"Bagaimana rasanya mempunyai uang banyak?bagaimana rasanya hidup bergelimpangan harta?apakah menyenangkan?. Tapi yang aku tahu saat ini hidup bersama orang-orang yang kusayangi dan menyayangiku jauh lebih menyenangkan."
***
Park Hyomin. Wanita sederhana dan cantik ini mempunyai keinginan yang kuat untuk bisa merubah nasib hidupnya yang kejam ini. Dengan tekad yang kuat dan kerja keras untuk menyelesaikan pendidikannya di Seoul University dengan hasil jerih payahnya sendiri agar kelak dapat mendapatkan pekerjaan yang layak dan bisa menjalani hidup lebih baik lagi.
***
Di cuaca yang dingin dan bersalju ini membuat Hyomin berjalan terburu-buru menuju salah satu tempat kerja part time yang ia jalani. Dengan menggunakan pakaian tebal sederhana tak lupa dengan sarung tangan dan syal yang bergelayut indah di leher panjangnya membuat wanita itu lebih terasa hangat.
Setelah beberapa menit menempuh perjalanan dengan berjalan kaki, Hyomin sampai pada salah satu cafe tempatnya bekerja. Dengan segera Hyomin masuk kedalam cafe tersebut dan segera mengganti bajunya dengan seragam khas pegawai cafe tersebut.
Hyomin bekerja pada bagian pengantar ke meja-meja pelanggan namun tak jarang juga Hyomin menggantikan tugas temannya dibagian kasir.
Para pelanggan yang datang senantiasa disambut Hyomin dengan senang hati dan tentunya dengan senyum yang ramah. Dengan telaten dan sabar Hyomin terus melayani para pelanggan bahkan tak jarang Hyomin terlihat berlari kecil kesana kemari demi memenuhi permintaan pelanggan dan tentunya uang untuk membiayai pendidikannya dan kebutuhan sehari-hari.
***
Dinginnya kota Seoul di malam hari apalagi saat musim dingin tiba membuat Hyomin mengeratkan pakaian tebal yang ia kenakan. Waktu telah menunjukkan pukul 9 malam dan saat ini Hyomin tengah dalam perjalanan pulang ke rumah setelah kerja part time nya selesai.
Dengan langkah santai Hyomin terus menyusuri jalan yang sedikit sepi karena memang waktu yang sudah sedikit malam ditambah cuaca yang dingin mungkin membuat orang enggan untuk pergi meninggalkan rumah. Dan lagi jarak rumah Hyomin yang tidak terlalu jauh dari cafe tempatnya bekerja membuat Hyomin lebih memilih berjalan kaki. Ini bisa dibilang olahraga malam dan juga terpenting menghemat biaya.
Setelah beberapa menit berjalan kaki tak terasa Hyomin sudah sampai di depan rumahnya. Namun terlihat sedikit terkejut melihat seseorang yang berdiri tepat di depan pintu rumah Hyomin. Hyomin sedikit melebarkan matanya untuk memperjelas penglihatannya mengenai seseorang di depan rumahnya di malam apalagi disaat suhu yang dingin seperti ini.
Senyum ceria tergambar di wajah Hyomin setelah mengetahui siapa seseorang tersebut. Dengan hati-hati Hyomin melangkahkan kakinya maju sedikit demi sedikit mendekati seseorang itu yang mungkin sedang menunggu sang pemilik rumah membukakan pintu yang tak lain adalah dirinya sendiri.
Saat Hyomin lebih dekat dengan seseorang itu tepatnya berada di belakang punggung yang tak lain adalah seorang pria berbadan tegap dengan postur yang tidak terlalu tinggi dan tidak pendek serta bersurai hitam Hyomin dengan jail menutup kedua mata pria tersebut. Karena terkejut pria tersebut dengan spontan memegang tangan Hyomin yang menutupi matanya.
"Yakk nuna..jangan seperti anak kecil di sini sudah gelap sekarang tambah gelap lagi karena nuna menutup mataku." Rengek pria tersebut dengan berusaha membuka matanya yang tertutup oleh tangan mulus milik Hyomin
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend
FanfictionDimataku kamu sempurna.Kamu yang mampu mengembalikan senyumku.Kamu yang bisa mengubah hidupku.Kamu segalanya untukku.Aku tidak akan membiarkan orang lain memisahkan kita.Karena aku tau kamulah... Orang yang selama ini aku cari dan kurindukan...karen...