Kring.. kring..
Bel berbunyi tanda dimulainya proses pembelajaran
Viky duduk dibangkunya dengan kasar
Brak
"Weits mbak bro santai dong kenapa sih lo?" -Ayan
"Itu muka kenapa ditekuk kalah taruhan?" -Dika
"Lo berdua bisa diem gak sih 😡 gak tau apa gua lagi kesel" -Viky
"Makanya cerita sama gua atau yang laen" -Dika
Viky membuang nafasnya kasar
"Kalian masih inget kan? Gua bilang dia bakal dateng minggu depan tapi ternyata dia malah dateng tadi pagi dan yang bikin gua makin benci adalah dia sekolah disini" ucap Viky panjang lebar
"Wait siapa maksud lo? Anak bokap lo?" -Ayan
Viky hanya mengangguk lemah
"WHAT? JADI DIA DATENG KERUMAH LO GITU? TERUS BAKAL NYUSAHIN LO DONG GAK BISA DIBIARIN INI MANA ORANGNYA TUNJUKIN KE GUA BIAR GUA LABRAK SEKA.." ucap Ayan sewot
"Lo bisa diem gak malu tau teriak teriak bisa budeg gua ntar"
Potong Dika sebelum Ayan menyelesaikan kalimatnya
Satu kelas menatap heran kepada ke 3 orang itu mereka bertanya tanya apa yang dibahas oleh anggota geng yang famous itu
"Iya sorry" -Ayan
"Emm,, bang Eza tau gak kalo dia dateng?" Dika
"Gua belom ngabarin dan gua mohon jangan sampai ada yang tau masalah ini cukup geng kita aja
Sedangkan dikelas X Ipa 3
"Anak-anak kalian kedatangan teman baru, silahkan perkenalkan diri kamu"- Bu Rita
"Hai,, nama aku Clarissa Rezia adik dari kak Viky Adriana" -Clarissa
"Kok muka kalian gak ada mirip nya ya?" -tanya murid 1
"Sejak kapan kakak hits kita punya adik? Dia kan anak tunggal kalo mau nipu jangan kita" -ucap yang lain
"Sudah kalian diem Clarissa duduk disana ya sama Asih" -Bu Rita
Skip pulang sekolah..
Clarissa segera berlari keluar kelasnya dan mencari dimana kelas kakak tirinya
"Eh, boleh nanya gak? Dimana ya kelasnya kak Viky" -Clarissa
"Lurus aja terus nanti kalo ketemu kelas XI ipa 1 masuk aja itu kelasnya"
"Terima kasih"
Setelah sampai dikelas XI ipa 1 Clarissa pun mengetok pintu
Tok.. tok.. tok..
"Permisi kak Viky nya ada?" -Clarissa
"Lo siapa? Fans nya Viky? Lo anak baru yang diomongin dikantin tadi ya yang ngaku adiknya Viky" -Bambang
"OH JADI LO ORANGNYA YANG BUAT SAHABAT GUA BADMOOD" -bentak Ayan pada Clarissa
Clarissa yang kaget dibentak hanya mampu menunduk dengan mata yang berkaca-kaca
"Lo mau apa nyari gua?" -tanya Viky cuek
"Aku cuma mau pulang bareng sama kakak"
"Gak usah panggil gua kakak lo bukan adik gua lagian juga gua gak kenal keluarga lo"
Clarissa hanya mengangguk lemah dia tau pasti tidak mudah bagi Viky menerima kehadirannya
"Ngapain masih diem katanya mau pulang"
"I.. iya"
"Vy lo yakin mau pulang sama dia?"
"Iya Yan lo mau ikut juga kalo lo Dik gimana sekalian ntar kita kerumah bang Eza kita nginep disana"
Ajak Viky pada kedua sahabatnya yang dibalas anggukan oleh keduanya
Yang tersisa dikelas hanya menatap mereka heran sambil bertanya tanya sebenarnya apa yang terjadi
Mereka berempat berjalan menuju parkiran
Sesampainya didepan mobil Viky
"Sebaiknya kalo disekola lo gak usah nganggep Vy kakak lo karena disini rata-rata fans dia itu saran gua kalo lo gak mau digangguin" -ucap Dika
"Iya lagian mereka taunya Vy itu anak tunggal dan mereka taunya ayah Vy udah meninggal" -Ayan
"I..iya kak"
Mereka memutuskan masuk mobil dan segera pergi meninggalkan sekolah
Diperjalanan mobil yang mereka tumpangi hanya didominasi oleh keheningan
Sesampainya di depan rumah Viky menyuruh Clarissa segera turun
"Turun gua mau ke rumah bang Eza" - ucap Viky
"Kakak enggak pulang dulu?" - tanya Clarissa
"Gak lagian gua males pulang kalo ada lo, lagian mama juga ngizinin gua pergi" - ucap Viky santai
"Lagian gak usah sok akrab deh lo" - Ayan
"Udah kasian nangis ntar" - Dika
"LHA BODO AMAT" - ucap Viky dan Ayan bersamaan
"Udah yuk jalan gengs bye.." - ucap Ayan
sambil melambaikan tangan pada Clarissa
Sesampainya dirumah Reza mereka bertiga tanpa sungkan pun masuk ke dalam rumah
"Bang Eza minta makan" - Ayan
"Eh buset ngagetin aja lu" -Reza
"Ehe maaf bang abisnya teh aing laper" -Ayan
"Yeu sundanya kumat" -Dika
Viky hanya menggelengkan kepala melihat tingkah teman nya itu
Hai 🤗 maaf ya karna lama update author sibuk 😪 jangan lupa tinjek ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
Teen FictionHidup itu tidak semulus jalan tol ada kalanya kita melewati tanjakan dan turunan serta bertemu tikungan. Keluarga yang seharusnya memberikan kebahagiaan hanya memberi kesedihan Setidaknya itu yang di rasakan oleh Viky semenjak Mama dan Papa nya berc...