03.Mencari Solusi

15 1 1
                                    

"Jedakk".
"Oemma!! Appa!!" Teriak Ryeon yang berlari mengejar 2 orang yang sedang berbaring tepi jalan.

"Oemma appaa" Isak tangis itu semakin terdengar keras.
"Ryeonaa... maafkan oemma & appa selama ini".
"Annio oemma, maaf kan aku"
"Maaf kan oemma yang tidak mendengarkan keinginanmu... maafkan oemma"
"Annio oemma,annio..."
Isak tangisnya pecah setelah kedua mata seorang wanita paruh baya itu tertutup.
"Andwee oemma, jebal... jangan tinggalkan aku sendiri".

Oemma,Oemma..... Oemmaaa!!!

Ryeon bangun dari mimpi buruknya itu dan mengusap air matanya
Apa ini sebuah pertanda buruk?
Ia berjalan ke arah jendela dan membuka tirai jendelanya. Dilihatnya pemandangan kota Busan yang bercahaya, indah memang ketika kita melihatnya.. tapi terasa sakit bisa kita merasakan sebuah penderitaan di kota yang indah ini!

Sudah pukul 3 pagi.. Ryeon buru-buru mengemasi barang-barangnya, hatinya sudah tak karuan,gelisah akan mimpi itu semakin menjadi-jadi di pikirannya, mau tidak mau ia harus pergi menuju Seoul untuk melihat keadaan orangtuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Terms Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang