Happy reading....
-----
"Nona," panggil seorang lelaki elok nan tampan bagai titisan para Dewa Yunani itu seakan memecahkan suasana sepi senyap disekitarnya.
"Emm?" respon gadis yang dimaksud dengan pandangan yang masih terpaku pada bacaan novelnya seakan tak berminat melihat bahkan melirik kearah orang yang memanggilnya tadi.
"Hey nona. Apa bacaan membosankan itu lebih menarik daripada diriku?" suara bariton itu kembali terdengar ditelinganya namun ia tetap tak mau berpaling dan masih setia menekuni setiap alur cerita novelnya.
"Tentu saja!" racau gadis itu kemudian setelah terdiam beberapa saat.
"Cihh... Yang benar saja! Saya serius, nona!" tukas pemuda itu berdecih kesal.
"Aku juga serius, kok." sahut gadis yang tak kalah eloknya itu masih berusaha menekuni novel karena konsentrasinya sudah dikacaukan oleh makhluk hidup disampingnya.
"Nona Fei, tolonglah perhatikan saya sebentar saja!" sungutnya dengan nada memohon bagai anak kucing minta dibelai.
"Ck... Apa sih, Veyr??" dan akhirnya Feilly pun menyerah karna fokusnya telah buyar sepenuhnya.
Entah sihir apa yang telah digunakan oleh lelaki disisinya ini sampai-sampai dapat dengan mudahnya menghancurkan mood baiknya menjadi seakan tak berbentuk lagi.
"Nah, begitukan lebih baik." pemuda yang dikenal Feilly bernama Veyreo itupun secepat kilat sudah berpindah posisi bersimpuh dihadapannya dengan beralaskan rumput tebal yang serasa menggelitik kaki.
"Apa?" kesal Feilly seraya menaruh novel kesukaannya itu diatas kursi disampingnya tepat dimana lelaki tampan itu duduk sebelumnya.
"Saya hanya ingin bertanya. Dimana 'dia'? Bukankah biasanya diakhir pekan begini 'dia' selalu menempel padamu bagaikan lem, nona?" tanya Veyreo dengan tatapan menggoda, namun terdengar nada kesal yang terselip didalam perkataannya.
"Maksudmu?" Feilly rupanya tak mengerti arah pembicaraan ini.
"Nonaa,, apa iya kau tidak paham dengan apa yang ku maksud?"
"Emm..." terlihat Feilly tengah berfikir beberapa saat sebelum melanjutkan perkataannya.
"Oohh.... Kau tau kan, ia sedang sibuk. Lagi pula aku tak mau diganggu hari ini."
"Termas-"
"Tidak... Kecuali kau tentunya!" ucap Feilly diselingi dengan senyum cerah yang tercetak jelas diwajah imutnya.
"Hey nona, apa kau tengah menggod-"
"Tentu saja tidakk! Seberapa tampannya pun dirimu didepanku, tetap saja sifat aslimu mengatakan sebaliknya!!" sanggah Feilly dengan wajah kesal.
"Yeahh.. Saya tau, tak perlu kau perjelas juga kan?? Sakit loh" ucapnya seakan terluka sambil memegangi dadanya sendiri.
"Ehh... Memangnya kau punya rasa sakit ya??"
"Begini-begini kan saya tetap makhluk hidup."
"Jadi hanya itu yang ingin kau tanyakan sampai-sampai kau merusak acara hiburanku?"
"Hiburan? Itu hanya fantasimu saja, nona. Jangan terlalu banyak mengkhayal karna kehidupanmu saat ini sudah lebih dari kata 'menghibur' kan?"
"Menghibur dari mananya?"
"Nona, daripada kau memikirkan itu bagaimana kalau kita... Ken-can??" ucap Veyreo sambil mengerling nakal.
"Apa?? Kau ini sebenarnya makhluk apa sih? Jangan-jangan otakmu itu sudah terkena virus manusia berbahaya ya gara-gara terlalu lama berinteraksi dengan mereka?" Feilly memelototkan matanya tak habis pikir dengan makhluk satu ini.
Benar-benar ajaib perilakunya.
"Berhenti menatapku seperti itu sebelum aku melemparmu ke kolam penuh buaya!!" tukas Feilly pelan namun sarat akan ancaman yang berkuar disekitar tubuhnya.
"Bagaimana caranya kau melempar saya kesana?"
"VEYYRREEOOO!!!! KU BUNUHH KAUU!!!!!" teriak Feilly murka dengan wajah memerah seraya meraih sebuah benda kecil dibalik pinggangnya.
Bukannya tersipu sampai merona merah tapi karena saking kesalnya.
Namun seakan sadar, Veyreo telah dulu menghilang dari pandangan setelah berkata 'Sampai jumpa, nona!' akibat tak kuasa menghadapi amukan titisan kyubi didepannya.
"Awass kau ya!!" pekik Feilly tertahan dan bergegas menaruh kembali benda itu pada tempatnya sebelum ada yang melihat.
----
Author pov
Disuatu tempat yang terlihat sangat menawan. Dipenuhi dengan hamparan bunga yang seakan sengaja ditaburkan berwarna-warni memanjakan mata. Aroma harum yang bersatu menguar memenuhi atmosfer tercium begitu menenangkan. Dengan sebuah bangunan megah berdiri menjulang ditengahnya. Pilar-pilar raksasa yang memperkokoh terlihat diberbagai penjuru bangunan itu. Dengan didominasi warna gold metalik. Dipuncaknya terdapat sebuah pahatan berbentuk monumen kristal cantik. Bangunan itu dikelilingi oleh aliran air yang terlihat jernih dan dalam. Sebuah jembatan berlapis emas dan kristal yang terlihat berkilauan terkena sinar matahari. Beratapkan tanaman berupa tumbuhan merambat dengan bunga bermacam warna mengelilinginya.
Hanya satu kata yang dapat terucapkan untuk menggambarkan bagaimana indahnya tempat ini, yaitu
Wouww
Makhluk-makhluk bersayap terlihat tengah beraktivitas disekitaran bahkan didalam bangunan yang terlihat seperti sebuah istana itu. Beberapa diantaranya tengah bermain atau bercengkrama satu sama lain.
"Kapan Tuan Putri kembali?" salah seorang dari makhluk bersayap itu berbisik.
"Entahlah... Aku tak tahu. Semoga secepatnya!" jawab yang lain.
"Aku takut, tempat tinggal kita direbut oleh Sang Kegelapan. Mengingat hanya Mirrare-Diamon saja lah yang belum diserang olehnya. Bahkan Istana Besar saja telah berhasil direbutnya dari Lord Leighton."
"Apa mungkin mereka menunda waktu menghimpun kekuatan untuk menyerang Tuan Puteri nantinya?"
"Kalau iya, aku tak mau membayangkannya."
"Jika seandainya Inferisland benar telah dikuasai Sang Kegelapan. Maka tak akan lagi ada cahaya yang dapat terpancar walau seujung kukupun. Inferisland hanya akan diselimuti oleh kegelapan dan kesedihan abadi!" ucap salah seorang makhluk itu menerawang dan bergidik setelahnya.
Mengerikan!!!
Akhir dari Inferisland yang begitu menyedihkan.
Seakan sebuah kutukan telah menyelubungi dunia ini.
Setelah Sang Kegelapan berhasil dengan tujuannya, maka manusia kan terkena imbasnya juga.
Kehidupan di alam semesta akan kehilangan keseimbangannya.
Dan...
Hancur!
Apakah orang yang disebut mereka 'Tuan Putri' itu akan kembali?
Akankah ia mampu?
Apa setelahnya dunia kan berubah?
Tapi, kapan?
----
•Author : linala544
YOU ARE READING
Et Protector~
FantasyTeman_Abadi~ Sang putri menghilang tepat saat dimana ribuan panah beracun biru menghiasi langit. Kegelapan berkuasa diatas cahaya kehidupan yang hampir padam. Keseimbangan dua dunia mulai tergoyah, berharap sang legenda kembali di atas tahta. Akanka...