Kandidat?

6 0 0
                                    


'Shasa' tertera di ponselku.

"Assalamualaikum iya sha, ada apa??" sapaku

"Gila ya rin , aku udh nungguin dari tadi, udah di smsin dari tadi pun gak ada balasan !" teriaknya diujung sana

"SHUUUUUUT , Jangan berisik!! jawab salam dulu , bilang dong ada apa?? " balasku, agak kaget,

baru aja kunikmati kesepian , tiba-tiba direwelin gini, batinku memberontak.

"Aduuuuh rin !! Hari ni rapat Osis, isshhhh kau ni Ketos apa ni ?? rapat sendiripun tak ingat " Ketusnya diseberang sana

"Hayoyy, Innalillah .... Oke kujemput 10 menit lagi " jeritku

"Mandi woy mandiii , jangan bauk , malu sama adik kelas " ejek shasa menyindirku yang memang jarang mandi , uppps -_-

***

Aku adalah Ketua Osis ,

Aku tak pernah menyangka kenapa aku jadi Ketos di SMP ini ,

2 Bulan yang lalu....

Aku murid baru di SMPN 1 di Jakarta Barat, murid pindahan dari Medan, Kehadiran aku disekolah ini cukup menarik perhatian banyak orang , salah satu penyebabnya  karna bgtu pindah kesekolah,aku langsung masuk kelas favorit

Alhamdulillah nilai ku cukup tinggi untuk masuk kelas itu ,

Aku termasuk orang yang mudah bergaul , mudah beradaptasi tapi memang dari dulu aku tak pernah suka dengan yang namanya keakraban , ketergantungan , aku kurang paham dengan kalimat sahabat , ya semuanya sama rata sebagai teman , Tapi satu orang dikelas itu yang paling susah untukku sapa ,

***

Shasa yang merupakan bintang kelas dikelas itu merasa tersaingi olehku . Terlihat sekali dari caranya menyapaku, memandangku, dan dari beberapa tingkah laku lainnya ,

Aku akui Shasa tipikal orang yang Perfeksionis , dia selalu tampil rapi,tampil berwibawa,selalu ontime , Pendiamnya kebangetan (orang yang gak paham pasti bilang dia sombong)

***

Beberapa minggu setelah aku masuk sekolah, diadakan pemilihan ketos ,

 Bu Yunita (Wali kelas ) menerangkan sedemikian detail tentang Ketos , dan beliau sangat yakin , Ketos nantinya akan berasal dari kelas kami .

dan setelah penjelasan yang panjang

"Ayo siapa yang mau mencalonkan diri jadi kandidat"kalimat itu keluar dengan semangat dari bu yunita .

"ibu mau semua dikelas ini mencalonkan diri,masing-masing dari kalian memiliki potensial untuk menjadi ketos" tambahnya

Aku tak tertarik dengan pencalonan itu , dari awal aku hanya berkutat dengan coretan-coretanku dibuku.

dan akhirnya

"Rini ?? kamu tidak mau mencalonkan diri ," Sela bu Yunita

Akupun baru tersadar dengan sekeliling, bahwa mereka semua benar-benar mengacungkan tangan untuk mencalonkan diri ,

Aku hanya tersenyum membalas ucapan bu Yunita " tanda tidak mau "

"Kalupun tidak jadi Ketos , kamu bisa jadi Ketua bagian Rohis , gunakan la nak ilmunya untuk kemaslahatan , kamukan dari pondok" balasan buk Yunita dari tindakanku tadi .

Ya, aku memang pindahan dari Pondok terbaik di Medan. Aku jadi merasa malu, ibu sampai harus ngomong seperti itu dan teman sebangkuku Rama juga mendukungku mencalonkan diri ,

Baiklah dari pada memperpanjang percakapan lebih baik aku mengacungkan tangan, tanda menyerah .

***

Satu hal yang tertanam sejak dulu dibenakku ,

Aku tak suka dengan hasil yang buruk , semua hal akan kuupayakan untuk hasil yang baik .

Seleksipun terus berlangsung menggugurkan satu demi satu kandidat Ketos






Aku...Where stories live. Discover now