3

3K 283 49
                                    

"Jungkookie?"ucap jimin mengintip kamar jungkook, dia mencari jungkook sejak tadi. Dan ternyata jungkook berada di kamarnya, sedang menyendiri.

Jimin masuk ke kamar jungkook, jimin melihat jungkook tengah tiduran sambil menutup seluruh tubuhnya, jimin berjalan menghampiri jungkook.

"Kau sakit, huh?"tanya jimin lalh duduk di samping kasur jungkook. Jungkook mengintip sedikit dari celah selimut, lalu jungkook berdehem.

"Ne"dengan suara paraunya, jimin khawatir dengan keadaan jungkook sekarang. Ok, apa yang harus jimin lalukan.

"Kau ingin makan?"tanya jimin, jungkook pun bangun dan terduduk, tanpa pakaian atas dan terlihat perut ber-abs nya. Jungkook mengangguk.

"Baiklah, aku akan membeli bubur untuk mu,"ucap jimin lalu beranjak dari kasur. Jungkook dengan cepat memengang tangan jimin, jimin menenggok dengan kebingungan.

"Tolong hubungi noona, aku sakit. Aku ingin dia kesini.. Jebaal hyuung~"ucap jungkook merayu jimin, lalu jimin tersenyum jahil dan mengangguk.


*

"Eoh, kau sudah pulang sayang?"tanya lisa kepada sang suami. Lalu suaminya mengangguk dan mencium kening lisa, sebenarnya perbedaan umur mereka agak jauh. Karena kalian pikir ketika lisa sedang bersama suaminya, seperti ayah dan seorang anak remajanya.

"Kau masak apa?"tanya nya lalu melihat lisa yang sedang membuatkan bubur serta makanan lainnya, suaminya pun terheran kenapa ada bubur? Tidak ada yang sakit saat ini.

"Kenapa bubur? Kan tidak ada yang sakit."ucapnya lalu lisa menjawab, "entahlah, aku hanya sedang ingin memakan bubur"

"Ooh baiklah, aku ke kamar dulu ya, ingin mandi"ucapnya lalu lisa mengangguk, setelah sekian lama sang suami akhirnya pulang ke rumah mereka juga. Karena pekerjaan sang suami yang mengharuskan keliling dunia, tidak sesering itu mungkin. Tapi, hanya untuk beberapa urusan, seperti bisnis?

"Baiklah, aku sudah menyiapkan air hangat. Udara makin dingin, sayang~"ucap lisa sedikit berteriak kepada sang suami yang tengah menaiki tangga lantai dua rumah mereka.

Inilah kondisi yang lisa harapkan sewaktu dulu, lisa ingin mempunyai rumah yang sederhana dan klasik. Serta, suami yang dia dambakan dahulu. Sebenarnya suami lisa yang sekarang, dahulunya adalah idola lisa. Karena kalian tahukan, suaminya itu adalah seorang CEO ternama di korea. Dia memiliki berbagai aset perusahaan dan bercabang-cabang. Tentu saja kaya Raya, tapi lisa ingin rumah yang sederhana saja. Seperti dirinya, dengan wajah tampan nan karismatik suaminya membuat lisa terpanah, tak hanya fisik namun dari segala segi. Bakat, kepintaran, dan lainnya.

Lisa rasa mereka cocok satu sama lain, meskipun di luaran sana banyak yang bilang bahwa sang suami adalah sosok playboy level dewa. Namun lisa menepis itu semua, selagi mereka saling mencintai memangnya kenapa? Toh, ini urusan hidup mereka.

Dan juga, meskipun lisa seorang istri dari CEO, lisa tidak ingin membuat sang suami terbebani karena itu lisa menjadi seorang stylish dan staff di sebuah perusahaan, yaitu BigHit entertaiment. Meskipun perusahaan sang suami lebih besar dari BigHit, tetapi lisa tetap senang dengan kerjaan nya.

Apalagi dengan melihat ketujuh pria itu, lucu rasanya dan menggemaskan.

Drrrrtt drrrrrt.

Lisa mencuci tangannya dahulu, dan melihat siapa yang meneleponnya malam-malam begini?

"Eoh, jimin?"ucap lisa lalu segera mengangkat telepon dari si bantet jimin.

"Noona~, maafkan aku menganggu malam-malam."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-Noona-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang