-
WARNING!!
akan panjang dan terdapat banyak typo
Terima kasih ^^-
Ruangan ini sudah sepi sejak 30 menit yang lalu. Semua lampu sudah dimatikan, kecuali yang terdapat disudut ruangan dekat jendela. Lampu disana masih menyala karena masih ada seseorang disana. Lelaki yang menempati meja didekat jendela itu sebenernya tidak membutuhkan penerangan karena dia sedang tidak melakukan pekerjaan.
Seongwoo aris pratama, duduk bersandar dikursi dengan kedua tangan dilipat didepan dadanya. Kening nya berkerut dan matanya menyipit menatap lekat lekat posel yang tergeletak sembarang diatas meja kerja nya. Ia mengigit bibir bawah nya gemas karena tidak ada satu pun notifikasi pesan dari ponsel itu. sesekali ia menyeruput Americano yang ia biarkan sedari tadi. Rasa pahit khas Americano langsung terasa pada indra pengecap nya itu. Jujur ia sangat tidak suka dengan Americano yang rasanya sangat mematikan -menurutnya. Namun entah karena alasan apa dia meminum Americano yang pahit itu.
Ia memutar kursi nya sehingga menghadap langsung kearah luar jendela. Gemerlap lampu-lampu yang berasal dari gedung didepan nya terutama lampu- lampu mobil dibawahnya yang berseliweran di jalan kota Jakarta itu. Langit sudah gelap. Ia melirik jam tangan nya dan mendesah pelan. Jam sembilan lewat. Sudah lewat jam pulang kerja. Ia memutar kembali kursinya menghadap meja kerja.
" Benar benar sangat membosankan." Desis Seongwoo sambil mengetuk ngetuk meja kerja dengan jari lentik nya itu.
" Apa aku pulang saja?"
" Tinggal pulang apa susah nya."
Seongwoo mengangkat wajahnya dan menoleh. Daniel tengku brastar yang baru masuk kedalam ruangan tersenyum Annoying kearah nya. Daniel , laki laki segudang bakat teman seperjuangan dan patner kerja nya itu tampak tampan dengan kemeja putih dan jangan lupakan lengan kemeja nya yang digulung keatas membuat beberapa gadis yang melihatnya menjerit, kecuali ia yang sudah terlalu muak dengan sifat sok Tampan sahabatnya itu.
" Menunggu Kak Minhyun?" tanya Daniel lagi sambil menarik bangku disamping nya.
Seongwoo menggangukan kepalanya. Namun ia langsung menggelengkan kepalanya saat sadar dengan pertanyaan laki laki disamping nya itu. sukses membuat lelaki dengan ciri khas pipi gembul itu terbahak bahak.
" Tidak, untuk apa menunggu laki laki brengsek itu." ucapnya mengelak.
" Kau tidak pandai berbohong bodoh," unjar Daniel lalu menyetil kening lelaki itu gemas. Seongwoo melirik kesal kearah Daniel sambil mengusap kening nya yang terasa sedikit nyeri.
Hening. Tidak ada yang membuka suara hanya terdengar suara dentingan Jam dinding. Mereka berdua tampak sedang menyelami dunia nya masing masing. Seongwoo yang sibuk meratapi ponsel nya yang sampai sekarang belum memunculkan notifikasi pesan itu dan Daniel yang asik dengan ponsel nya sambil terus tersenyum lebar membuat Seongwoo bergidik ngeri melihat laki laki disamping nya itu.
" Daniel yaa~ kau sudah punya pasangan?" tanya nya penasaran dan sukses membuat laki laki itu mengalihkan pandangan dari posel hitam milik nya kearah Seongwoo yang masih menatap nya penasaran.
" Memang nya apa urusan mu eoh?"
Seongwoo menggendikan bahunya. " Tidak tahu. Tapi kalau kau sudah punya pasangan. Kenapa pasangan mu itu mau dengan lelaki sipit dan mesum seperti mu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] STAR - ongniel
Short StoryCuman sekumpulan kisah random pasangan Ong kitten Seongwoo dan Kang bucin Daniel [LOCAL]