dengarnya.

Hyuga Hinata. Hinata adalah anak sulung keluarga Hyuga. Ayahnya bernama Hyuga Hiashi, pemilik seluruh saham Hyuga yang tersebar luas di negara Sakura ini, bahkan perusahaan Hyuga kini sudah merajalela ke negara-negara tetangga.

Ibunya bernama Hyuga Hikari, meninggal saat Hinata baru berusia 7 tahun. Meninggal karena melahirkan adiknya, Hyuga Hanabi. Tapi Hinata tak pernah membenci adiknya yang sangat ceria itu, Hinata malah lebih menyayangi Hanabi ketimbang dirinya sendiri.

Lalu apa? apa yang menyebabkan Hinata selalu di bully?
Hinata cantik, dengan mahkota indingo-nya yang panjang hingga sepunggung, halus bagaikan sutra. Manik amethys-nya selalu bisa menghipnotis orang saat melihatnya. Tutur kata dan tingkah lakunya sopan dan lembut bak putri kerajaan. Bahkan Hinata bisa dikatakan TERLALU baik hati.

Lalu apa penyebabnya? Hinata kita sempurna dengan segala yang di milikinya. Hanya saja Hinata merubah penampilannya saat di sekolah. Surai indigonya di kepang dua, manik amethys-nya di tutupinya dengan kacamata bundar khas anak culun, baju seragamnya kebesaran tak sesuai postur tubuhnya yang seksi, rok yang di kenakannya panjang di bawah lutut dengan celana legging hitam hingga mata kaki. Di tambah lagi marga Hyuga yang di sandangnya tak di gunakan saat di sekolah. Hanya Hinata.

Hinata tak pernah menyukai kemewahan. Berulang kali sang ayah menasehatinya untuk menyandang marga Hyuga di belakang namanya, mengenakan seragam sekolah sesuai lekuk tubuhnya, dan berulang kali pula Hinata menolaknya.

Hinata ke sekolah menggunakan bus. Padahal di mansion Hyuga kelebihan mobil-mobil mewah dan supir-supir pribadi.

Hinata di sekolahnya hanya seorang siswi baik hati, pintar, dan ...

Fortune Cookies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang