Matanya nanar menatap langit-langit
Termenung dalam ruangan kecil dan sempit
Bahkan kali ini ia terlihat sangat kacau
Heran, kenapa ia betah berlama-lama di dalam ruangan yang berantakanMatanya nanar menatap langit-langit
Tentu ada yang ia fikirkan
Dan setiap kali aku bertanya, ia tak pernah mau menjawabMatanya nanar menatap langit-langit
Kemudian ku coba bayangkan bagaimana rasanya
Ku coba pahami bagaimana pilunya
Ditinggal kekasih dengan tiba-tiba
Ditinggal begitu saja tanpa kata-kataTerakhir (dan itu sudah cukup lama) yang ku dengar dari mulutnya
Betapa ia mengutuk jarak dengan suara terisak
"Jangankan untuk memeluk (karena jarak) jasadnya pun tak sempat aku lihat"