S

33 1 0
                                    

Namaku adalah Jefien August Julyan (L) aku adalah anak ke 1 dari 4 bersaudara, aku memiliki nama panggilan Jefin, atau Jeje asal jangan di panggil fifin. umurku sekarang 23+ aku hidup dengan keluarga yang sangat sederhana, dari jaman Sekolah Dasar aku sudah di tuntut untuk mencari uang sendiri.. bukan karena kedua orangtuaku yang tidak sanggup membiayai ku,  tetapi karena mereka ingin sekali aku bisa mendapatkan uang dari jerih payahku sendiri. walaupun aku sering mencari uang dengan jerih payahku sendiri tetapi aku lebih suka bermain di komplek rumah dari pada harus mencari uang dan belajar, karena menurutku bermain sangatlah menyenangkan sangat berbanding terbalik dengan mencari uang dan belajar.

sekolah ku sangat dekat dengan rumah mungkin hanya jalan kaki selama 5 menit sudah sampai di Sekolah Dasar kebanggaanku.

aku memang bukan tipe laki-laki yang cool dan ganteng, aku hanya laki-laki yang suka melihat orang lain tersenyum, sehingga aku sering membuat lelucon dengan menjatuhkan diriku sendiri hanya untuk membuat orang lain bahagia. sehingga aku sering di jadikan sebagai bahan lelucon, di mulai dari kelas 1 Sd mamaku tak pernah mengatar jemput ku ke sekolah seperti anak-anak lainnya. sehingga aku memang berjuang sendiri tetapi aku sangat mencintai papa dan mamaku, ketika sekolah  kelas 6 Sd ku di mulai, bel berbunyi pukul 13.00 untuk pelajaran pertama dan pulang hingga pukul 17.00 Wib. pada saat sekolah aku selalu pulang ke rumah untuk sekolah sekitar pukul 12.45 dan pergi sekolah tanpa mandi :(

mamaku sering memarahiku karena aku selalu pulang pukul 12.45 dan pergi sekolah tanpa mandi dan sisiran. tapi itulah aku, di dalam pikiranku hanya bermain, makan, bermain, begitu seterusnya.

waktu berlalu hingga aku memasuki tahap yang lebih tinggi yaitu Sekolah Menengah Pertama, dan lagi-lagi SMP ku tidak jauh dari rumah, mungkin sekitar 7 menit dari rumah. Dari sekolah inilah aku merasakan apa yang biasa di rasakan oleh seseorang yang sedang jatuh cinta.

aku menyukai seseorang yang aku temui di sebuah Mushola rumahku, dia adalah seorang Perempuan yang sangat pendiam dan terlihat judes.

dan kebetulan dia memiliki sahabat  bernama Nana Inaya, Nana adalah teman ku di kompek perumahan tempat tinggalku, Nana Inaya adalah seorang perempuan kaya yang tidak terlalu di kekang, dia sangat mencintai kebebasan tetapi terkadang dia menjadi anak rumahan jika ayahnya membelikan mainan baru untuknya.

pada suatu ketika aku membeli sesuatu yang baru  tidak melebihi dari harga mainan yang di beli oleh nana, nana membeli handphone yang kebetulan dia adalah orang pertama yang memiliki handphone dengan merk nolia tersebut di komplek ini.

tiba-tiba nana mengirimkan sebuah pesan kepadaku yang berbunyi

"je, sehabis sahur maraton yuuuu, sokongan 2ribu untuk beli percon sama korek api"

"kpn?jambrp?blsnya yg bnr, ak sms prkrktr"

kenapa? jam berapa? balesnya yang bener. aku sms perkarakter.

"habis adzan sahur, kalo bisa sih kita sholat dulu di mushola komplek"

setelah itu Sms nana tidak bisa di jawab, karena sms perkarakter membunuh pulsaku.

jam pun menunjukan pukul 04.55 Wib dan akupun menuju ke Mushola komplek sesampainya disana hatiku berdetak cepat karena tidak ada satupun orang yang ku kenal.

dan aku pun segera membalikan badan dan berjalan pelan ke arah luar *jangan di ikutin*

setelah berada di luar Mushola aku pun berjalan menuju ke arah rumah nana, sebelum sampai di rumah Nana aku di kejutkan dengan kedatangan 2 orang perempuan menuju ke arah ku, dan saya berkata dalam hati.."itu nana bukan sih?" "ah iyaaa, oh nana bareng cewek pendiem dan judes" tapi kok sama nana si judes keliatan lebih cantik  dan terbuka karena bisa di lihat dari gerak tubuhnya bahwa si judes lebih nyaman bercerita dengan Nana. 


SerenityWhere stories live. Discover now